Velutine Solution Inhalation 2,5 mg

10 Jul 2020| Aby Rachman
no-image-drug

Deskripsi obat

Velutine Solution Inhalation adalah larutan untuk mencegah dan mengobati asma. Obat ini termasuk dalam golongan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Velutine Solution Inhalation mengandung zat aktif salbutamol.
Salbutamol adalah obat untuk mengobati penyempitan saluran udara pada paru-paru dan meringankan sesak napas. Salbutamol bekerja dengan merileksasikan otot pada saluran pernapasan yang mengalami penyempitan, sehingga akan melancarkan pernapasan.

Velutine Solution Inhalation 2,5 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Kemasan1 box isi 10 vial @ 2,5 mg
ProdusenNovell Pharmaceutical Laboratories

Indikasi (manfaat) obat

  • Mencegah dan mengobati asma.
  • Mengatasi pengetatan otot-otot yang melapisi saluran udara (bronkus) di paru-paru (bronkospasme).

Komposisi obat

Salbutamol sulfat 3 mg yang setara dengan salbutamol 2,5 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa dan anak-anak:

  • Dosis awal: 2,5 mg, dapat diulangi hingga 4 kali/hari.

Aturan pakai obat

Digunakan untuk nebulizer.

Efek samping obat

  • Gangguan gemetar yang tidak terkendali (tremor).
  • Sakit kepala.
  • Detak jantung melebihi 100 kali/menit (takikardi).
  • Nyeri dada.
  • Sakit pada punggung.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Penurunan tekanan darah (hipotensi).
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Mengeluarkan keringat secara berlebih.
  • Penurunan kadar kalium dalam darah
  • Peningkatan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Perhatian Khusus

  • Pasien yang mengalami kejang.
  • Pasien yang memiliki kadar hormon tiroid yang tinggi dalam tubuh dan disertai gejala peningkatan denyut jantung, gangguan gemetar yang tidak terkendali (tremor), dan penurunan berat badan (tirotoksikosis).
  • Pasien yang memiliki kadar kalium rendah dalam tubuh (hipokalemia).
  • Pasien penderita asma akut.
  • Pasien penderita peningkatan tekanan bola mata yang terlalu tinggi (glaukoma sudut tertutup).
  • Pasien penderita gangguan ginjal.
  • Pasien yang mengalami peningkatan tekanan bola mata (glaukoma).
  • Kategori kehamilan dan menyusui:
    Kategori C. Penelitian pada binatang percobaan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita. Atau, belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan percobaan. Obat hanya boleh diberikan jika manfaatnya melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Wanita hamil.
  • Pasien penderita penyakit jantung.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Dapat meningkatkan risiko penurunan kadar kalium dalam darah jika digunakan bersama kortikosteroid, diuretik, xantin, dan digoksin.
  • Penggunaan bersama obat penghambat beta seperti atenolol, metoprolol, propranolol, dan labetalol memiliki efek antagonis.
  • Penggunaan bersama obat simpatomimetik dapat meningkatkan risiko kardiovaskular.
  • Guanetidin, metildopa, reseprin, dan obat penghambat monoamin oksidase (MAOI) seperti isokarboksazid, fenelzin, rasagilin, selegilin, dan transilpromin dapat mempengaruhi kerja salbutamol.
  • Penggunaan bersama kortikosteroid dapat menyebabkan penumpukan cairan pada kantong paru sehingga menyebabkan gejala kesulitan bernafas (edema paru).
  • Penggunaan bersama obat antidiabetes dapat menyebabkan efek antagonisme.
  • Penggunaan bersama obat anestesi dapat meningkatkan inersia uteri.

Sesuai kemasan per Juli 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/velutine?type=brief&lang=id
Diakses pada 9 Juli 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/salbutamol/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 9 Juli 2020

Drugs. https://www.drugs.com/albuterol.html
Diakses pada 9 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email