Vosea Sirup 30 ml

Vosea sirup 30 ml adalah obat untuk menanggulangi beberapa masalah pencernaan.

Deskripsi obat

Vosea sirup adalah obat untuk mengatasi lemahnya otot lambung sehingga mengganggu kemampuan mencerna makanan (gastroparesis), mual, dan muntah setelah tindakan operasi. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Vosea sirup mengandung zat aktif metoklopramide hidroklorida.
Vosea Sirup 30 ml
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 9.531/botol per Desember 2019
Produk HalalYa
Kandungan utamaMetoklopramid hidroklorida.
Kelas terapiAntiemetik dan prokinetik.
Klasifikasi obatAgen prokinetik.
Kemasan1 box isi 1 botol @ 30 ml
ProdusenGraha Farma

Informasi zat aktif

Metoklopramid memiliki efek antiemetik dengan menghambat reseptor dopamin D2 dan serotonin 5-HT3 di chemoreceptor trigger zone (CTZ) yang terletak di area postrema otak sehingga dapat meredakan mual dan muntah dan menghambat reseptor D2 di saluran pencernaan, hal tersebut merangsang motilitas saluran pencernaan bagian atas dan mempercepat peristaltik lambung tanpa mempengaruhi sekresi lambung, empedu atau pankreas yang menyebabkan peningkatan pengosongan lambung dan waktu transit usus. Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, metoklopramid diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diabsorpsi secara cepat dan sempurn dari saluran cerna setelah pemberian oral. Ketersediaan hayati adalah 80±15.5% dan waktu puncak konsentrasi plasma sekitar 1-2 jam.
  • Distribusi: Didistribusi secara luas keseluruh jaringan tubuh, melewati sawar darah otak dan plasenta serta memasuki ASI dalam kadar yang rendah. Volume distribusi sekitar 3,5 L/kg dan ikatan protein plasma sekitar 30%.
  • Metabolisme: Metabolisme lintas pertama di hati oleh CYP2D6 melalui oksidasi dan konjugasi glukuronida dan sulfat menjadi metabolit utama, monometil metoklopramid.
  • Ekskresi: Sekitar 85% diekskresi melalui urin dengan 50% dalam bentuk bebas atau konjugasi metoklopramid dan sebanyak 5% diekskresi melalui feses. Waktu paruh eliminasi adalah 2,5-6 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi mual dan muntah setelah melakukan kemoterapi atau menjalankan operasi.
  • Mengatasi sensasi rasa panas dan terbakar pada dada akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan (heartburn).

Metoklopramid memiliki efek antiemetik yang bekerja menghambat reseptor dopamin D2 dan serotonin 5-HT3 di zona pemicu kemoreseptor (CTZ) yang terdapat pada area postrema otak. Administrasi obat ini mengarah ke efek prokinetik melalui tindakan penghambatan pada presinaptik dan pascasinapsaptik D2 reseptor, agonis reseptor serotonin 5-HT4, dan antagonisme penghambat reseptor muskarinik, sehingga akan meningkatkan pelepasan asetilkolin, menyebabkan peningkatan sphincter esofagus yang lebih rendah (LES) dan tonus lambung, mempercepat pengosongan lambung, dan transit melalui usus. Dopamin memberikan efek relaksasi pada saluran gastrointestinal melalui pengikatan pada reseptor D2 otot.

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Dosis awal: 1-2 sendok takar (5-10 ml) sebanyak 3 kali/hari.
  • Dosis maksimal: 0,5 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong, berikan 30 menit sebelum makan.

