Tera-F Kaplet

Tera-F kaplet adalah obat untuk membantu mengatasi demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan batuk

Deskripsi obat

Tera-F kaplet adalah obat untuk membantu meringankan gejala flu atau influenza, seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin yang diikuti batuk. Obat ini termasuk dalam golongan obat bebas terbatas.
Tera-F kaplet mengandung zat aktif paracetamol, phenylpropanolamine, chlorpheniramine maleate, dan glyceryl guaicolate. Paracetamol merupakan obat untuk meringankan rasa nyeri dan menurunkan demam. Guaiphenesin adalah obat yang dapat mengatasi batuk akibat flu, peradangan pada paru, dan gangguan pernapasan lainnya.
Phenylpropanolamine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala hidung tersumbat. Sementara, chlorpheniramine maleate bekerja untuk mengatasi alergi.

Tera-F Kaplet
Golongan ObatObat bebasObat bebas terbatas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun aturan pakai serta efek sampingnya perlu diperhatikan.
Kandungan utamaParacetamol, phenylpropanolamine hydrochloride, chlorpheniramine maleate, dan guaiphenesin.
Kelas terapiObat batuk dan flu.
Klasifikasi obatAnalgesik non-opioid.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 Kaplet
ProdusenRama Emerald Multi Sukses

Informasi zat aktif

Paracetamol mampu mengurangi rasa sakit dengan meningkatkan ambang rasa sakit. Caranya adalah dengan mengurangi produksi senyawa penyebab peradangan dan pembengkakan, yang disebut prostaglandin.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, paracetamol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik setelah pemberian oral. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) sekitar 10-60 menit (oral).
  • Distribusi: Didistribusikan ke sebagian besar jaringan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
  • Metabolisme: Terutama dimetabolisme di hati melalui konjugasi asam glukuronat dan sulfat, selanjutnya dimetabolisme melalui konjugasi dengan glutathione di hati dan ginjal.
  • Ekskresi: Melalui urine kurang dari 5% sebagai obat yang tidak berubah, 60-80% sebagai metabolit glukuronida, dan 20-30% sebagai metabolit sulfat). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 1-3 jam.

Phenylpropanolamine adalah obat golongan dekongestan yang berfungsi untuk mengatasi hidung tersumbat karena flu dan batuk. Obat ini bekerja dengan cara menciutkan pembuluh darah.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, phenilpropanolamie diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan mudah dan sempurna dari saluran pencernaan. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi plasma puncak) 1-2 jam.
  • Metabolisme: Menjalani metabolisme hati parsial.
  • Ekskresi: Melalui urine 80-90% (tidak berubah). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh) sekitar 3-5 jam.

Chlorpheniramine maleate termasuk dalam kelompok obat antihistamin. Obat ini dapat membantu mengurangi gejala alergi dengan mencegah efek histamin, yaitu zat yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap zat asing yang membuat tubuh menjadi alergi.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, chlorpheniramine maleate diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan. Makanan di perut menunda penyerapan tetapi tidak mempengaruhi kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati).
  • Distribusi: Didistribusikan secara luas ke dalam tubuh; obat itu sekitar 72% terikat protein.
  • Metabolisme: Metabolisme sebagian besar di sel mukosa saluran pencernaan dan hati.
  • Ekskresi: Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh) adalah 12 hingga 43 jam pada orang dewasa dan 10 hingga 13 jam pada anak-anak; obat dan metabolit diekskresikan dalam urine.

Guaiphenesin bertindak sebagai ekspektoran yang dapat mengencerkan dahak dan memudahkan pengeluaran dahak.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, guaiphenesin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran gastrointestinal atau pencernaan. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi plasma puncak) kira-kira 15 menit.
  • Distribusi: Memasuki ASI (dalam jumlah kecil).
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Terutama melalui urine. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) kira-kira 1 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Meringankan gejala influenza, seperti:

  • Demam.
  • Bersin disertai batuk.
  • Sakit kepala.
  • Hidung tersumbat.

Tera-F kaplet mengandung paracetamol yang bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin, sehingga akan menurunkan demam dan meredakan nyeri pada gejala peradangan. Guaiphenesine dalam Tera-F kaplet bekerja dengan dengan mengencerkan dahak pada saluran pernapasan agar napas lebih lancar.
Phenylpropanolamnie dalam obat ini bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah pada hidung, sinus, dan dada untuk mengurangi hidung tersumbat. Lalu, chlorpheniramine maleate akan membantu meredakan reaksi alergi yang terjadi.

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas: 1 kaplet sebanyak 3-4 kali/hari.
  • Anak-anak berusia 6-12 tahun: ½ kaplet sebanyak 3-4 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesudah makan.

Efek samping obat

  • Mulut kering.
    Konsumsi permen karet atau permen bebas gula.
  • Mengantuk.
    Istirahatkan tubuh Anda ketika mengantuk. Hindari mengendarai kendaraan atau menjalankan mesin. Hindari juga mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk kondisi Anda.
  • Gangguan pencernaan.
  • Gangguan gerakan dan reaksi menjadi lambat (gangguan psikomotor).
  • Detak jantung melebihi 100 kali/menit (takikardi).
  • Gangguan irama jantung (aritmia).
  • Kesulitan buang air kecil (retensi urin).
  • Penggunaan dosis besar dan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.

Cara penyimpanan obat

Simpan pada tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita atau memiliki potensi tekanan darah tinggi (hipertensi) atau stroke.
  • Pasien yang memiliki berat badan berlebih.
  • Pasien penderita lanjut usia.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati atau ginjal.
  • Pasien yang mengalami peningkatan tekanan bola mata (glaukoma).
  • Pasien yang mengalami pembesaran kelenjar prostat (hipertrofi prostat).
  • Pasien yang mengalami kesulitan buang air kecil (retensi urin).
  • Anak-anak berusia 6 tahun ke bawah.
  • Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
  • Penggunaan bersama obat-obatan yang menekan susunan saraf pusat.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Tera-F kaplet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang alergi terhadap ephedrine, pseudoephedrine, dan phenylepherine.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati berat.
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi berat yang mengonsumsi obat anti depresan tipe penghambat
  • Monoamin oksidase, seperti transilpromin, phenelzine, dan isokarboksazid.
  • Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
  • Pasien penderita gangguan jantung.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Obat anti depresan tipe penghambat monoamin oksidase, seperti transilpromin, phenelzine, dan isokarboksazid.
    Penggunaan Tera-F kaplet bersama obat di atas dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah sistolik di atas 180 mmHg atau diastolik di atas 120 mmHg (krisis hipertensi).

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal menggunakan obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Jika selama 3 hari gejala flu tidak berkurang, segera konsultasikan ke dokter.
  • Hentikan penggunaan obat ini jika mengalami susah tidur, jantung berdebar, dan pusing.

Sesuai kemasan per Juli 2020

Drugs. https://www.drugs.com/guaifenesin.html
Diakses pada 27 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-160881/cough-formula-guaifenesin-oral/details
Diakses pada 27 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/phenylpropanolamine.html
Diakses pada 27 November 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/tylenol-acetaminophen-343346#0
Diakses pada 27 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html
Diakses pada 27 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4156/chlorpheniramine-oral/details
Diakses pada 27 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html
Diakses pada 27 November 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email