Ursochol Tablet 300 mg

Ursochol tablet adalah obat untuk mengobati batu empedu yang tidak tampak pada saat di rontgen biasa (radiolusen) dengan diameter 20 mm ke bawah.

Deskripsi obat

Ursochol tablet adalah obat untuk mengobati batu empedu yang tidak tampak pada saat di rontgen biasa (radiolusen) dengan diameter 20 mm ke bawah. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Ursochol tablet mengandung zat aktif asam ursodeoksikolat yang mampu meluruhkan batu empedu.

Ursochol Tablet 300 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 334.000/box per Maret 2020
Kemasan1 box isi 3 strip @ 10 tablet (300 mg)
ProdusenZambon

Indikasi (manfaat) obat

Mengobati batu empedu yang tidak tampak pada saat di rontgen biasa (radiolusen) dengan diameter 20 mm ke bawah.

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • 8-10 mg/kgbb dalam 2 atau 3 dosis terbagi. Lama terapi minimal 3 bulan.

Dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi sesudah makan.

Efek samping obat

  • Mual.
  • Muntah.
  • Infeksi virus.
  • Peradangan pada dinding sinus (sinusitis).
  • Peradangan pada faring atau tenggorokan (faringitis).
  • Nyeri sendi (athralgia).
  • Sakit punggung.
  • Batuk.
  • Peradangan pada paru (bronkitis).
  • Peradangan sendi (arthritis).
  • Kondisi di mana terjadi gangguan aliran empedu (kolestatis).
  • Kelelahan.
  • Pembengkakan yang satu ini biasanya terjadi di pergelangan kaki, kaki, tangan, dan lengan yang disebabkan karena adanya penumpukan cairan dalam jaringan (edema perifer).
  • Diare.
  • Rasa gatal pada sebagian atau seluruh badan (pruritus).
  • Ruam kulit.
  • Biduran atau gatal-gatal (urtikaria).
  • Kulit kering.
  • Berkeringat.
  • Rambut rontok.
  • Mual dan muntah.
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
  • Rasa logam pada pengecapan.
  • Nyeri perut dan nyeri empedu.
  • Peradangan pada kandung empedu (kolesisitis).
  • Frekuensi buang air besar yang lebih sedikit dari biasanya (konstipasi).
  • Radang pada mukosa mulut (stomatitis).
  • Perut kembung.
  • Sakit kepala.
  • Lelah.
  • Rasa cemas (ansietas).
  • Depresi.
  • Gangguan tidur.
  • Nyeri sendi (antralgia).
  • Nyeri otot (mialgia).
  • Nyeri punggung.
  • Batuk dan peradangan pada mukosa hidung akibat reaksi alergi (rhinitis).

Perhatian Khusus

  • Pemakaian 1 tahun ke atas.
  • Pasien yang sering menderita kolik empedu.
  • Peradangan kandung kemih dan saluran empedu.
  • Malabsorpsi asam empedu seperti penyakit Chron.
  • Radang kandung empedu (kolestitis akut).
  • Peradangan pada sauran empedu (kolangitis).
  • Penyumbatan (obstruksi) saluran empedu.
  • Infeksi kelenjar pada anus.
  • Anak-anak.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

  • Kategori kehamilan dan menyusui:
    • Kategori B: Penelitian pada sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin. Namun riset terkontrol pada wanita hamil belum dilakukan. Atau, penelitian terhadap reproduksi hewan percobaan menunjukkan efek samping obat (selain penurunan fertilitas), tapi efek ini tidak terjadi pada riset terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya).

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Gangguan fungsi ginjal.
  • Radang kandung empedu (kolestitis).
  • Radang usus (enteritis).
  • Pasien mengkonsumsi pil kontrasepsi.
  • Kolik empedu berulang.
  • Nyeri ulu hati hebat (gastritis akut).
  • Alergi terhadap asam empedu.
  • Wanita hamil.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Kolestiramin.
  • Kolestipol.
  • Charcoal.
  • Klofibrat.
  • Siklosporin.
  • Pil estrogen.
  • Antasida.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ursochol/ursochol?type=brief&lang=id
Diakses pada 20 Maret 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ursodeoxycholic%20acid?mtype=generic
Diakses pada 25 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email