Spironolactone

27 Apr 2021| Olivia
Ditinjau oleh dr. Wisniaty
Spironolactone digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi)

Spironolactone digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi)

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Aldactone, Carpiaton-25, Spirola

Deskripsi obat

Spironolactone digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), termasuk hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya atau hipertensi esensial.

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada otak, jantung, pembuluh darah, ginjal dan bagian tubuh lainnya. Kerusakan ini dapat menyebabkan penyakit jantung, serangan jantung, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kehilangan penglihatan, dan masalah lainnya.

Spironolactone termasuk ke dalam jenis obat diuretik hemat kalium. Obat ini bekerja pada bagian distal dari tubulus ginjal untuk meningkatkan pengeluaran natrium dan air. Secara bersamaan, obat ini pun akan mengurangi pengeluaran kalium dari dalam tubuh.

Obat spironolactone dapat menghilangkan kelebihan cairan di tubuh akibat sirosis hati, gagal jantung, dan penyakit ginjal. 

Spironolactone (Spironolakton)
GolonganKelas terapi: Diuretik Klasifikasi obat: Diuretik hemat kalium
Kategori obatObat resep
Bentuk sediaan obatTablet
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusuiKategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin
Dosis obatDosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Petunjuk umum konsumsi

Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.

Oral
Edema

  • Dewasa: Dosis awal 100 mg setiap hari, dapat disesuaikan dengan respons hingga 400 mg setiap hari

Sirosis hati disertai asites dan edema

  • Dewasa: Tergantung pada rasio Na/K urine. Jika >1, dosis awal 100 mg setiap hari. Jika <1, dosis awal 200-400 mg setiap hari.
  • Anak-anak: Dosis awal 3 mg/kg diberikan dalam dosis terbagi, dapat disesuaikan berdasarkan respons
  • Lansia: Dimulai dengan dosis terendah kemudian digandakan jika diperlukan

Hipertensi

  • Dewasa: Sebagai terapi tunggal, 50-100 mg dalam 1-2 dosis terbagi, dosis dapat disesuaikan setelah 2 minggu

Untuk menegakkan diagnosis hiperaldosteronisme primer

  • Dewasa:
    • Tes durasi lama: 400 mg setiap hari selama 3-4 minggu
    • Tes durasi singkat: 400 mg setiap hari selama 4 hari
  • Anak-anak: 3 mg/kg diberikan dalam dosis terbagi, dapat disesuaikan dengan respons
  • Lansia: Dimulai dengan dosis terendah kemudian digandakan jika diperlukan

Manajemen preoperatif hyperaldosteronisme

Oral

  • Dewasa: 100-400 mg setiap hari. Dosis pemeliharaan jangka panjang tanpa operasi: berikan dosis efektif terendah.
  • Anak-anak: 3 mg/ kg diberikan dalam dosis terbagi, dapat disesuaikan dengan respons
  • Lansia: Dimulai dengan dosis terendah kemudian digandakan

Gagal jantung kongestif berat

  • Dewasa: Sebagai terapi pendamping, 25 mg sekali sehari hingga maksimal 50 mg setiap hari. Dapat dikurangi hingga 25 mg setiap dua hari jika dosis 25 mg sekali sehari tidak ditoleransi.
  • Anak-anak: 3 mg/kg diberikan dalam dosis terbagi, dapat disesuaikan dengan respons
  • Lansia: Dimulai dengan dosis terendah kemudian digandakan

Hipokalemia akibat Diuretik

  • Dewasa: 25-100 mg setiap hari

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi bersama makanan.

Penggunaan obat ini dapat membuat Anda lebih sering buang air kecil. Itu sebabnya, spironolactone tidak disarankan dikonsumsi menjelang malam hari karena dapat mengganggu waktu tidur Anda. Sebaiknya, obat ini diminum sebelum pukul 18.00.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan spironolactone adalah:

  • Mual dan muntah
    Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan dengan rasa yang kuat, seperti pedas.
  • Merasa lelah, pusing, atau mengantuk
    Jika efek samping ini terjadi, jangan mengemudi dan mengoperasikan mesin sampai Anda merasa lebih baik.
  • Masalah seksual, ketidaknyamanan dan pembesaran payudara, perasaan bingung, menstruasi tidak teratur, berkeringat, kram, rambut rontok atau pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan, dan ruam kulit
    Jika mengalami efek samping ini, hubungi dokter Anda.
  • Kelelahan
  • Pusing
  • Gangguan pada saluran pencernaan, seperti diare
  • Masalah pada otak yang menyebabkan gangguan keseimbangan dan koordinasi (ataksia)
  • Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis)
  • Impotensi
  • Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia)
  • Sakit kepala
  • Kebingungan
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus)
  • Penurunan kadar kalium dalam darah (hiponatremia)
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia)
  • Menstruasi tidak teratur

