Solinfec Tablet 200 mg

27 Jan 2021
Solinfec tablet adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit, rambut, kuku, dan darah.

Deskripsi obat

Solinfec tablet adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit, rambut, kuku, dan darah seperti infeksi yang disebabkan oleh blastomyces dermatitidis (blastomycosis). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Solinfec tablet mengandung zat aktif ketokonazol.

Solinfec Tablet 200 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 95.700/box per September 2020
Produk HalalYa
Kandungan utamaKetokonazol.
Kelas terapiAntifungi.
Klasifikasi obatDerivat imidazol.
Kemasan1 box isi 5 strip @ 10 tablet (200 mg)
ProdusenIfars Pharmaceutical Laboratories

Informasi zat aktif

Ketokonazol termasuk dalam golongan obat yang disebut agen antijamur imidazol. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan jamur. Ketokonazol menghambat aktivitas jamur, menurunkan biosintesis ergosterol dan menghambat pembentukan membran sel jamur sehingga pertumbuhan jamur.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, ketokonazol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap secara bervariasi dari saluran pencernaan. Ketersediaan hayati: Menurun seiring dengan peningkatan pH lambung. Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi plasma puncak) kira-kira 1-2 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke jaringan termasuk cairan sendi yang meradang, tendon, saliva, sebum, cerumen, empedu, feses, urin, testis, kulit dan jaringan lunak; buruk menembus sawar darah-otak dan CSF (jumlah yang dapat diabaikan). Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Pengikatan protein plasma kira-kira 99%, terutama pada albumin.
  • Metabolisme: Dimetabolisme secara ekstensif di hati.
  • Ekskresi: Terutama melalui feses (57%); urin (13%, 2-4% sebagai obat tidak berubah). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) 2 jam (awal); 8 jam (terminal).

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi infeksi jamur pada kulit, rambut, kuku, dan darah seperti:

  • Infeksi yang disebabkan oleh jamur Blastomyces (blastomycosis).
  • Infeksi jamur yang terdapat pada permukaan kulit dan lapisan kulit (chromomycosis).
  • Infeksi yang disebabkan oleh jamur Coccidioides (coccidioidomycosis).
  • Infeksi jamur yang terdapat pada paru-paru akibat menghirup spora Histoplasma capsulatum (histoplasmosis).
  • Infeksi jamur yang terdapat pada kelenjar getah bening, selaput lendir, kulit, dan organ internal (paracoccidioidomycosis).
  • Infeksi yang disebabkan jamur Candida albicans (kandidiasis) mukokutan kronik yg tidak responsif terhadap nistatin atau antijamur lain.

Ketokonazol termasuk dalam golongan obat yang disebut antijamur azole. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan jamur. Ketokonazol menghambat aktivitas jamur, menurunkan biosintesis ergosterol dan menghambat pembentukan membran sel jamur sehingga pertumbuhan jamur.

Komposisi obat

Ketokonazol 200 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Infeksi mikosis kecuali kandidosis vagina: 1 tablet/hari dikonsumsi dengan makanan selama 14 hari, jika tidak ada respon dosis dapat ditingkatkan hingga 400 mg.
  • Kandidiasis vagina: 2 tablet/hari dikonsumsi selama 5 hari.

Anak-anak:

  • 1-4 tahun: 50 mg/hari.
  • 5-12 tahun: 100 mg/hari.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan.

Efek samping obat

  • Muntah atau diare.
    Minum cairan yang cukup untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan menggantikan cairan yang hilang. Dehirasi ditandai dengan penurunan jumlah dan frekuensi buang air kecil, disertai urin berwarna gelap dan berbau menyengat.
  • Mual.
    Cobalah untuk mengonsumsi obat ini setelah makan atau bersama dengan makanan untuk mencegah terjadinya mual.
  • Sakit kepala.
    Beristirahatlah hingga merasa kondisi Anda baik-baik saja, hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin hingga kondisi anda membaik. Hindari mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk keadaan.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
    Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi seperti sayuran dan buah segar, serta sereal.
  • Sakit perut.
  • Gatal.
  • Ruam kulit.
  • Reaksi alergi.
  • Kerusakan hati (hepatotoksisitas).
  • Pembesaran jaringan payudara pada pria (ginekomastia).
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).
  • Kesemutan (parestesia).
  • Reaksi sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
  • Pusing.
  • Kerontokan rambut (alopesia).
  • Demam dan menggigil.
  • Penurunan kesadaran (somnolen).
  • Ketidakmampuan mempertahankan ereksi (impotensi).

Perhatian Khusus

  • Lakukan pemantauan fungsi hati pada penggunaan jangka panjang atau 14 hari ke atas.
  • Ibu menyusui.
  • Anak-anak.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan solinfec tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap ketokonazol.
  • Pasien penderita penyakit hati.
  • Wanita hamil.
  • Penggunaan bersama astemizol atau terfenadin.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Antikolinergik, antasid, antagonis reseptor H-2, dan klordiazepoksid.
    Penggunaan ketokonazol dapat mengurangi penyerapan obat di atas.
  • Siklosporin.
    Ketokonazol dapat meningkatkan kadar siklosporin.
  • Warfarin.
    Ketokonazol dapat meningkatkan kadar warfarin dalam plasma sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Rifampisin dan fenitoin.
    Ketokonazol dapat menurunkan kadar obat di atas sehingga dapat menurunkan efek obat di atas.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Detak jantung cepat atau berdebar-debar, sesak napas, dan pusing tiba-tiba seperti Anda ingin pingsan.
  • Kelemahan atau kelelahan yang tidak biasa, pusing, mual, dan muntah atau terjdi gangguan hati seperti sakit perut bagian atas, demam, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap, feses berwarna tanah liat, atau penyakit kuning (kulit atau mata menguning).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/solinfec?type=brief&lang=id
Diakses pada 21 September 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ketoconazole?mtype=generic
Diakses pada 21 September 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/ketoconazole-oral-tablet#interactions
Diakses pada 21 September 2020

EverydayHealth. https://www.everydayhealth.com/drugs/ketoconazole
Diakses pada 21 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/ketoconazole.html
Diakses pada 21 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email