Seretide diskus inhaler 50/250 mcg

28 Nov 2019| Arif Putra
Seretide diskus inhaler 50/250 mcg adalah obat yang digunakan untuk terapi reguler penyakit obstruktif saluran napas yang reversibel termasuk asma, serta terapi penyakit paru obstruktif kronis termasuk bronkitis kronik dan emfisema.

Deskripsi obat

Seretide adalah obat untuk terapi reguler penyakit obstruktif saluran napas yang reversibel termasuk asma, serta terapi penyakit paru obstruktif kronis termasuk bronkitis kronik dan emfisema. Obat ini merupakan obat keras yang membutuhkan resep dokter. obat ini mengandung zat aktif salmeterol, fluticasone propionate.

Seretide diskus inhaler 50/250 mcg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Kemasan1 diskus @ 60 dosis
ProdusenGlaxo Smith Kline LLC

Indikasi (manfaat) obat

Terapi reguler penyakit obstruktif saluran napas yang reversibel termasuk asma, serta terapi penyakit paru obstruktif kronis termasuk peradangan pada saluran utama pernapasan atau bronkus (bronkitis kronik), kerusakan kantong udara di paru-paru (emfisema).

Komposisi obat

  • Salmeterol 50 mcg.
  • Fluticasone propionate 250 mcg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa dan anak 4 tahun ke atas:

  • Penyakit Obstruksi Saluran napas: 1 inhalasi sebanyak 2 kali/hari.
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK): 1 inhalasi sebanyak 2 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dihirup melalui mulut lalu dihembuskan.

Efek samping obat

  • Serak atau disfonia.
  • Sakit kepala.
  • Infeksi jamur mulut dan tenggorokan (kandidiasis).
  • Iritasi tenggorokan.
  • Jantung berdebar debar (palpitasi).
  • Tremor.
  • Pengetatan otot-otot yang melapisi saluran udara (bronkus) di paru-paru (bronkospasme paradoksikal).
  • Nyeri sendi (artralgia).
  • Kram otot.

Perhatian Khusus

  • Tidak untuk meredakan gejala asma akut.
  • Gangguan kardiovaskular berat.
  • Hipokalemia yang tidak diterapi.
  • Kondisi di mana terdapat hormon tiroid yang berlebih pada aliran darah dalam tubuh (tirotosikosis).
  • Ibu hamil dan menyusui.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien penderita hipersensitif terhadap zat yang terkandung dalam obat ini.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Penyekat β selektif dan non selektif.
  • Penghambat CYP450 seperti: Ritonavir, eritromisin, ketokonazol.
  • MAOI.
  • Antidepresan trisiklik.
  • L-dopa.
  • L-tiroksin.
  • Oksitosin.
  • Antiaritmia.
  • Xantin.

Sesuai kemasan per Oktober 2019.

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email