Vitamin C

27 Apr 2021| Lenny Tan
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Vitamin C digunakan untuk membentuk pembuluh darah, tulang rawan, otot, dan kolagen di tulang

Vitamin C digunakan untuk membentuk pembuluh darah, tulang rawan, otot, dan kolagen di tulang

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Biferce, Probio-C, Prove-C, Sankorbin, Ulvice

Deskripsi obat

Vitamin C digunakan untuk membentuk pembuluh darah, tulang rawan, otot, dan kolagen pd tulang. Selain itu, vitamin C juga berperan penting untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, jaringan ikat, otot, kulit, dan pembuluh darah kapiler.

Vitamin C, atau bisa juga disebut asam askorbat, merupakan vitamin yang larut dalam air yang juga berguna untuk menjaga kekebalan tubuh. Vitamin ini merupakan antioksidan yang akan membantu melindungi sel dari efek radikal bebas.

Radikal bebas merupakan molekul yang dihasilkan saat tubuh memecah makanan. Namun, molekul ini juga bisa datang dari luar tubuh, misalnya asap tembakau, radiasi matahari, sinar X, dan lain-lain. Radikal bebas berbahaya bagi tubuh karena dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung dan kanker.

Selain memiliki efek antioksidan, vitamin ini juga membantu tubuh menyerap dan menyimpan zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel darah merah. Sumber vitamin C alami dapat ditemukan di dalam makanan, seperti jeruk, tomat, kentang, dan sayuran. 

Vitamin C (Asam askorbat)
GolonganKelas terapi: Vitamin
Kategori obatObat bebas
Bentuk sediaan obatTablet, sirup, injeksi
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusuiKategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin
Dosis obatDosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Petunjuk umum konsumsi

Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.

Vitamin C tablet

  • Dewasa: 250 mg/hari, dikonsumsi dalam 4 dosis terbagi
  • Anak-anak: 100 mg/hari, dikonsumsi dalam 3 dosis terbagi. Dilanjutkan 100 mg per hari sampai gejala reda (1-3 bulan)

Vitamin C injeksi

  • Dewasa: 200 mg/hari
  • Anak-anak  5 bulan–1 tahun: 50 mg/hari
  • Anak-anak 1 tahun–11 tahun: 100 mg/hari
  • Anak-anak 11 tahun ke atas: 200 mg/hari

Aturan pakai obat

  • Oral: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan
  • Injeksi: Dilakukan langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan vitamin C adalah:

  • Sakit perut
    Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.
  • Diare
  • Mual
  • Kram perut
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Insomnia atau sulit tidur

Perhatian Khusus

Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan vitamin C pada kondisi:

  • Penyakit ginjal
  • Riwayat batu ginjal
  • Kondisi keturunan yang menyebabkan kelebihan zat besi di dalam tubuh (hemochromatosis)
  • Kalsium rendah dalam urine (hipokalsuria)
  • Diabetes
  • Kehamilan dan menyusui

Merokok dapat membuat asam askorbat menjadi kurang efektif.

Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 25°C. Lindungi dari cahaya matahari langsung.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hindari penggunaan vitamin C pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap vitamin C.

Kategori kehamilan & menyusui

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan vitamin C pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.

Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Berhenti menggunakan vitamin C dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Nyeri sendi
  • Perasaan lemah atau lelah
  • Penurunan berat badan
  • Sakit perut
  • Menggigil
  • Demam
  • Peningkatan keinginan buang air kecil
  • Nyeri atau sulit buang air kecil
  • Sakit parah di punggung bawah
  • Terdapat darah dalam urine

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat bersamaan. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi vitamin C dengan obat lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Aluminium
    Vitamin C dapat meningkatkan jumlah aluminium yang diserap tubuh.
  • Estrogen
    Mengonsumsi vitamin C bersama estrogen dapat meningkatkan efektivitas dan efek samping estrogen.
  • Fluphenazine
    Vitamin C dalam jumlah besar dapat menurunkan jumlah dan efektivitas fluphenazine di dalam tubuh. 
  • Obat yang digunakan untuk HIV/AIDS (penghambat protease)
    Vitamin C dapat menurunkan efektivitas beberapa obat yang digunakan untuk HIV/AIDS.
  • Pengobatan untuk kanker (kemoterapi)
    Vitamin C adalah antioksidan. Antioksidan dapat menurunkan efektivitas beberapa obat yang digunakan untuk kanker.
  • Obat yang digunakan untuk menurunkan kolesterol (statin)
    Mengonsumsi vitamin C, beta-karoten, selenium, dan vitamin E bersama-sama dapat menurunkan keefektifan beberapa obat yang digunakan untuk menurunkan kolesterol.
  • Niacin
    Mengonsumsi vitamin C bersama vitamin ini dapat menurunkan keefektifan niacin untuk meningkatkan kolesterol baik.
  • Warfarin
    Vitamin C dalam jumlah besar dapat menurunkan efektivitas warfarin. Penurunan efektivitas warfarin dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-1001/vitamin-c-ascorbic-acid
Diakses pada 9 April 2021

WebMD. https://www.webmd.com/diet/features/the-benefits-of-vitamin-c#1
Diakses pada 9 April 2021

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-322/ascorbic-acid-vitamin-c-oral/details
Diakses pada 9 April 2021

MayoClinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-vitamin-c/art-20363932
Diakses pada 9 April 2021

Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/ascorbic-acid
Diakses pada 9 April 2021

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682583.html
Diakses pada 9 April 2021

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ascorbic%20acid?mtype=generic
Diakses pada 9 April 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email