Perhatian Khusus

Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan spironolactone pada:

  • Pasien yang menderita gangguan ginjal dan jantung
  • Pasien yang menderita kencing manis (diabetes melitus)
  • Pasien lanjut usia
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Pasien yang berisiko memiliki kadar kalium tinggi dalam darah (hiperkalemia) dan kadar asam tinggi dalam tubuh (asidosis)

Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 20-25°C. Terlindung dari cahaya matahari langsung dan kelembapan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hindari penggunaan spironolactone pada pasien dengan kondisi medis, seperti:

  • Alergi terhadap spironolactone
  • Gangguan fungsi ginjal akut
  • Kerusakan saraf yang disebabkan penyakit diabetes (nefropati diabetik)
  • Kerusakan pada kelenjar adrenal yang tidak mampu memproduksi hormon dalam jumlah sesuai kebutuhan tubuh (penyakit addison)
  • Tubuh tidak dapat memproduksi urine (anuria)
  • Kadar kalium tinggi dalam darah (hiperkalemia)
  • Mengonsumsi eplerenon atau diuretik hemat kalium lainnya dan suplemen kalium

Kategori kehamilan & menyusui

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan spironolactone pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.

Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Penurunan kadar kalium dalam darah yang ditandai dengan gejala kebingungan, detak jantung tidak stabil, rasa haus yang ekstrim, peningkatan frekuensi buang air kecil, kelemahan otot, dan merasa lemas
  • Peningkatan tekanan darah tinggi yang ditandai dengan sakit kepala parah, penglihatan kabur, telinga berdengung, gelisah, nyeri dada, sesak napas, dan kejang
  • Gangguan penglihatan, pembengkakan, peningkatan berat badan secara cepat, sesak napas, depresi berat, timbulnya perilaku yang tidak biasa, kejang, feses berdarah, batuk berdarah, nyeri pada perut bagian atas yang menyebar ke punggung, mual dan muntah, serta jantung berdetak cepat

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi bila beberapa obat dikonsumsi bersamaan. Jika ingin mengonsumsi obat bersamaan, konsultasikan ke dokter Anda terlebih dahulu. Bila perlu, dokter akan mengubah dosis obat atau mengganti dengan obat lain.

Mengonsumsi spironolactone dengan obat lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Diuretik hemat kalium lainnya, suplemen kalium penghambat ACE, antagonis reseptor angiotensin II, trilostan, dan heparin
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan kadar kalium dalam tubuh hingga di atas batas normal (hiperkalemia).
  • Digoksin
    Spironolactone dapat meningkatkan kadar digoksin dalam serum, sehingga dapat menyebabkan keracunan.
  • Norepinefrin
    Penggunaan bersama spironalcotone menurunkan respons vaskular.
  • Kolestiramin
    Kolestiramin meningkatkan kadar asam (asidosis metabolik) dan kadar kalium dalam tubuh (hiperkalemia).
  • Alkohol, barbiturat, atau obat golongan narkotika
    Penggunaan obat di atas menyebabkan pasien mengalami pusing ketika beranjak dari duduk atau berbaring yang disebabkan penurunan tekanan darah (hipotensi ortostatik).
  • Siklosporin dan NSAID
    Siklosporin dan NSAID dapat meningkatkan kerusakan pada ginjal.
  • Lithium
    Lithum dapat menyebabkan risiko toksisitas atau keracunan.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Drugs. https://www.drugs.com/spironolactone.html
Diakses pada 25 Maret 2021

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/spironolactone?mtype=generic
Diakses pada 25 Maret 2021

Patient. https://patient.info/medicine/spironolactone-aldactone
Diakses pada 25 Maret 2021

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682627.html
Diakses pada 25 Maret 2021

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6288/spironolactone-oral/details
Diakses pada 25 Maret 2021

Healthline. https://www.healthline.com/health/spironolactone-oral-tablet#important-warnings
Diakses pada 25 Maret 2021

Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/aldactone
Diakses pada 25 Maret 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email