Simvaschol Tablet 10 mg

27 Jan 2021
Simvaschol tablet adalah obat untuk membantu menurunkan kolesterol jahat dan lemak.

Deskripsi obat

Simvaschol tablet adalah obat untuk membantu menurunkan kolesterol jahat dan lemak seperti LDL dan trigliserida, serta meningkatkan kolesterol baik (HDL). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Simvaschol tablet mengandung zat aktif simvastatin.

Simvaschol Tablet 10 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaSimvastatin.
Kelas terapiAgen dislipidemia.
Klasifikasi obatStatin.
Kemasan1 box isi 2 strip @ 15 tablet (10 mg)
ProdusenGalenium Pharmasia Laboratories

Informasi zat aktif

Simvastatin termasuk dalam golongan obat yang dikenal sebagai HMG-CoA reduktase inhibitor, juga disebut statin. Obat ini bekerja dengan memperlambat produksi kolesterol dalam tubuh untuk menurunkan jumlah kolesterol yang mungkin menumpuk di dinding arteri dan menghalangi aliran darah ke jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, simvastatin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan (85%). Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 5% ke bawah. Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) selama 1,3-2,4 jam.
  • Distribusi: Ikatan protein plasma: sekitar 95%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Terutama melalui feses (60% sebagai metabolit); urin (13%, bentuk tidak aktif). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) 1,9 jam (metabolit aktif).

Indikasi (manfaat) obat

  • Membantu menurunkan kolesterol jahat dan lemak (seperti LDL dan trigliserida) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah.
  • Menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung.
  • Membantu mencegah terjadinya stroke dan serangan jantung.

Simvastatin termasuk dalam golongan obat statin, statin bekerja untuk mengurangi produksi kolesterol tubuh. Obat ini juga mengurangi jumlah kolesterol dan trigliserida yang terdapat di seluruh tubuh. Kolesterol tinggi dan trigliserida dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, dan serangan jantung. Imbangi dengan perubahan pola makan, perubahan gaya hidup, dan olahraga selama mengonsumsi obat ini.

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Hiperlipidemia:

  • Dosis awal: 10-20 mg/hari.
  • Pasien dengan risiko penyakit kardiovaskular tinggi atau pasien yang membutuhkan pengurangan kolesterol besar: 
    • Dosis awal: 40 mg/hari.

Hiperkolesterolemia familial homozigot:

  • Dosis awal: 40 mg/hari.
  • Dosis maksimal: 80 mg/hari.

Mengurangi risiko kardiovaskular: 20-40 mg sebanyak 1 kali/hari. Dosis dapat ditingkatkan dengan interval minimal 4 minggu.

  • Dosis maksimal: 80 mg/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Konsumsi pada malam hari. Hindari konsumsi jus anggur secara berlebihan atau lebih dari 1 liter/hari.

Efek samping obat

  • Sakit perut.
    Ketika Anda merasa sakit perut, cobalah untuk beristirahat dan rileks. Cobalah makan dalam porsi yang lebih sedikit namun dengan frekuensi yang sering dapat mengatasi sakit perut. Cobalah untuk menempatkan bantalan panas atau botol berisi air panas tertutup pada perut Anda. Jika sakit perut semakin memburuk, bicarakan dengan dokter atau apoteker.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
    Jika Anda mengalami kesulitan buang air besar, cobalah untuk minum banyak air dan cobalah untuk konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi seperti sayuran dan buah segar.
  • Sakit kepala.
    Ketika sakit kepala,beristirahat dan minumlah banyak cairan. Hindari mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk keadaan. Sakit kepala biasanya hilang setelah minggu pertama mengonsumsi simvastatin. Jika sakit kepala yang anda alami terjadi selama lebih dari seminggu atau semakin memburuk, konsultasikan dengan dokter.
  • Muntah.
    Muntah dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi, minumlah banyak cairan yang cukup, untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urin serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari mengonsumsi makanan kaya rasa seperti makanan pedas, dan tetaplah konsumsi makanan sederhana.
  • Diare.
    Minumlah sedikit air tetapi dalam frekuensi waktu yang sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda mengalami tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau urin berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari mengonsumsi obat untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Pusing.
  • Gangguan gerakan gemetar yang tidak dapat dikendalikan (tremor).
  • Pasien yang mengalami sakit kepala dan merasa sekelilingnya seperti berputar (vertigo).
  • Anemia.
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Infeksi pada saluran pernapasan bagian bawah.
  • Nyeri sendi.
  • Kesemutan (parestesia).
  • Gangguan pada otot seperti nyeri otot.
  • Nyeri sendi (athralgia).
  • Ruam pada kulit.
  • Peradangan pada pankreas (pankreatitis).
  • Kerontokan rambut (alopecia).
  • Pria yang mengalami pembesaran pada kelenjar payudara (ginekomastia).
  • Kehilangan nafsu makan (anoreksia).
  • Ruam kemerahan pada kulit.
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita kencing manis (diabetes mellitus).
  • Pasien dengan faktor risiko mengalami gangguan otot seperti miopati atau rhabdomyolysis.
  • Pasien dengan kadar tiroid yang rendah dalam tubuh (hipotiroidisme) yang tidak terkontrol.
  • Pasien dengan riwayat gangguan otot pribadi atau keluarga.
  • Pasien dengan riwayat toksisitas otot dengan statin atau fibrat.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol. 
  • Pasien penderita gangguan ginjal dan hati.
  • Anak-anak dan orang tua.
  • Pemberian bersamaan niacin lebih dari 1 gram pada pasien keturunan Cina.
  • Penggunaan dosis 80 mg harus dibatasi untuk pasien yang telah menggunakan simvastatin 80 mg selama 12 bulan atau lebih.
  • Hentikan sementara simvastatin sebelum operasi besar.

