Salbulin Inhaler 200 Dosis

27 Okt 2020| Aby Rachman
Salbulin inhalaler 200 dosis untuk Membantu melebarkan saluran napas pada pasien penyempitan saluran napas (bronkospasme) pada penyakit saluran napas. Serta dapat digunakan untuk serangan sesak napas.

Deskripsi obat

Salbulin inhaler adalah obat untuk membantu melebarkan saluran pernapasan, melemaskan otot-otot di saluran udara, dan meningkatkan aliran udara ke paru-paru. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Salbulin inhaler mengandung zat aktif salbutamol.
Salbulin Inhaler 200 Dosis
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaSalbutamol.
Kelas terapiBronkodilator.
Klasifikasi obatBeta2 agonis reseptor adrenergik.
Kemasan1 box isi 1 inhaler @ 200 dosis
ProdusenJewim Pharmaceutical

Informasi zat aktif

Salbutamol adalah bronkodilator golongan agonis beta yang secara singkat bekerja dengan cara melemaskan otot-otot pada saluran pernapasan dan melebarkan jalan napas. Digunakan untuk meredakan sesak napas yang diderita oleh pasien asma dan penyakit paru-paru lainnya.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, salbutamol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Setelah terhirup, salbutamol bekerja secara topikal pada otot polos bronkial dan awalnya tidak terdeteksi dalam darah hingga 2-3 jam kemudian.
  • Distribusi: Fraksi yang didistribusikan ke paru-paru (sekitar 10-25%), dalam sirkulasi darah, salbutamol didistribusikan sebagai obat bebas yang tidak termetabolisme.
  • Metabolisme: Salbutamol tidak dimetabolisme di paru-paru tetapi dikonversi di hati menjadi ester 4'-o-sulfat (salbutamol 4'-O-sulfat).
  • Ekskresi: Salbutamol dan metabolitnya dengan cepat diekskresikan dalam urine dan feses sekitar 80% dari dosis selama 24 jam. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (wktu paruh eliminasi salbutamol) adalah selama 2,7 - 5,5 jam setelah pemberian inhalasi.

Indikasi (manfaat) obat

Membantu melebarkan saluran pernapasan, melemaskan otot-otot di saluran udara, dan meningkatkan aliran udara ke paru-paru pada kondisi:

  • Penyempitan saluran udara pada paru-paru (bronkospasme).
  • Asma atau jenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
  • Mencegah bronkospasme akibat olahraga.

Salbutamol bekerja dengan mengendurkan otot di sekitar saluran udara sehingga terbuka dan Anda dapat bernapas lebih mudah serta engontrol gejala masalah pernapasan.

Komposisi obat

Tiap dosis: salbutamol sulfat BP 120 mcg setara salbutamol 100 mcg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Bronkospasme akut: 1-2 inhalasi dosis tunggal. 
  • Pemeliharaan atau pencegahan: 2 inhalasi sebanyak 3-4 kali/hari.

Anak-anak:

  • Bronkospasme akut: 1 inhalasi.
  • Pemeliharaan atau pencegahan: 1 inhalasi sebanyak 3-4 kali/hari (dosis dapat ditingkatkan hingga 2 inhalasi jika diperlukan).

Aturan pakai obat

  • Buka tutupnya dan pegang inhaler dengan tegak.
  • Kocok inhaler untuk mencampur obat. Duduk tegak, miringkan kepala sedikit ke belakang (seolah-olah Anda sedang mengendus) dan buang napas dengan lembut.
  • Pegang perangkat dengan tegak, masukkan inhaler ke mulut Anda, pastikan bibir Anda menutup corong dengan kuat.
  • Pada awal tarikan napas yang lambat dan dalam, tarik napas melalui corong saat Anda menekan inhaler untuk melepaskan satu dosis atau 'embusan'.
  • Tarik napas sepenuhnya, keluarkan inhaler dari mulut Anda dan tahan napas selama 10 detik atau selama Anda merasa nyaman.
  • Hembuskan napas dengan lembut melalui hidung.

