Ulsicral Suspensi 100 ml

27 Okt 2020| Maria Yuniar

Deskripsi obat

Ulsicral adalah obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah tukak usus dua belas jari. Obat ini merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter. Ulsicral mengandung zat aktif sucralfate.

Ulsicral Suspensi 100 ml
Golongan Obat	Obat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HET	Rp 57.750/botol (100 ml) per September 2019
Produk Halal	Ya
Kandungan utama	Sukralfat.
Kelas terapi	Antasida, agen antirefluks, dan antiulserasi.
Kemasan	1 botol @ 100 ml
Produsen	Ikapharmindo Putramas

Informasi zat aktif

Sukralfat termasuk dalam obat golongan antiulceran yang bekerja melindungi lapisan dinding saluran cerna terhadap asam, pepsin dan garam empedu yang merupakan zat untuk mencerna makanan, dengan membentuk zat perekat seperti pasta kental sehingga membentuk lapisan pelindung pada dinding lambung dari kerusakan akibat asam lambung.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, sukralfat diketahui memiliki status:

Absorpsi: Hanya sekitar 3-5% dari dosis yang diserap.
Distribusi: Bertindak secara lokal di tempat luka (ulkus). Obat yang diserap didistribusikan ke banyak jaringan tubuh, termasuk hati dan ginjal.
Ekskresi: Sekitar 90% dosis diekskresikan melalui feses.

Indikasi (manfaat) obat

Pengobatan jangka pendek (8 minggu) untuk penderita tukak usus dua belas jari.

Komposisi obat

Tiap 5 ml: sucralfate 500 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa: 2 sendok takar (10 ml) sebanyak 4 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi saat perut kosong 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

Efek samping obat

Konstipasi.
Mulut terasa kering.
Diare.
Mual.
Muntah.
Tidak nyaman di perut.
Buang angin.
Rasa gatal.
Kulit jadi kemerahan.
Mengantuk.
Pusing.
Nyeri punggung.
Sakit kepala.

Perhatian Khusus

Pada pasien gagal ginjal kronis.
Pada pasien dialisis.
Wanita hamil dan menyusui.
Keamanan dan efektivitas pada anak-anak belum dapat ditetapkan.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Simetidine.
Fluorokuinolon.
Antibiotik.
Digoksin.
Ketokonazol.
Fenitoin.
Ranitidin.
Tetrasiklin.
Kuinidin.
L-thyroxine.
Teofilin.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.