Solaneuron Kaplet

27 Jan 2021
Solaneuron kapsul adalah obat untuk mengatasi kekurangan vitamin B dan peradangan pada saraf.

Deskripsi obat

Solaneuron kapsul adalah obat untuk mengatasi kekurangan vitamin B dan peradangan pada saraf. Obat ini merupakan obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter. Solaneuron kapsul mengandung zat aktif vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12.

Solaneuron Kaplet
Golongan ObatObat bebas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter.
Kandungan utamaVitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12.
Kelas terapiVitamin neurotropik.
Klasifikasi obatVitamin B kompleks.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 kaplet
ProdusenSolas Langgeng Sejahtera

Informasi zat aktif

Vitamin B1 (tiamin hidroklorida), vitamin B6 (piridoksin hidroklorida), dan vitamin B12 (sianokobalamin) merupakan vitamin neurotropik yang berfungsi untuk menjaga, memelihara, dan menormalkan fungsi saraf dengan memperbaiki gangguan metabolisme sel saraf dan memberikan asupan yang dibutuhkan agar saraf mampu bekerja dengan baik.

Vitamin B1 atau tiamin merupakan vitamin yang mampu mengolah karbohidrat menjadi energi, vitamin ini berperan penting dalam metabolisme glukosa, menjaga fungsi saraf otot, dan jantung.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B1 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Tersebar luas di sebagian besar jaringan tubuh dan memasuki ASI.
  • Ekskresi: Kelebihan tiamin diekskresikan dalam urin sebagai metabolit dan obat tidak berubah.

Vitamin B6 atau piridoksin adalah vitamin yang larut dalam air, vitamin ini berperan dalam metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat serta berperan dalam pembentukan sel darah merah dan neurotransmitter.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B6 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
  • Metabolisme: Dikonversi menjadi piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat, yang disimpan dan dimetabolisme terutama di hati.
  • Ekskresi: asam 4-piridoksat dan metabolit aktif lainnya diekskresikan melalui urin.

Vitamin B12 atau sianokobalamin adalah vitamin yang diperlukan untuk memelihara kesehatan saraf, fungsi otak, dan produksi sel darah merah.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B12 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mengikat faktor intrinsik yang disekresikan oleh mukosa lambung, melalui saluran GI secara aktif atau dengan difusi pasif.
  • Distribusi: Di dalam darah, terikat pada transcobalamin II (protein pembawa B-globulin spesifik), didistribusikan dan disimpan di hati dan sumsum tulang. Melintasi plasenta dan sejumlah kecil masuk ke dalam ASI.
  • Ekskresi: melalui empedu dengan daur ulang enterohepatik, melalui urin (sebagai B12 tidak terikat dan dalam fraksi kecil).

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi kekurangan vitamin B1, B6, dan B12.
  • Mengobati penyakit beri-beri.
  • Mengobati peradangan pada berbagai saraf (polineuritis).

Vitamin B1 merupakan vitamin yang dapat larut dalam air, vitamin ini membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi. Penyakit beri-beri disebabkan karena penumpukan asam piruvat dalam aliran darah, yang merupakan efek samping dari tubuh yang tidak dapat mengubah makanan menjadi energi.
Peradangan dapat menurunkan kadar vitamin B6 dalam darah, sehingga vitamin B6 dapat memperbaiki defisiensi dan mengurangi terjadinya peradangan. Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino, produksi sel darah merah, dan pembentukan neurotransmiter.
Vitamin B12 sangat penting untuk fungsi neurologis, produksi DNA, dan perkembangan sel darah merah.

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

1 kapsul/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesuai petunjuk penggunaan atau sesuai petunjuk dokter.

Efek samping obat

  • Pemakaian Vitamin B6 dosis besar dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan gangguan pada saraf (sindroma neuropati).
  • Biduran (urtikaria).
  • Reaksi alergi seperti ruam pada kulit, gangguan pernapasan, syok anafilaksis, dan reaksi alergi yang menyebabkan terjadinya pebengkakan pada kulit atau mukosa (angioedema).

Jika Anda mengalami reaksi efek samping yang sangat mengganggu atau parah segera hubungi dokter Anda.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien penderita gangguan hati.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori A: Hasil penelitian menunjukkan obat cukup aman dan tidak menggangu perkembangan janin di trimester pertama maupun trimester selanjutnya. Bila dikonsumsi dalam dosis berlebihan: Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan solaneuron kaplet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang memiliki alergi terhadap vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Levodopa.
    Penggunaan obat ini bersama levodopa dapat menurunkan efek dari levodopa sehingga efektivitas levodopa akan berkurang.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika Anda mengalami salah satu efek di bawah ini, segera hubungi dokter Anda:

  • Sesak napas.
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau bagian tubuh lainnya.
  • Ruam atau gatal-gatal pada kulit.
  • Sedikit atau tidak dapat buang air kecil.
  • Mengi atau kesulitan bernapas.

Sesuai kemasan per Oktober 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/thiamine?mtype=generic
Diakses pada 12 Oktober 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pyridoxine?mtype=generic
Diakses pada 12 Oktober 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cyanocobalamin?mtype=generic
Diakses pada 12 Oktober 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/thiamine.html
Diakses pada 12 Oktober 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/pyridoxine.html
Diakses pada 12 Oktober 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/cyanocobalamin.html
Diakses pada 12 Oktober 2020

Rotapharm. http://www.rotapharm.co.uk/wp-content/uploads/nevralon-tablets.pdf
Diakses pada 12 Oktober 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email