Ipol
Vaksin polio digunakan untuk membantu mencegah penyakit polio pada anak. Polio adalah penyakit menular karena virus yang menyerang terutama anak-anak. Penyebaran penyakit ini biasanya melalui kontak antarmanusia atau makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Kebanyakan orang yang terinfeksi polio memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Namun, beberapa infeksi dapat menjadi sangat serius dan menyebabkan kelumpuhan atau ketidakmampuan bergerak pada bagian tubuh tertentu, seperti lengan, kaki, atau otot pernapasan.
Tidak ada obat untuk infeksi polio. Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin polio oral (OPV) wajib diberikan pada anak-anak berusia 0-59 bulan, meski sebelumnya sudah mendapatkan imunisasi yang sama. Inilah yang membuat WHO bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan untuk menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional Polio setiap tahun.
Vaksin Polio () | |
---|---|
Golongan | Kelas terapi : Vaksin, antisera, dan imunologi. |
Kategori obat | Obat resep |
Bentuk sediaan obat | Vaksin |
Dikonsumsi oleh | Bayi, anak-anak, dewasa muda |
Kategori kehamilan dan menyusui | Vaksin Polio Suntik Belum ada informasi mengenai kategori keamanan pemberian vaksin polio pada wanita hamil. Vaksin polio hanya diberikan pada wanita hamil bila benar-benar dibutuhkan. Keamanan penggunaan vaksin polio suntik selama menyusui belum diketahui. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Vaksin Polio Tetes Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Bila diberikan sesuai jadwal imunisasi, menyusui tidak memengaruhi respons imun bayi ketika diberikan vaksin polio oral. |
Dosis obat | Dosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat. |
Setiap penggunaan obat berpotensi menimbulkan efek samping. Jika efek samping memburuk, segera cari bantuan tenaga medis. Efek samping yang mungkin timbul dari pemakaian vaksin polio, antara lain:
Vaksin polio tetes dapat menyebabkan efek samping berupa penyakit polio sendiri karena kandungan vaksin yang berisi virus polio hidup yang dilemahkan. Namun, efek samping ini sangat jarang terjadi. Kasus polio hanya ditemukan pada 1 dari 2,6-5 juta kali pemberian pemberian vaksin polio tetes.
Orang yang lebih rentan mengalami efek samping vaksin polio tetes ini adalah yang sistem tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV/AIDS dan orang yang menjalni kemoterapi.
Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum tercantum dalam daftar di atas. Jika Anda mengalami efek samping lain, segera konsultasikan ke dokter Anda.
Obat ini tidak dapat digunakan dalam jangka panjang. Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit sebelumnya, terutama jika Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut ini.
Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.
Simpan pada suhu antara 2-8°C, serta terlindung dari cahaya matahari langsung. Jangan dibekukan.
Jangan menggunakan vaksin ini jika mempunyai kondisi medis, seperti:
Vaksin Polio Suntik
Belum ada informasi mengenai kategori keamanan pemberian vaksin polio pada wanita hamil. Vaksin polio hanya diberikan pada wanita hamil bila benar-benar dibutuhkan.
Keamanan penggunaan vaksin polio suntik selama menyusui belum diketahui. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.
Vaksin Polio Tetes
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan vaksin polio tetes pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Hubungi dokter jika Anda mengalami:
Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.
Sampai sekarang, tidak diketahui interaksi yang dapat terjadi akibat pemberian vaksin polio suntik dengan obat lain.
Obat-obatan berikut dapat berinteraksi dengan vaksin polio tetes bila diberikan bersamaan:
Untuk mencegah interaksi yang tidak diiinginkan, infokan semua obat yang sedang Anda konsumsi atau gunakan kepada dokter sebelum pemberian vaksin polio.
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merk tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui BPOM.
Rxlist. https://www.rxlist.com/ipol-drug.htm
Diakses pada 28 Januari 2021
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-14411/poliovirus-vaccine-injection/details
Diakses pada 28 Januari 2021
Medicinet. https://www.medicinenet.com/poliovirus_vaccine-injection/article.htm
Diakses pada 28 Januari 2021
Medicinet. https://www.medicinenet.com/poliovirus_vaccine-oral/article.htm
Diakses pada 28 Januari 2021
Drugs. https://www.drugs.com/mtm/polio-vaccine-inactivated.html
Diakses pada 28 Januari 2021
Emedicinehealth. https://www.emedicinehealth.com/drug-polio_vaccine_ipv/article_em.htm
Diakses pada 28 Januari 2021
MayoClinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/poliovirus-vaccine-inactivated-injection-route/description/drg-20069860
Diakses pada 28 Januari 2021
GLOWM. https://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages/drugs/p046.html
Diakses pada 28 Januari 2021
MIMS. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/vaccine,%20poliomyelitis?mtype=generic
Diakses pada 28 Januari 2021
Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/ipol
Diakses pada 28 Januari 2021
Healthline. https://www.healthline.com/health/polio-vaccine-side-effects
Diakses pada 28 Januari 2021
Pediatric Oncall. https://www.pediatriconcall.com/drugs/oral-polio-vaccine/829
Diakses pada 28 Januari 2021
My Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/19740-poliovirus-vaccine-inactivated-ipv
Diakses 28 Januari 2021