Thecort Krim 5 g

25 Nov 2020| Maria Yuniar

Thecort krim adalah obat untuk mengatasi infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur.

Deskripsi obat

Thecort krim berfungsi untuk mengatasi infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. Obat ini adalah obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Thecort krim mengandung zat aktif miconazole nitrate dan hydrocortisone. obat yang digunakan untuk mengobati peradangan dan gangguan kulit yang terinfeksi, misalnya reaksi alergi yang menimbulkan kemerahan dan gatal (eksim). Thecort krim mengandung dua bahan aktif, miconazole untuk mengobati infeksi jamur dengan menyebabkan lubang di membran sel jamur. Hal ini memungkinkan senyawa penting dari sel jamur bocor, yang membunuh jamur, dan hydrocortisone untuk mengurangi peradangan dengan menghentikan sel kulit memproduksi zat inflamasi seperti prostaglandi, Dldengan menghentikan pelepasan prostaglandi di kulit, hydrocortisone dpar mengurangi peradangan, kemerahan dan gatal.

Thecort Krim 5 g
HET	Rp 72.188/tube per Oktober 2019
Kandungan utama	Miconazole nitrate dan hidrokortison.
Kelas terapi	Antifungi.
Klasifikasi obat	Imidazol.
Kemasan	1 box isi 1 tube @ 5 g
Produsen	Guardian Pharmatama

Informasi zat aktif

Hidrokortison adalah obat golongan steroid antiinflamasi yang bekerja melalui mengurangi peradangan (inflamasi). Miconazole adalah agen antijamur dan antibakteri yang bekerja luas dan ampuh dengan aktivitas nyata melawan infeksi jamur dermatofita, khamir patogen, dan banyak bakteri gram positif.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, miconazole dan hidrokortison diketahui memiliki status:

Absorpsi: hydorcotisone diserap setelah aplikasi topikal (kira-kira 3%). Miconazole Tetap berada di kulit hingga 4 hari setelah aplikasi topikal.
Distribusi: Hydrocortisone mengikat protein plasma lebih dari 90% dan miconazole mengikat protein plasma: 88,2% dan juga terikat pada sel darah merah (10,6%).
Metabolisme: Dimetabolisme di hati dan jaringan.
Ekskresi: Hydrocortisone diekskresi melalui urin, waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 100 menit, dan mikonazol dieksresi melalui feses dan dalam jumlah kecil melalui urin.

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi perdangan kulit (dermatitis).
Mengatasi penyakit kurap (tinea pedis)
Mengatasi infeksi kulit pada daerah lipatan (intertrigo).

Miconazole merupakan salah satu golongan antijamur turunan imidazol yang bekerja dengan cara menghambat proses perubahan senyawa menjadi lebih lebih kompleks (biosintesis) pada komponen dinding sel (ergosterol) pada jamur dan mengubah komposisi komponen lipid lain di dalam membran, sehingga mengakibatkan kematian (nekrosis) sel jamur.
Hydrocortisone digunakan untuk mengobati kemerahan, bengkak, gatal, dan ketidaknyamanan dari berbagai kondisi kulit. Hidrokortison berada dalam kelas obat yang disebut kortikosteroid. Obat ini bekerja dengan mengaktifkan zat alami di kulit untuk mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan gatal.

Komposisi obat

Tiap 1 g:

Miconazole nitrate 20 mg.
Hydrocortisone 10 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Oleskan 1-2 kali/hari.

Aturan pakai obat

Oleskan tipis, sehingga krim tersebut seluruhnya meresap ke dalam kulit.

Efek samping obat

Sensasi kesemutan, menggelitik, menusuk-nusuk, atau pembakaran kulit tanpa efek fisik jangka panjang (paresthesia).
Kerusakan jaringan (atropi) kulit.
Melebarnya pembuluh darah kecil di permukaan kulit (telangiektorsia).
Munculnya guratan di permukaan kulit akibat peregangan yang berlebihan pada jaringan kulit (stretch mark).
Kulit terasa terbakar.
Bercak kemerahan (eritema).
Kulit berwarna lebih terang dari kulit lainnya (hipopigmentasi).
Jerawat.
Iritasi kulit.

Perhatian Khusus

Hindari penggunaan di dekat daerah mata.
Bagian tubuh yang diolesi dengan obat, jangan ditutup atau diperban.
Penggunaan paling lama yaitu selama 7 hari.
Wanita hamil dan ibu menyusui.
Anak-anak 12 tahun ke bawah.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Thecort krim pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
Pasien penderita penyakit tuberkulosis kulit.
Pasien penderita penyakit cacar air.
Pasien penderita penyakit kulit yang timbul akibat serangan virus HSV (herpes simplex) dan infeksi virus lain.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Anisindion, dikumarol, warfarin, dikumarol.
Penggunaan anisindion bersama dengan mikonazol topikal telah menyebabkan komplikasi perdarahan, kemungkinan karena peningkatan kadar anisindione dalam darah. Setelah penggunaan topikal mikonazol, beberapa obat dapat diserap ke dalam aliran darah dan menyebabkan masalah dengan obat lain.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal pemakaian obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa untuk menggunakan obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal pemakaian obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal pemakaian obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Sesuai kemasan per Oktober 2019.

MIMS. https://www.mims.com/philippines/drug/info/hydrocortisone%20+%20miconazole?mtype=generic
Diakses pada 13 November 2020