Efek samping obat

  • Gangguan gemetar yang tidak dapat dikendalikan (tremor).
    Lihat apakah gejala asma atau COPD Anda membaik hanya dengan 1 isapan dari inhaler Anda, bukan 2. Jika Anda merasa perlu 2 isapan untuk meredakan gejala, yakinlah bahwa tremor akan hilang setelah beberapa saat.
  • Detak jantung lebih cepat untuk sementara waktu.
    Pastikan Anda tidak mengambil lebih dari dosis yang ditentukan. Jika ini terjadi secara teratur, bicarakan dengan dokter atau perawat Anda karena Anda mungkin perlu meninjau perawatan Anda sehingga Anda tidak perlu menggunakan salbutamol Anda terlalu sering.
  • Sakit kepala.
    Pastikan Anda istirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker Anda untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya akan hilang setelah minggu pertama mengonsumsi salbutamol. Bicaralah dengan dokter Anda jika berlangsung lebih dari seminggu atau parah.
  • Kram otot.
    Jika Anda mengalami nyeri otot yang tidak biasa, yang bukan karena latihan atau kerja keras, bicarakan dengan dokter Anda.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita penyakit jantung atau pembuluh darah (kardiovaskular).
  • Pasien yang memiliki produksi hormon tiroid berlebihan akibat adanya gangguan pada kelenjar tiroid (hipertiroid).
  • Pasien yang memiliki kadar gula dalam darah melebihi normal dan cenderung tinggi (diabetes mellitus).
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Pasien dengan kekurangan kalium tubuh (hipokalemia).

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan salbulin inhaler pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Beta bloker.
    Salbutamol akan menghasilkan efek yang berlawanan jika dikonsumsi dengan obat golongan beta bloker.
  • Guanetidin, reserpin, metildopa, TCAs, dan MAOIs.
    Efek salbutamol dapat diubah oleh guanetidin, reserpin, metildopa, TCAs dan MAOIs.
  • Obat simpatomimetik.
    Peningkatan risiko efek kardivaskular dengan obat simpatomimetik lain.
  • Kortikosteroid, diuretik, xantin, dan digoksin.
    Peningkatan risiko penurunan kadar kalium dalam darah (hipokalemia) dengan agen perusak K.
  • Anestesi halogenasi (IV).
    Penggunaan salbutamol dapat meningkatan inersia uterus dengan anestesi halogenasi (IV).
  • Kortikosteroid.
    Peningkatan risiko terjadinya pembengkakan (edema) pada paru jika dikonsumsi dengan kortikosteroid.
  • Obat antidiabetes.
    Salbutamol dapat memberikan efek berlawanan pada obat antidiabetes.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa menggunakan obat.
    Jika sering lupa untuk menggunakan obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal pemakaian obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal pemakaian obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter segera jika Anda mengalami:

  • Nyeri atau kelemahan otot, kram otot, atau detak jantung yang tidak normal, ini bisa menjadi tanda kadar kalium yang rendah.
  • Pusing yang sangat parah atau Anda pingsan.
  • Nyeri dada, terutama jika Anda juga memiliki detak jantung yang cepat atau detak jantung Anda tidak terasa normal.
  • Sakit kepala yang sangat parah.

Sesuai kemasan per September 2019

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/salbutamol?mtype=generic
Diakses pada 8 Oktober 2020

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/salbutamol-inhaler/
Diakses pada 8 Oktober 2020

Patient. https://patient.info/medicine/salbutamol-inhaler-airomir-asmasal-asmavent-salamol-salbulin-ventolin
Diakses pada 8 Oktober 2020

Healthnavigator. https://www.healthnavigator.org.nz/medicines/s/salbutamol/
Diakses pada 8 Oktober 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-22577/ventolin-hfa-inhalation/details
Diakses pada 8 Oktober 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/albuterol.html
Diakses pada 8 Oktober 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email