Thalomid
Thalidomide adalah obat dengan efek imunomodulator, antiperadangan, dan antiangiogenesis (menekan pembentukan pembuluh darah). Obat ini digunakan untuk menangani eritema nodosum leprosum (pada penyakit kusta) karena dapat menekan produksi zat-zat yang menyebabkan peradangan.
Talidomid juga dapat mengobati multiple myeloma (kanker sel plasma) dengan cara menekan pembentukan pembuluh darah baru yang memberi makan pada sel-sel kanker. Selain itu, obat ini juga dipakai dalam penanganan infeksi mikobakterium, ulser aftosa berulang, stomatitis aftosa berat dan berulang, keganasan, wasting syndrome pada pasien HIV, penyakit Crohn, sarkoma kaposi, maupun telangiektasis.
Thalidomide (Talidomid) | |
---|---|
Golongan | Imunomodulator |
Kategori obat | Obat resep |
Bentuk sediaan obat | Kapsul |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori X: Penelitian pada hewan atau manusia menunjukkan adanya kelainan pada janin, atau terdapat bukti risiko terhadap janin berdasarkan pengalaman yang ada. Besarnya risiko obat ini pada wanita hamil jelas melebihi manfaat yang diperoleh. Penggunaan obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil atau wanita usia subur. |
Dosis obat | Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat. Oral Eritema nodosum leprosum (tipe 2) Dewasa: 100-300 mg/hari sebelum tidur. Kurangi dosis secara bertahap sebesar 50 mg setiap 2-4 minggu setelah respons tercapai. Tidak digunakan sebagai terapi tunggal bila terdapat neuritis sedang atau berat. Dosis maksimalnya 400 mg/hari. Pada pasien dengan berat badan kurang dari 50 kg, dosis awalnya adalah 100 mg/hari. Multiple myeloma Dewasa: Dosis awal 200 mg/hari, ditingkatkan sebesar 100 mg setiap minggu sesuai toleransi pasien. Dosis maks: 800 mg/hari. |
Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan thalidomide sebelum penggunaan dan perhatikan hal-hal di bawah ini:
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.
Thalidomide dapat menyebabkan efek samping yang meliputi:
Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.
Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut:
Kontraindikasi
Jangan menggunakan thalidomide jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:
Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.
Mengonsumsi thalidomide dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
MIMS. http://mims.com/indonesia/drug/info/thalidomide/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 29 Januari 2023
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-16389/thalidomide-oral/details
Diakses pada 29 Januari 2023
Drugs. https://www.drugs.com/sfx/thalidomide-side-effects.html
Diakses pada 29 Januari 2023
NCBI. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5426#section=Top
Diakses pada 29 Januari 2023
Medscape. https://reference.medscape.com/drug/thalomid-thalidomide-343211#5
Diakses pada 29 Januari 2023
Matthews, S. J., & McCoy, C. (2003). Thalidomide: A review of approved and investigational uses. Clinical Therapeutics, 25(2), 342-395
Yang, C. S., Kim, C., & Antaya, R. J. (2015). Review of thalidomide use in the pediatric population. Journal of the American Academy of Dermatology, 72(4), 703–711