Mintezol
Tiabendazole merupakan obat yang digunakan untuk menangani infeksi akibat cacing. Obat ini mampu melawan cacing, baik dalam fase telur, larva, maupun dewasa. Cara kerjanya adalah dengan menghalangi sumber energi pada cacing, sehingga menyebabkan cacing mati.
Tiabendazole (Tiabendazol) | |
---|---|
Golongan | Antelmintik (obat cacing) |
Kategori obat | Obat resep |
Bentuk sediaan obat | Tablet dan suspensi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Penelitian pada binatang percobaan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil atau binatang percobaan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko yang mungkin timbul pada janin. Keamanan penggunaan tiabendazole selama menyusui belum diketahui, karena adanya kemungkinan efek samping serius pada bayi yang mendapat ASI dari ibu yang mengonsumsi obat ini. Disarankan untuk tidak mengonsumsi obat ini selama menyusui atau hentikan pemberian ASI selama mengonsumsinya. |
Dosis obat | Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat. Cutaneus larva migran Dewasa: 2 x 25 mg/kgBB (berat badan)/hari selama 2 hari. Diulang setelah 2 hari jika diperlukan. Dosis maksimal 3 g/hari. Atau alternatif lain dapat menggunakan suspensi oral 10-15% secara topikal. Strongyloidiasis Dewasa: 25 mg/kgBB selama 2-3 hari atau 50 mg/kg BB sebagai dosis tunggal. Saat infeksi sudah menyebar, lama pengobatan setidaknya selama 5 hari. Dosis maksimal 3 g/hari. Ascariasis, trichostrongyliasis, trichuriasis Dewasa: 2 x 25 mg/kgBB/hari selama 2 hari berturut-turut. Dosis maksimal 3 g/hari. Trichinosis Dewasa: 2 x 25 mg/kgBB/hari selama 2-4 hari berturut-turut. Dosis maksimal 3 g/hari. Toxocariasis Dewasa: 2 x 25 mg/kgBB/hari selama 5-7 hari. Dosis maksimal 3 g/hari. Dracunculiasis Dewasa: 2 x 25-50 mg/kgBB/hari selama 1 hari. Pada infeksi berat, dosis lanjutan 50 mg/kg BB dapat diberikan setelah 5-8 hari. Dosis maksimal 3 g/hari. |
Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan tiabendazole sebelum penggunaan. Perhatikan hal-hal berikut:
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.
Tiabendazole dapat menyebabkan efek samping yang meliputi:
Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.
Beritahukan dokter Anda mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut:
Kontraindikasi:
Terdapat beberapa kontraindikasi dalam penggunaan tiabendazole, antara lain:
Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.
Mengonsumsi tiabendazole dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:
MIMS. http://mims.com/indonesia/drug/info/tiabendazole/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 10 Desember 2018
Drugs. https://www.drugs.com/cdi/thiabendazole.html
Diakses pada 10 Desember 2018
BMJ Journal. https://pmj.bmj.com/content/80/942/196
Diakses pada 10 Desember 2018
NCBI. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/thiabendazole#section=Pharmacology
Diakses pada 10 Desember 2018
McCarthy JS, Moore TA, Drugs for Helminths. Mandell, Douglas, and Bennett's Principles and Practice of Infectious Diseases (Eighth Edition). 2015.