Vitamin B2

11 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Wisniaty
Vitamin B2 digunakan untuk mengatasi kekurangan vitamin B2 dan menjaga kesehatan sistem saraf

Vitamin B2 digunakan untuk mengatasi kekurangan vitamin B2 dan menjaga kesehatan sistem saraf

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Cernevit, Corovit, Folamil, Fervital, Iberet Folic 500, Obimin AF, Soluvit N, Vitamin B Kompleks

Deskripsi obat

Vitamin B2 atau riboflavin digunakan untuk menjaga kesehatan sistem saraf. Vitamin ini juga dapat mengatasi kekurangan vitamin B2, misalnya penyakit gangguan struktur kulit dan mukosa, kelainan darah, serta beberapa jenis gangguan sistem saraf.

Riboflavin merupakan salah satu dari delapan jenis vitamin B kompleks yang berperan penting untuk menjaga kesehatan mata, kulit, dan sel darah merah.

Manfaat vitamin B2 bisa didapatkan melalui makanan, seperti kacang-kacangan, susu, daging, telur, dan sayuran hijau.

Vitamin B2 (Riboflavin)
Golongan

Kelas terapi: Vitamin

Kategori obat

Obat bebas

Bentuk sediaan obat

Tablet, kaplet, kapsul, sirup

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan menyusui

Bila dosis tidak melebihi Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Kategori A: Penelitian menunjukkan obat cukup aman dan tidak mengganggu perkembangan janin

Bila dosis melebihi Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin

Dosis obat

Dosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Petunjuk umum konsumsi

Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.

Oral
Sel darah merah berukuran di bawah normal (anemia mikrositik)

  • Dewasa: 10 mg/hari selama 10 hari

Kekurangan vitamin B12

  • Dewasa: Hingga 30 mg/hari dalam dosis terbagi
  • Anak-anak: 3-10 mg/hari

Aturan pakai obat

Dikonsumsi bersama makanan.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan vitamin B2 adalah:

  • Diare
    Minumlah banyak air untuk menghindari dehidrasi atau kekurangan cairan. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, atau urine berwarna gelap dan berbau tajam.
  • Peningkatan frekuensi buang air
  • Urine berwarna kuning oranye

Perhatian Khusus

Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan vitamin B2 pada kondisi:

  • Menderita penyakit kandung empedu
  • Menderita kerusakan hati (sirosis) atau penyakit hati lainnya
  • Hamil dan menyusui

Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 30°C. Lindungi dari kelembapan dan cahaya matahari langsung.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hindari penggunaan vitamin B2 pada pasien yang alergi terhadap vitamin B2.

Kategori kehamilan & menyusui

Bila dosis tidak melebihi 30 IU/hari
Kategori A:
Hasil penelitian menunjukkan obat cukup aman dan tidak mengganggu perkembangan janin di trimester pertama maupun trimester selanjutnya.

Bila dosis melebihi 30 IU/hari
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan vitamin B2 pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.

Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Segera hubungi dokter jika mengalami reaksi alergi, seperti:

  • Gatal-gatal
  • Sulit bernapas
  • Pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat bersamaan. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi vitamin B2 dengan obat lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi meliputi:

  • Propantheline bromide
    Penggunaan bersamaan dapat mempengaruhi tingkat penyerapan atau absorpsi propantheline bromide, sehingga efektivitasnya akan terganggu.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/riboflavin?mtype=generic
Diakses pada 9 April 2021

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/vitamin-b2.html#interactions
Diakses pada 9 April 2021

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/219561
Diakses pada 9 April 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email