Streptomycin

08 Feb 2023| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Streptomycin digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti tuberkulosis

Streptomycin digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti tuberkulosis

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Streptomycin Sulphate Meiji, Streptomycin Sulphate

Deskripsi obat

Streptomycin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri, salah satunya adalah tuberkulosis. Obat ini juga dapat digunakan bersama obat lain untuk mengobati infeksi lainnya seperti mycobacterium avium complex (MAC), tularemia, endokarditis, wabah, infeksi saluran kemih, dan pneumonia.

Streptomycin termasuk ke dalam golongan antibiotik aminoglikosida yang bekerja dengan membunuh bakteri dan mencegah pertumbuhannya. Namun, obat ini tidak akan bekerja untuk pilekflu, atau infeksi virus lainnya.

Obat ini diberikan melalui suntikan atau injeksi melalui otot, seperti yang diarahkan dokter. Injeksi streptomisin biasanya digunakan untuk infeksi bakteri serius ketika obat atau antibiotik lain tidak bekerja.

Streptomycin (Streptomisin)
Golongan

Kelas terapi : Antiinfeksi Klasifikasi obat : Antibiotik aminoglikosida

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Injeksi

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori D: Terbukti menimbulkan risiko terhadap janin manusia, tapi besarnya manfaat jika digunakan oleh wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya bila obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius karena obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Intramuskular

Tularemia

  • Dewasa: 1-2 gr/hari dalam dosis terbagi selama 7-14 hari sampai pasien tidak demam selama 5-7 hari.
  • Anak: 15 mg/kgBB, 2 kali/hari selama setidaknya 10-14 hari. Dengan dosis maksimal 2 gr/hari..

 

Endokarditis bakterial

  • Dewasa dalam kondisi streptokokus endokarditis: 1 gr/hari selama 1 minggu, kemudian 500 mg/hari selama 2 minggu. 
  • Dewasa dalam kondisi endokarditis enterokokus: 1 gr, 2 kali/hari selama 2 minggu kemudian 500 mg, 2 kali/hari, selama 4 minggu. 
  • Anak dalam kondisi endokarditis enterokokus: 20-30 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis terbagi, dalam kombinasi dengan penisilin.
  • Lansia usia di atas 60 tahun dalam kondisi streptokokus endokarditis: 500 mg 2 kali/hari, selama 2 minggu.

 

TBC

  • Dewasa: 15 mg/kgBB/hari sebagai dosis tunggal. Dosis maksimal: 1 gr/hari. Sebagai bagian dari rejimen intermiten: 25-30 mg/kgBB, 2-3 kali/minggu. Dosis maksimal: 1,5 gr/dosis.
  • Anak: 20-40 mg/kgBB/hari sebagai dosis tunggal. Dosis maksimal: 1 gr/hari. Sebagai bagian dari rejimen intermiten: 25-30 mg/kg 2-3 kali/minggu. Dosis maksimal: 1,5 gr/dosis.
  • Lansia usia di atas 40 tahun: dosis maksimal: 500-750 mg/hari.

 

Pes

  • Dewasa: 2 gr/hari dalam 2 dosis terbagi selama minimal 10 hari.
  • Anak: 30 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis terbagi. Dosis maksimal 2 gr/hari.

 

Bakteremia, Brucellosis, Meningitis, Pneumonia, Infeksi saluran kemih

  • Dewasa: Untuk penggunaan bersamaan dengan obat lain dan sebagai obat lini ke-2: 1-2 gr/hari dalam dosis terbagi tiap 6-12 jam. Dosis maksimal: 2 gr/hari.
  • Anak: 20-40 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi tiap 6-12 jam.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan streptomycin sebelum penggunaan.

Streptomycin injeksi akan diberikan langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Streptomycin  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Diare
    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu sering. Jika Anda mengalami gejala dehidrasi, seperti urine lebih sedikit dari biasanya, berwarna gelap, dan berbau menyengat, segera hubungi dokter. Hindari mengonsumsi obat lain untuk menghentikan diare tanpa berkonsultasi dengan apoteker atau dokter terlebih dahulu.
  • Mual, muntah, dan pusing
  • Mati rasa, kesemutan, atau bengkak di wajah
  • Demam
  • Kemerahan (ruam)
  • Vagina gatal atau keluar cairan
  • Kelemahan otot
  • Detak jantung lambat atau cepat
  • Rendahnya jumlah keping darah atau trombosit (trombositopenia)
  • Rendahnya jumlah sel darah putih (leukopenia)

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Gangguan neuromuskuler atau saraf dan otot, misalnya kelemahan otot rangka (myasthenia gravis)
  • Pusing hingga sekeliling terasa seperti berputar (vertigo) yang sudah ada sebelumnya atau gangguan pendengaran
  • Gangguan ginjal dan hati
  • Lansi
  • Anak-anak
  • Kehamilan dan menyusui

Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Sakit kepala, mual, muntah
  • Pusing parah, sensasi berputar, masalah keseimbangan
  • Gangguan pendengaran, perasaan penuh di telinga, serta dengungan atau suara menderu di telinga selama atau setelah pengobatan dengan streptomycin
  • Masalah penglihatan dan sakit mata
  • Masalah dengan memori atau konsentrasi
  • Perubahan kepribadian atau perilaku
  • Kelemahan otot dan pernapasan lemah atau dangkal
  • Tremor, otot berkedut, atau kejang
  • Mati rasa
  • Kulit pucat atau menguning
  • Mudah memar
  • Sakit perut parah
  • Diare berair atau berdarah, bahkan jika terjadi beberapa bulan setelah dosis terakhir

Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 15-30°C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan menggunakan streptomycin jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Alergi terhadap streptomycin atau golongan antibiotik aminoglikosida
  • Sudah menggunakan antibiotik yang bekerja seperti streptomycin, misalnya amikacin, gentamicin, kanamycin, neomycin, paromomycin, dan tobramycin

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi streptomycin dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Aspirin
    Streptomycin terkadang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan menggunakannya dengan aspirin dapat meningkatkan risiko tersebut, terutama jika digunakan dalam waktu lama
  • Ceftriaxone
    Streptomycin terkadang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan menggunakannya dengan antibiotik cefalosporin, seperti ceftriaxone dapat meningkatkan risiko tersebut

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/streptomycin-index.html
Diakses pada 124 Januari 2023

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/streptomycin?mtype=generic
Diakses pada 124 Januari 2023

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-11249/streptomycin-intramuscular/details
Diakses pada 124 Januari 2023

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email