Efek samping obat

  • Pusing atau pingsan (tekanan darah rendah).
    Efek samping ini akan membaik setelah beberapa hari saat Anda terbiasa dengan metoklopramid hidroklorida. Jangan mengemudi, mengendarai sepeda, atau menggunakan alat dan mesin. Cobalah untuk duduk atau berbaring hingga Anda merasa membaik, jangan minum alkohol sebab akan memperburuk keadaan. Hubungi dokter jika efek samping tidak menghilang setelah beberapa hari atau kondisi memburuk.
  • Diare.
    Cobalah minum banyak cairan seperti air atau mengonsumsi buah labu untuk menhindari dehidrasi yang ditandai dengan buang air kecil yang lebih sedikit dari biasanya atau urin berwarna gelap dan berbau tajam. Jangan mengonsumsi obat lain untuk mengatasi diare tanpa konsultasi dengan apoteker atau dokter.
  • Mengantuk dan tidak bertenaga.
    Jangan mengemudi atau menggunakan alat dan mesin, janagan mengonsumsi alkohol sebab akan memperburuk kondisi menjadi semakin lelah. Jika efek samping ini memburuk atau bertahan lebih lama hingga beberapa hari, segera hubungi dokter Anda.
  • Perubahan suasana hati.
    Jika samping ini berlangsung selama beberapa hari, segera hubungi dokter sebab Anda mungkin membutuhkan mengonsumsi obat lain.

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan gangguan keseimbangan elektrolit.
  • Pasien yang mengalami detak jantung melambat (bradikardi).
  • Pasien penderita asma.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati atau ginjal.
  • Pasien lanjut usia.
  • Pasien yang mengalami gangguan mental.
  • Pasien penderita penyakit parkinson.
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Pasien penderita gagal jantung.
  • Pasien penderita gangguan ginjal.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Anak-anak.
  • Pasien dengan kelainan genetik yang timbul akubat pembentukan heme yang tidak sempurna (porfiria).

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien dengan penyumbatan pada bagian saluran pencernaan seperti usus (obstruski gastrointestinal).
  • Pasien yang mengalami gerakan yang tidak terkendali pada wajah dan bagian tubuh lain yang disebabkan karena efek samping dari penggunaan obat untuk gangguan mental dan sistem saraf (tardive dyskinesia).
  • Pasien penderita luka atau perdarahan pada saluran pencernaan.
  • Pasien yang menjalani operasi saluran pencernaan pada 3-4 hari sebelumnya.
  • Pasien yang memiliki tumor jinak pada bagian tengah kelenjar adrenal (freokromositoma).
  • Pasien penderita epilepsi.
  • Pasien yang mengonsumsi obat yang dapat menyebabkan terjadinya gejala ekstrapiramidal seperti obat fenotiazin dan butirofenon.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap metoklopramid.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Fluoksetin dan paroksetin.
    Penggunaan bersama metoklopramid dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar serum fluoksetin dan paroksetin.
  • Atovakuon.
    Penggunaan bersama atovakuon menyebabkan terjadinya penurunan kadar metklopramid.
  • Siklosporin.
    Penggunaan bersama metoklopramid dapat menyebabkan peningkatan efektivitas siklosporin.
  • Turunan morfin, ansiolitik, penghambat reseptor H1, antidepresan sedatif, barbiturat, dan klonidin.
    Penggunaan bersama metoklopramid dapat menyebabkan peningkatan efek sedatif.
  • Fenotiazin dan tetrabenazin.
    Dapat menyebabkan peningkatan terjadinya risiko gangguan ekstrapiramidal.
  • Digoksin.
    Penggunaan bersama metoklopramid dapat menyebabkan terjadinya penurunan efektivitas obat digoksin.
  • Penghambat monoamin oksidase (MAOI).
    Penggunaan bersama MAOI dapat menyebabkan peningkatan terjadinya risiko tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Obat penurun kadar glukosa darah (antidiabetes).
    Menurunkan efektivitas obat antidiabetes.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.

Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.

  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.

Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.

  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.

Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.

  • Sering lupa mengonsumsi obat.

Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/metoclopramide
Diakses pada 21 Agustus 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/reglan-metozolv-odt-metoclopramide-342051#0
Diakses pada 21 Agustus 2020

ndrugs. https://www.ndrugs.com/?s=metolon
Diakses pada 21 Agustus 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8679/metoclopramide-oral/details
Diakses pada 21 Agustus 2020

Nhs. https://www.nhs.uk/medicines/metoclopramide/
Diakses pada 21 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email