Spirasin Tablet 500 mg

27 Okt 2020
Spirasin tablet adalah obat untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau protozoa.

Deskripsi obat

Spirasin tablet adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau protozoa seperti infeksi yang terjadi pada manusia yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii (toksoplasmosis), infeksi yang disebabkan oleh Cryptosporidium parvum yang menyebabkan terjadinya diare (kriptosporidiosis), dan infeksi lainnya yang disebabkan oleh organisme yang sensitif terhadap spiramisin. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Spirasin tablet mengandung zat aktif spiramisin.

Spirasin Tablet 500 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 582.000/box per September 2020
Produk HalalYa
Kandungan utamaSpiramisin.
Kelas terapiAntiinfeksi.
Klasifikasi obatMakrolida.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 tablet (500 mg)
ProdusenSanbe Farma

Informasi zat aktif

Spiramisin adalah antibakteri makrolida yang menghambat sintesis protein dengan mengikat secara permanen subunit 50S dari subunit ribosom sehingga menghalangi reaksi transpeptidasi atau translokasi organisme yang rentan yang mengakibatkan pertumbuhan sel bakteri terhambat.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, spiramisin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap secara tidak sempurna dari saluran pencernaan. Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (konsentrasi plasma puncak) setelah 1,5-3 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke jaringan, memasuki ASI. Pengikatan protein: 10-25%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi metabolit aktif.
  • Ekskresi: Melalui empedu (sebagai metabolit), melalui urin (10%); waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat terjadi selama 5-8 jam (waktu paruh eliminasi).

Indikasi (manfaat) obat

Mengobati berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau protozoa seperti:

  • Infeksi yang terjadi pada manusia yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii (toksoplasmosis).
  • Infeksi yang disebabkan oleh Cryptosporidium parvum yang menyebabkan terjadinya diare (kriptosporidiosis).
  • Infeksi lainnya yang disebabkan oleh organisme yang sensitif terhadap spiramisin.

Spiramisin adalah antibakteri dan antiparasit yang termasuk dalam golongan makrolida. Obat ini bekerja dengan menghambat sintesis protein dengan mengikat subunit 50S dari ribosom bakteri. Sehingga obat ini dapat menghambat atau menghentikan pertumbuhan bakteri.

Komposisi obat

Spiramisin 500 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa: 1 tablet sebanyak 3 kali/hari, dikonsumsi selama 5 hari.
  • Anak-anak: 50-100 mg/kgBB/hari dikonsumsi dalam 2-4 dosis terbagi selama 5 hari.

Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Diare atau muntah.
    Minumlah banyak cairan yang cukup, untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urin serta urin berwarna gelap dan berbau menyengat. Tetaplah konsumsi makanan sederhana, hindari makanan kaya rasa seperti makanan pedas.
  • Mual.
    Cobalah untuk mengonsumsi obat ini ketika setelah makan untuk mengurangi rasa mual, tetaplah mengonsumsi makanan dalam porsi yang lebuh sedikit dengan frekuensi yang lebih sering.
  • Nyeri pada ulu hati (epigastrum).
  • Reaksi alergi pada kulit.
  • Nyeri otot.
  • Peradangan pada kolon atau usus besar (kolitis).
  • Gangguan irama jantung.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita gangguan hati.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Lakukan pemeriksaan fungsi hati.
  • Pasien dengan riwayat gangguan irama jantung (aritmia).
    Spiramisin dapat menyebabkan kondisi yang memengaruhi irama jantung (perpanjangan interval QT). Perpanjangan interval QT dapat menyebabkan detak jantung yang serius seperti jantung berdetak dengan cepat atau tidak teratur dan gejala lain seperti pusing parah bahkan pingsan.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan spirasin tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang memiliki alergi terhadap spiramisin.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Karbidopa dan levodopa.
    Spiramisin dapat mengurangi penyerpan dari karbidopa dan levodopa, sehingga dapat mengurangi efek obat tersebut.
  • Astemizol, cisaprid, dan terfenadin.
    Penggunana spiramidin dapat meningkatan risiko gangguan irama jantung (aritmia ventrikel) jika dikonsumsi bersama dengan astemizol, cisaprid, dan terfenadin.
  • Flufenazin.
    Penggunaan spiramisin dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan gerakan otot (distonia akut) jika dikonsumsi bersama flufenazin.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika Anda mengalami urin berwarna gelap atau kulit yang menguning, sakit perut, bengkak atau nyeri sendi, nyeri otot, dan kelelahan yang tidak biasa hubungi dokter Anda.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/spirasin?type=brief&lang=id
Diakses pada 14 September 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/spiramycin?mtype=generic
Diakses pada 14 September 2020

Mayoclinic, https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/spiramycin-oral-route-injection-route-rectal-route/side-effects/drg-20066104?p=1
Diakses pada 14 September 2020

Healthlinkbc. https://www.healthlinkbc.ca/medications/fdb7223
Diakses pada 14 September 2020

Pubchem. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/spiramycin#section=Pharmacology-and-Biochemistry
Diakses pada 14 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email