Tegretol Sirup 120 ml

19 Jun 2020| Maria Yuniar
no-image-drug

Deskripsi obat

Tegretol sirup digunakan untuk mengatasi epilepsi, gangguan bipolar, dan nyeri saraf akibat diabetes. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Tegretol sirup mengandung zat aktif karbamazepin.

Tegretol Sirup 120 ml
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 74.000/botol per Juni 2020
Kemasan1 box isi 1 botol @ 120 ml
ProdusenNovartis Indonesia

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi epilepsi.
  • Mengatasi gangguan bipolar.
  • Mengobati kondisi nyeri kronis yang memengaruhi saraf trigeminal. Sebagian besar berdampak pada satu sisi wajah (neuralgia tregiminal).
  • Nyeri di area tenggorok akibat gangguan saraf.
  • Nyeri saraf akibat diabetes (neuropati diabetik).

Komposisi obat

Tiap 5 ml: karbamazepin 100 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Epilepsi:

  • Anak-anak:
    • 1 tahun ke atas: 1-2 sendok takar 5 ml (5-10 ml)/hari.
    • 1-5 tahun: 2-4 sendok takar 5 ml (10-20 ml)/hari.
    • 6-10 tahun: 4-6 sendok takar 5 ml (20-30 ml)/hari.
    • 11-15 tahun: 6-8 sendok takar 5 ml (30-40 ml)/hari.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan.

Efek samping obat

  • Kondisi rendahnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh (leukopenia).
  • Kondisi rendahnya kadar trombosit dalam tubuh (trombositopenia).
  • Kondisi rendahnya kadar eosinofil dalam tubuh (eosinofilia).
  • Pembengkakan pada anggota tubuh yang terjadi karena penimbunan cairan di dalam jaringan (edema).
  • Gangguan kesulitan mengeluarkan cairan (retensi cairan).
  • Peningkatan berat badan.
  • Kondisi rendahnya kadar natrium dalam darah (hiponatremia).
  • Penurunan osmolaritas darah.
  • Gangguan gerakan tubuh yang disebabkan masalah pada otak (ataksia).
  • Pusing.
  • Mengantuk.
  • Penglihatan ganda (diplopia).
  • Sakit kepala.
  • Gangguan pengelihatan.
  • Muntah.
  • Mual.
  • Mulut kering.
  • Biduran (urtikaria).
  • Peradangan pada kulit yang disebabkan karena alergi (dermatitis alergi).
  • Kelelahan.
  • Meningkatnya gamma glutamil transpeptidase, peningkatan fosfatase alkalin darah.

Perhatian Khusus

  • Lakukan uji jumlah darah awal dan berkala secara lengkap termasuk platelet, tes fungsi hati, urinalisis, dan BUN.
  • Hentikan penggunaan jika ada bukti adanya depresi sumsum tulang yang signifikan.
  • Dapat menyebabkan terjadinya reaksi alergi.
  • Reaksi dermatologis serius termasuk nekrolisis epidermal toksik dan sindrom Steven-Johnson.
  • Pasien positif untuk antigen leukosit manusia-A * 3101 & -B * 1502.
  • Pemantauan adanya tanda-tanda keinginan dan perilaku mengarah kepada bunuh diri.
  • Pasien dengan kejang campuran.
  • Kondisi gangguan elektrolit ketika kadar natrium (sodium) dalam darah lebih rendah dari batas normal (hiponatremia).
  • Kelainan akibat kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme).
  • Pasien dengan peningkatan tekanan intraokular mata.
  • Psikosis Laten, kebingungan dan agitasi pada orang tua.
  • Lakukan pemantauan kadar darah.
  • Hindari penghentian pengobatan secara tiba-tiba.
  • Pemberian secara bersamaan dengan inhibitor CYP3A4.
  • Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau mengoperasikan mesin.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Anak-anak 5 tahun ke bawah.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien dengan blokade AV.
  • Pasien dengan riwayat depresi sumsum tulang dan porfiria hepatik.
  • Pasien yang sedang terapi monoamin oksidase.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Inhibitor CYP3A4 dan inhibitor hidrokarbon epoksida.
  • Levetiracetam.
  • Isoniazidum.
  • Litium atau metoklopramid.
  • Haloperidol.
  • Thioridazin.
  • Hidroklortiazid.
  • Furosemid.
  • Pancuronium.
  • Isotretinoin.
  • Alkohol.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tegretol?type=brief&lang=id
Diakses pada 18 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email