Vidon Suspensi

27 Okt 2020
Vidon suspensi adalah obat untuk menghentikan mual dan muntah.

Deskripsi obat

Vidon suspensi adalah obat untuk menghentikan mual, muntah, nyeri perut karena melakukan perawatan penyakit kronis (paliatif) seperti kemoterapi dan radiasi. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Vidon tablet mengandung zat aktif domperidon.

Vidon Suspensi
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaDomperidon.
Kelas terapiAntiemetik.
Klasifikasi obatAgen prokinetik.
Kemasan1 box isi 1 botol @ 60 ml
ProdusenMahakam Beta Farma

Informasi zat aktif

Domperidon atau obat golongan antagonis reseptor dopamin D2 adalah obat yang bekerja menghentikan rasa mual dan keinginan untuk muntah dengan menghambat reseptor dopamin D2 di salah satu bagian otak.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, domperidon diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diabsorbsi di saluran cerna. Absorbsi dapat sedikit tertunda bila terdapat makanan.
  • Distribusi: Distribusi dalam jumlah kecil ke dalam ASI.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Dikeluarkan melalui feses dan sekitar 31% dalam bentuk metabolit dikeluarkan melalui urin. Waktu paruh eliminasi adalah sekitar 7,5 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Domperidon merupakan obat golongan antiemetik yang bekerja dengan cara memblokir reseptor dopamin D2 di bagian otak yaitu Chempreceptor Trigger Zone (CTZ) sehingga akan menghentikan rasa tidak nyaman pada perut yang menyebabkan:

  • Mual.
  • Muntah.

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa dan usia lanjut:

  • Dispepsia fungsional: 10-20 mg sebanyak 3 kali/hari, dan 10-20 mg sekali sebelum tidur.
  • Mual dan muntah (termasuk yang disebabkan oleh levodopa dan bromokriptin): 10-20 mg dengan interval 4-8 jam

Anak-anak (sehubungan kemoterapi kanker dan radioterapi): 0,2-0,4 mg/kg BB sebanyak 1 kali/harii, dengan interval waktu 4-8 jam.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sebelum makan dan sebelum tidur malam.

Efek samping obat

  • Mengantuk.
  • Peningkatan kadar prolaktin serum.
  • Reaksi alergi.
  • Kemerahan (ruam kulit).
  • Terjadi kontraksi otot dan mata yang tidak terkontrol.
  • Kesulitan buang air kecil.
  • Irama jantung tidak normal (aritmia).
  • Mulut kering.

Perhatian Khusus

  • Tidak untuk penggunaan jangka panjang.
  • Pasien yang memiliki riwayat kanker payudara, tekanan darah tinggi, kolesterol darah yang tinggi, penyakit diabetes melitus, obesitas, merokok, dan mengonsumsi alkohol.
  • Pasien yang memiliki gangguan ginjal dan hati.
  • Anak-anak dan lansia.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Tidak untuk penggunaan jangka panjang.
  • Pasien yang memiliki riwayat kanker payudara, tekanan darah tinggi, kolesterol darah yang tinggi, penyakit diabetes melitus, obesitas, merokok, dan mengonsumsi alkohol.
  • Pasien yang memiliki gangguan ginjal dan hati.
  • Anak-anak dan lansia.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan vidon suspensi pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Penderita yang alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang menderita tumor jinak otak (prolaktinoma).
  • Lansia usia di atas 60 tahun.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Azitromisin, roksitromisin, obat bradikardia dan hipokalemia.
    Penggunaan bersama domperidon memperpanjang interval QT yaitu waktu otot jantung untuk berkontraksi memompa darah dan beristirahat.
  • Antasida dan agen antisekretori.
    Penggunaan bersama domperidon menurunkan bioavailabitias masing-masing obat.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.

Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.

  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.

Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.

  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.

Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.

  • Sering lupa mengonsumsi obat.

Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami otot atau mata Anda mulai bergerak dengan cara yang tidak biasa atau tidak terkontrol dan mengalami masalah urine.

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email