Ultraflu Kaplet

23 Okt 2020
Ultraflu kaplet adalah obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai gejala flu.

Deskripsi obat

Ultraflu kaplet adalah obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Obat ini merupakan obat bebas terbatas. Ultraflu kaplet mengandung zat aktif parasetamol, fenileprin hidroklorida, klorpeniramin maleat.
Ultraflu Kaplet
Golongan ObatObat bebasObat bebas terbatas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun aturan pakai serta efek sampingnya perlu diperhatikan.
Produk HalalYa
Kandungan utamaParasetamol, fenileprin hidroklorida, klorfeniramin hidroklorida
Kelas terapiAnalgesik dan antipiretik.
Klasifikasi obatAnalgesik non-opioid.
Kemasan1 box isi 25 strip @ 4 kaplet
ProdusenHenson Farma

Informasi zat aktif

Parasetamol bekerja untuk menghentikan pesan rasa sakit agar tidak masuk ke otak dan juga bekerja di otak untuk menurunkan demam. Fenileprin hidroklorida bekerja untuk mengurangi hidung tersumbat. Klorfeniramin maleat termasuk dalam kelompok obat yang disebut antihistamin. Antihistamin membantu mengurangi gejala alergi dengan mencegah efek zat yang disebut histamin. Histamin diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap zat asing yang membuat tubuh alergi.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, parasetamol, fenileprin, dan klorfeniramin maleat diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Parasetamol diserap dengan baik setelah pemberian oral dan rektal. Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi plasma puncak) kira-kira 10-60 menit. Fenileprin, penyerapan tidak menentu dan tidak lengkap dan mudah diserap. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 40%. Klorfeniramin maleat diserap dengan baik dari saluran cerna. Makanan di perut menunda penyerapan tetapi tidak mempengaruhi ketersediaan hayati.
  • Distribusi: Parasetamol didistribusikan ke sebagian besar jaringan tubuh, melintasi plasenta dan memasuki ASI. Ikatan protein plasma sekitar 10-25%. Fenileprin didistribusi cepat ke jaringan perifer dengan penetrasi minimal ke otak. Volume distribusi: 200-500 L. Klorfeniramin maleat didistribusikan secara luas ke dalam tubuh; obat itu sekitar 72% terikat protein.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Parasetamol erutama melalui urin (<5% sebagai obat tidak berubah, 60-80% sebagai metabolit glukuronida dan 20-30% sebagai metabolit sulfat). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) kira-kira 1-3 jam. Fenileprin diekskresi melalui urin (terutama sebagai metabolit tidak aktif). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) kira-kira 5 menit. Klorfeniramin maleat waktu paruh adalah 12-43 jam pada orang dewasa dan 10-13 jam pada anak-anak, obat dan metabolit diekskresikan dalam urin.

Indikasi (manfaat) obat

Meringankan gejala flu seperti:

Parasetamol bekerja untuk menghentikan pesan rasa sakit agar tidak masuk ke otak dan juga bekerja di otak untuk menurunkan demam. Fenileprin hidroklorida bekerja untuk mengurangi hidung tersumbat. Klorfeniramin maleat termasuk dalam kelompok obat yang disebut antihistamin yang membantu mengurangi gejala alergi dengan mencegah efek zat yang disebut histamin. Histamin diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap zat asing yang membuat tubuh alergi.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa: 1 kaplet sebanyak 3-4 kali/hari.
  • Anak-anak usia 6-12 tahun: ½ sebanyak 2 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi setelah makan.

Efek samping obat

  • Pusing.
    Ketika merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan dan duduklah hingga merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau menggunakan alat atau mesin jika Anda mengalami efek samping seperti pusing.
  • Mengantuk.
    Beristirahatlah hingga merasa lebih baik dan hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin ketika mengantuk.
  • Merasa gugup dan bersemangat.
  • Tidak bisa tidur.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang berpotensi mengalami tekanan darah tinggi atau stroke seperti pada penderita dengan berat badan berlebih (over weight).
  • Hubungi dokter jika dalam 3 hari gejala flu tidak berkurang.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan ultraflu kaplet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pendertia yang peka terhadap obat simpatomimatik lain misal seperti pseudoefedrin hidroklorida, efedrin hidroklorida, dan fenilpropanolamin hidroklorida.
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi berat.
  • Pasien yang mendapat terapi obat anti depresan tipe penghambat Monoamin Oksidase (MAO).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Difenhidramin, siklobenzaprin
    Penggunaan klorpeniramin bersama dengan difenhidramin dapat meningkatkan efek samping seperti mengantuk, mulut kering, penglihatan kabur, intoleransi panas, kemerahan, penurunan keringat, kesulitan buang air kecil, kram perut, sembelit, detak jantung tidak teratur, kebingungan, dan masalah memori atau daya ingat.
  • Escitalopram dan dekstrometorfan. 
    Penggunaan klorpeniramin bersama dengan obat di atas dapat meningkatkan efek samping seperti mengantuk, pusing, kebingungan, dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Albuterol.
    Menggunakan fenilefrin bersama dengan albuterol dapat meningkatkan efek samping kardiovaskular seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah atau irama jantung tidak teratur.
  • Bupropion.
    Bupropion dapat meningkatkan kadar dan efek klorfeniramin dalam darah.
  • Setirizin.
    Menggunakan setirizin bersama dengan klorfeniramin dapat meningkatkan efek samping seperti pusing, kantuk, dan kesulitan berkonsentrasi. 

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan obat ini dan hubungi dokter Anda segera jika Anda memiliki:

  • Nyeri dada, denyut nadi cepat, detak jantung cepat.
  • Kebingungan, halusinasi, kegugupan parah.
  • Gemetar (tremor).
  • Kejang.
  • Mudah memar atau berdarah.
  • Kelemahan yang tidak biasa.
  • Sedikit atau tidak ada buang air kecil.
  • Mual.
  • Nyeri di perut bagian atas.
  • Gatal.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Urine berwarna gelap.
  • Tinja berwarna seperti tanah liat.
  • Penyakit kuning (kulit atau mata Anda menguning).
  • Tekanan darah tinggi yang berbahaya.

Sesuai kemasan per Oktober 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol?mtype=generic
Diakses pada 5 Oktober 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/phenylephrine?mtype=generic
Diakses pada 5 Oktober 2020

Glowm. https://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages/drugs/c049.html
Diakses pada 5 Oktober 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/acetaminophen-chlorpheniramine-and-phenylephrine.html
Diakses pada 5 Oktober 2020

NPS. https://www.nps.org.au/medicine-finder/panadol-sinus-pain-congestion-relief-day-night-caplets
Diakses pada 5 Oktober 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email