Kategori kehamilan

Kategori X: Penggunaan simvaschol tablet tidak disarankan pada ibu hamil. Penelitian menunjukkan adanya dampak berupa kelainan pada janin, mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, serta risiko efek sampingnya lebih besar pada wanita hamil daripada manfaatnya. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Khususnya bagi ibu hamil pada trimester pertama, harus lebih berhati-hati mengingat efek sampingnya dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan organ janin.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien penderita penyakit hati yang aktif atau peningkatan serum yang persisten tanpa diketahui penyakit yang jelas.
  • Pasien penderita gangguan otot (miopati sekunder) akibat agen penurun lipid lainnya.
  • Penggunaan bersama dengan ketokonazol, itrakonazol, posakonazol, vorikonazol, klaritromisin, eritromisin, telitromisin, penghambat protease HIV, produk yang mengandung cobicistat, asam fusidat, nefazodon, siklosporin, danazol, dan gemfibil.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Elbasvir dan grazoprevir.
    Simvastatin dapat meningkatkan konsentrasi serum obat di atas.
  • Itrakonazol, ketokonazol, posakonazol, vorikonazol, klaritromisin, eritromisin, telitromisin, nefazodon, penghambat HIV, protease inhibitor, nelfilvir, bocistrevirporin, produk yang mengandung gemistlosporin, danazol dan asam fusidat, amiodaron, amlodipin, verapamil, diltiazem, lomitapid, daptomisin, dan kolkisin.
    Simvastatin dapat meningkatkan risiko gangguan pada otot seperti miopati dan rhabdomyolisis dengan penggunaan bersamaan obat di atas.
  • Kumarin.
    Simvastatin dapat meningkatkan waktu protombin dengan kumarin.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Nyeri otot, nyeri tekan, kelemahan atau kram, ini bisa menjadi tanda kerusakan otot dan kerusakan ginjal
    kulit kuning atau bagian putih mata Anda menguning, atau jika Anda memiliki kotoran pucat dan urine berwarna gelap, ini bisa menjadi tanda masalah hati.
  • Ruam kulit dengan bercak merah muda-merah, terutama di telapak tangan atau telapak kaki.
  • Sakit perut yang parah, ini bisa menjadi tanda masalah pankreas.
  • Batuk, sesak napas, dan penurunan berat badan, ini bisa menjadi tanda penyakit paru-paru.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/simvastatin
Diakses pada 5 Oktober 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6105/simvastatin-oral/details
Diakses pada 5 Oktober 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a692030.html
Diakses pada 5 Oktober 2020

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/simvastatin/
Diakses pada 5 Oktober 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/simvastatin/oral-tablet#simvastatin-and-diabetes
Diakses pada 5 Oktober 2020

Medicinet. https://www.medicinenet.com/simvastatin/article.htm#why_is_zocor_prescribed_to_patients
Diakses pada 5 Oktober 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email