Rozgra Tablet

26 Jan 2021
Rozgra tablet adalah obat untuk mengatasi masalah seksual pada pria seperti disfungsi ereksi.

Deskripsi obat

Rozgra tablet adalah obat untuk mengatasi masalah seksual pada pria seperti disfungsi ereksi dan impotensi. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Rozgra tablet mengandung zat aktif sildenafil sitrat.

Rozgra Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaSildenafil sitrat.
Kelas terapiDisfungsi ereksi dan gangguan ejekulasi.
Klasifikasi obatPhosphodiesterase Inhibitors.
Kemasan1 box isi 1 strip @ 4 tablet (50 mg; 100 mg)
ProdusenPharos Indonesia

Informasi zat aktif

Sildenafil menghambat fosfodiesterase tipe-5 (PDE-5) yang bertanggung jawab atas degradasi siklik guanosin monofosfat (cGMP) dalam corpus cavernosum. Penghambatan PDE-5 meningkatkan cGMP yang akan menghasilkan relaksasi sel otot polos vaskular paru.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, sildenafil sitrat diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan cepat dari saluran pencernaan. Ketersediaan hayati: Sekitar 40%. Waktu puncak konsentrasi plasma: 30-120 mnt.
  • Distribusi: Didistribusikan secara luas ke jaringan tubuh. Ikatan protein plasma: Sekitar 96%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme dihati oleh isoenzim CYP3A4 (rute utama) dan CYP2C9.
  • Ekskresi: Terutama melalui feses Dieskresi sebagai metabolit dan melalui urin dalam kadar yang lebih rendah. Waktu paruh eliminasi: 4 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengobati masalah fungsi seksual pria seperti impotensi atau disfungsi ereksi.

Sildenafil bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis sehingga akan membantu pria mendapatkan dan mempertahankan ereksi.

Komposisi obat

  • Rozgra tablet 50 mg: sildenafil sitrat 50 mg.
  • Rozgra tablet 100 mg: sildenafil sitrat 100 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Disfungsi ereksi: 50 mg, dikonsumsi 1 jam sebelum berhubungan seksual.

  • Dosis maksimal: 100 mg/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Sakit kepala.
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
  • Penglihatan kabur.
  • Iritasi mata.
  • Pusing.
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Kegelisahan.
  • Sakit kepala yang membuat pasien merasa sekelilingnya seperti berputar (vertigo).
  • Hidung tersumbat.
  • Demam.
  • Gangguan pada saluran pencernaan seperti diare dan muntah.
  • Ruam pada kulit.
  • Kemerahan pada kulit.
  • Nyeri pada punggung.
  • Reaksi pada kulit.
    Ditandai dengan adanya demam, pembengkakan pada kulit, organ genital, dan mata.
  • Nyeri otot.
  • Pembengkakan pada wajah.
  • Kesulitan mengeluarkan cairan (retensi cairan).
  • Kesemutan.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Batuk.
  • Peradangan pada rongga hidung (rhinitis).
  • Peradangan pada sinus (sinusitis).
  • Peradangan pada saluran udara (bronkitis).
  • Penurunan fungsi pendengaran.
  • Anemia.
  • Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia).
  • Kejang.
  • Serangan jantung.
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi).

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan deformasi anatomi penis atau kelainan darah.
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) paru sekunder karena penyakit sel sabit.
  • Pasien penderita gangguan ginjal dan hati.
  • Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
  • Anak-anak.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien penderita penyakit gangguan serebrovaskular seperti angina tidak stabil dan gagal jantung.
  • Pasien dengan kehilangan penglihatan pada 1 mata karena neuropati optik iskemik anterior non-arteritik (NAION).
  • Pasien penderita tekanan darah rendah atau di bawah batas normal (hipotensi).
  • Pasien dengan riwayat stroke.
  • Pasien penderita gangguan hati berat.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Alpha blocker.
    Sildenafil sitrat dapat menyebabkan terjadinya gejala tekanan darah tinggi.
  • Simetidin, delavirdin, eritromisin, itrakonazol, dan ketokonazol.
    Obat di atas dapat menyebabkan penurunan kliren sildenafil.
  • Penghambat HIV-protease, terutama yang diperkuat dengan ritonavir.
    Obat di atas dapat meningkat konsentrasi plasmanya jika dikonsumsi dengan sildenafil sitrat.
  • Hipotensif nitrat dan nikorandil.
    Sildenafil sitrat dapat meningkatkan efek obat di atas dan berpotensi fatal.
  • Rifampisin dan bosentan.
    Rifampisin dan bosentan dapat menurunkan konsentrasi sildenafil dan menurunkan efektivitas sildenafil.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami gejala serangan jantung seperti nyeri atau tekanan dada, nyeri menyebar ke rahang atau bahu, mual, berkeringat, perubahan penglihatan atau kehilangan penglihatan mendadak, ereksi menyakitkan atau berlangsung lebih dari 4 jam (ereksi berkepanjangan dapat merusak penis), denging di telinga Anda, atau gangguan pendengaran tiba-tiba, detak jantung tidak teratur, bengkak di tangan, pergelangan kaki, atau kaki Anda, sesak napas, kejang atau perasaan pusing, seperti Anda akan pingsan.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sildenafil
Diakses pada 29 Juli 2020

Nhs. https://www.nhs.uk/medicines/sildenafil-viagra/
Diakses pada 29 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email