Serum Anti Difteri
Daftar merek obat yang beredar di Indonesia
Bioads
Deskripsi obat
Serum anti difteri adalah serum yang berisi antibodi terhadap kuman penyebab penyakit difteri. Serum ini dapat digunakan sebagai pencegahan terhadap difteri bagi orang yang belum diimunisasi, dan juga sebagai pengobatan dalam kasus difteri. Serum anti difteri memberikan kekebalan pasif dengan menetralisir toksin kuman difteri.
Serum Anti Difteri | |
---|---|
Golongan | Antisera (antitoksin) |
Kategori obat | Obat keras |
Bentuk sediaan obat | Injeksi |
Dikonsumsi oleh | Anak dan dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Belum ada studi keamanan serum anti difteri pada kehamilan, baik pada binatang maupun pada manusia. Penggunaannya harus berdasarkan pertimbangan keuntungan/risiko bagi pasien, sesuai dengan pertimbangan medis dari ahli. Serum anti difteri tidak diketahui apakah didistribusikan melalui ASI atau tidak. Meskipun demikian, belum pernah dilaporkan adanya efek samping yang berkaitan dengan menyusui |
Dosis obat | Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.
|
Aturan pakai obat
Serum anti difteri diberikan melalui suntikan (injeksi). Setelah penyuntikan, pasien harus diobservasi setidaknya selama 1 jam untuk memantau ada tidaknya gejala serum sickness.
Sebelum penyuntikan, perlu dilakukan tes kulit untuk menentukan ada tidaknya reaksi alergi terhadap serum.
Efek samping obat
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping, harus segera ditangani oleh tenaga medis.
Serum anti difteri dapat menyebabkan efek samping, seperti:
- Reaksi anafilaksis
- Serum sickness: demam, radang sendi, nyeri otot, gatal, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening
- Reaksi termal: menggigil, sulit bernapas, peningkatan suhu tubuh dalam 20 menit hingga 1 jam setelah penyuntikan
Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan serum anti difteri adalah hipersensitivitas terhadap antitoksin difteri atau serum kuda. Namun dalam keadaan gawat darurat, penggunaannya dapat dipertimbangkan oleh tenaga medis.
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui BPOM.
Drugs.com. https://www.drugs.com/mmx/diphtheria-antitoxin.html#s00306633
Diakses 9 September 2019
MIMS Indonesia. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bioads%20(anti%20difteri%20serum%2020%2c000%20iu)/
Diakses 9 September 2019
Dokter Terkait
Artikel Terkait
-
Wabah Difteri Muncul Lagi, Kenali Penyebab dan Pencegahannya
Wabah difteri kembali menghantui masyarakat Indonesia. Meski merupakan infeksi penyakit menular dan bisa mengancam nyawa, penyakit difteri dapat dicegah melalui imunisasi. -
Apakah Efek Samping Suntik Difteri Berbahaya?
Vaksinasi difteri merupakan salah satu vaksinasi yang penting untuk dilakukan dalam rangka mencegah penyakit difteri yang dapat memicu masalah pernapasan. Meskipun demikian, terdapat efek samping suntik difteri yang dapat dialami dan bisa hilang beberapa hari setelahnya. -
Vaksin DPT: Tameng Bayi dari Difteri, Pertusis, dan Tetanus
Cara terbaik untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus pada anak adalah dengan pemberian vaksin DPT. Imunisasi ini harus diperoleh Si Kecil sebelum berusia 1 tahun. Seperti apakah manfaat aturan pemberian vaksin ini?
Penyakit Terkait
Newsletter Sign Up
Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!