Tizanidine

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia
Myores, Sirdalud, Tizacom, Tizanidine Hydrochloride, Zitanid
Deskripsi obat
Tizanidine merupakan obat yang digunakan untuk membantu merilekskan otot akibat kejang otot, kram, dan kekakuan otot. Obat ini bekerja pada sistem saraf pusat untuk menghasilkan efek relaksasi pada otot.
Tizanidine (Tizanidin) | |
---|---|
Golongan | Relaksan otot |
Kategori obat | Obat resep |
Bentuk sediaan obat | Tablet |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan efek buruk terhadap janin dan tidak ditemukan studi yang memadai pada manusia. Namun, mengingat efektivitasnya, penggunaannya dapat dipertimbangkan pada wanita hamil sekalipun berisiko. |
Dosis obat | Dosis diberikan oleh dokter berdasarkan kondisi medis. Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan. Oral Spastisitas
|
Aturan pakai obat
Baca petunjuk di kemasan dan ikuti anjuran dari dokter sebelum menggunakan obat tizanidine. Obat ini dikonsumsi sesuai arahan dari dokter. Biasanya 6 hingga 8 jam. Dosis akan diberikan sesuai kondisi medis. Selalu beritahu dokter apa saja obat yang Anda konsumsi selain obat ini. Untuk mengurangi risiko efek samping, dokter akan memberikan dosis secara bertahap, dimulai dari dosis rendah.
Obat ini dapat menyebabkan gejala putus obat, jika setelah digunakan secara teratur dan dalam waktu yang lama pemakaian obat tiba-tiba dihentikan. Konsultasi terlebih dahulu sebelum berhenti menggunakan obat ini. Dokter akan menurunkan dosis Anda sebelum menghentikan pemakaian obat. Beritahu dokter jika kondisi semakin memburuk atau tidak membaik.
Efek samping obat
Efek samping dapat terjadi pada pemakaian Tizanidine. Jika terjadi efek samping yang berlebihan, maka harus langsung ditangani oleh tim medis. Efek samping yang umum terjadi pada pemakaian tizanidine, seperti mulut kering, mengantuk, pusing, sembelit, dan rasa lemas. Jika efek samping semakin memburuk segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Segera cari bantuan medis jika terjadi efek samping berikut:
- Pingsan
- Perubahan mental
- Detak jantung lambat atau tidak teratur
- Gangguan penglihatan
- Halusinasi
Ada beberapa efek samping lain yang belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek lain seperti di atas, tanyakan kepada dokter yang merawat Anda.
Perhatian khusus
Beritahukan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut:
- Gangguan ginjal
- Gangguan kejiwaan
- Gangguan jantung
Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis, seperti:
- Gangguan fungsi hati
- Mengalami kondisi medis yang membutuhkan pengobatan dengan fluvoxamine, ciprofloxacin
Informasi lebih lengkap bisa dilihat pada kemasan.
Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)
Interaksi pada obat mungkin terjadi jika mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Jika ingin menggunakan obat secara bersamaan harap konsultasi ke dokter Anda, Dokter akan mengganti dosis obat tersebut jika memang harus digunakan secara bersamaan
Mengonsumsi obat tizanidine dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi seperti:
- Dapat meningkatkan efektivitas plasma dengan kontrasepsi oral.
- Dapat meningkatkan efek hipotensi, hipertensi rebound dan takikardia dengan β-adrenoceptor blocker, digoxin.
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/tizanidine-oral-route/description/drg-20066921
Diakses pada 7 Desember 2018.
MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/search?q=tizanidine
Diakses pada 7 Desember 2018.
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1024/tizanidine-oral/details
Diakses pada 7 Desember 2018.
Artikel Terkait
-
Kejang Memicu Cedera Otak Bayi Jangka Panjang, Benarkah?
Cedera otak bayi bisa terjadi akibat kejang yang terjadi saat bayi baru beberapa saat terlahir ke dunia. Biasanya kejang pada bayi terjadi karena kurangnya asupan oksigen pada pembuluh darah saat persalinan terjadi. -
Memahami Beberapa Penyebab Epilepsi dan Faktor Risikonya
Epilepsi menjadi salah satu penyakit saraf yang banyak dialami masyarakat dunia, yang menimbulkan kejang pada penderitanya. Apa saja penyebab epilepsi dan faktor risikonya? -
Tidak Hanya Kram Otot, Ini Beragam Penyebab Nyeri Otot Paha Anda
Penyebab nyeri otot paha umumnya bukanlah masalah yang serius dan dapat ditangani di rumah atau hilang dengan sendirinya. Namun jika nyeri otot paha terjadi berkepanjangan, kondisi ini bisa menjadi indikasi adanya kondisi medis tertentu, seperti meralgia paresthetica, dan banyak lagi.
Penyakit Terkait
Newsletter Sign Up
Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!