Terbutaline

09 Mar 2023| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Terbutaline bekerja dengan melebarkan saluran pernapasan sehingga membuat pernapasan lebih mudah

Terbutaline dapat mengatasi sesak napas karena asma atau bronkitis.

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Bricasma, Flohale, Forasma, Lasmalin, Molasma, Neosma, Nairet, Pulmobron, Relivan, Sedakter

Deskripsi obat

Terbutaline adalah obat yang digunakan untuk mengobati mengi dan sesak napas karena masalah paru-paru (asma, penyakit paru obstruktif kronis, bronchitis, dan emfisema). Obat ini bekerja dengan melebarkan saluran pernapasan sehingga membuat pernapasan lebih mudah.

Terbutaline (Terbutalin)
Golongan

Bronkodilator

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, tablet lepas lambat, inhaler, dan suntik

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Inhalation

Bronkospasme Akut

  • Dewasa: Diberikan inhaler dengan dosis terukur: 250-500 mcg sesuai kebutuhan. Dosis maksimal: 2.000 mcg/hari

Bronkospasme Parah

  • Dewasa: Larutan nebulizer 1%: 2,5-10 mg 2-4 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan kurang dari 25 kg: 2-5 mg, 2-4 kali/hari
  • Anak dengan berat badan lebih dari 25 kg: 5 mg 2-4 kali/hari.

Intravena

Persalinan Prematur Tanpa Komplikasi

  • Dewasa untuk menahan persalinan antara 22-37 minggu kehamilan: 
    • Dosis awal: 5 mcg/menit, dengan kelipatan 2,5 mcg/menit dalam interval 20 menit sampai kontraksi berhenti. 
    • Dosis maksimal: 20 mcg/menit Lanjutkan selama 1 jam setelah kontraksi berhenti, kemudian turunkan 2,5 mcg/menit setiap 20 menit ke dosis terendah yang mempertahankan penekanan. Durasi maksimal: 48 jam.

Oral

Bronkospasme Akut

  • Dewasa:
    • Dosis awal: 2,5 mg atau 3 mg, 3 kali/hari  hingga 5 mg,  3 kali/hari sesuai kebutuhan. 
    • Dosis dalam tablet rilis-dimodifikasi: 5 mg atau 7,5 mg, 2 kali/hari .
  • Anak usia kurang dari 12 tahun:
    • Dosis awal: 0,05 mg/kgBB, 3 kali/hari meningkat secara bertahap sesuai kebutuhan. 
    • Dosis maksimal:5 mg/hari
  • Anak usia 12-15 tahun:  2,5 mg, 3 kali/hari  
  • Anak usia lebih dari 15 tahun:  sama seperti dosis dewasa

Parenteral

Bronkospasme Parah

  • Dewasa: 250-500 mcg hingga 4 kali/hari melalui injeksi subkutan, intramuskular, intravena, atau dengan infus intravena mengandung 3-5 mcg/mL dengan kecepatan 0,5-1 mL/menit.
  • Anak usia 2-15 tahun 0,01 mg/kgBB dengan dosis maksimal: 0,3 mg/dosis.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan terbutaline sebelum penggunaan.

  • Konsumsi obat ini dengan atau tanpa makanan.
  • Dosis didasarkan pada kondisi medis dan respons pengobatan.
  • Jika Anda mengonsumsi obat asma lain melalui mulut atau menghirup perangkat, tanyakan dokter Anda tentang cara penggunaan yang benar.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Terbutaline  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Pusing
  • Gemetar
  • Sakit kepala 

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Pasien dengan tirotoksikosis, hipertensi, diabetes melitus, ketoasidosis, dan gangguan kardiovaskular, seperti penyakit jantung iskemik
  • Anak
  • Kehamilan dan menyusui

Kontraindikasi 

Jangan menggunakan terbutaline jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Parenteral: tokolisis berkepanjangan (melebihi 48-72 jam) atau kronis
  • Per oral (obat minum): Tocolysis akut atau kronis.

Informasi lebih lengkap bisa dilihat pada kemasan.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi terbutaline dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Konsumsi terbutaline dengan anestesi halogen dapat meningkatkan risiko perdarahan dan gangguan ritme ventrikel yang serius
  • Bersamaan dengan obat antidiabetes dapat mengurangi efek obat antidiabetes
  • Peningkatan risiko hipokalemi bila diberikan bersamaan dengan agen penghilangan-K (misalnya diuretik)
  • Dapat menghambat (secara parsial atau total) efek β-blocker non-selektif

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/terbutaline-oral-route/description/drg-20073569
Diakses pada 30 Januari 2023

MIMS. http://mims.com/indonesia/drug/info/terbutaline/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 30 Januari 2023

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-12399/terbutaline-oral/details
Diakses pada 30 Januari 2023

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email