Rosiglitazone

08 Mar 2023| Dina Rahmawati
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Rosiglitazone bekerja untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar glukosa darah

Rosiglitazone merupakan obat untuk penderita diabetes melitus tipe-2

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Rosiglitazone, Rosiglitazone + Metformin

Deskripsi obat

Rosiglitazone adalah obat yang digunakan dalam pengobatan diabetes melitus tipe-2. Obat ini bekerja untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar glukosa darah. Rosiglitazone termasuk obat keras sehingga penggunaannya harus berdasarkan resep dokter.

Rosiglitazone
Golongan

Antidiabetik

Kategori obat

Obat keras dengan resep

Bentuk sediaan obat

Tablet

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan lansia

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada binatang percobaan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil atau binatang percobaan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko yang mungkin timbul pada janin.

Keamanan penggunaan rosiglitazone selama menyusui belum diketahui. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Oral

  • Diabetes melitus tipe-2

Dewasa: Sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan metformin atau sulfonilurea atau keduanya: 4 mg/hari, dapat ditingkatkan setelah 8-12 minggu hingga maksimal 8 mg/hari. Dosis dapat diberikan sebagai dosis tunggal atau 2 dosis terbagi.

Lansia: Tidak memerlukan penyesuaian dosis.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan rosiglitazone sebelum penggunaan.

Obat rosiglitazone oral dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Pastikan dosis yang dikonsumsi sesuai dengan aturan pakai yang ada. Jangan sampai mengonsumsi obat secara berlebihan karena dikhawatirkan akan berakibat buruk.

Jangan menghentikan pemakaian jika tidak disarankan oleh dokter. Anda harus berkonsultasi pada dokter jika ingin menghentikan pemakaian atau mengganti obat.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Rosiglitazone dapat menyebabkan efek samping yang meliputi:

  • Meningkatkan risiko patah tulang pada wanita
  • Meningkatkan berat badan
  • Hiperglikemia
  • Gangguan pencernaan
  • Meningkatkan nafsu makan
  • Sakit kepala
  • Jantung berdebar
  • Kram otot
  • Kaki bengkak
  • Retensi cairan
  • Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
  • Cedera
  • Sinusitis
  • Kelelahan
  • Diare
  • Pusing
  • Sakit punggung
  • Kesemutan
  • Nyeri sendi
  • Kebotakan
  • Sesak napas
  • Leukopenia (rendahnya sel darah putih dalam tubuh)
  • Trombositopenia (rendahnya keping darah dalam tubuh)
  • Peningkatan kolesterol total, LDL, dan HDL

Selain itu, pada kasus yang jarang efek samping lain dapat terjadi seperti urtikaria, ruam, pruritus, dan komplikasi serius penyakit diabetes.

Efek samping tertentu, seperti gagal jantung kongestif, serangan jantung, dan kerusakan hati dapat berakibat fatal.

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut:

  • Mengalami edema (pembengakakan) yang menyebabkan risiko gagal jantung, peningkatan enzim hati ringan, dan anemia
  • Gangguan hati
  • Gangguan ginjal
  • Hamil dan menyusui

Jika Anda seorang wanita yang mengalami premenopause, dan tidak lagi ovulasi maka kontrasepsi diperlukan karena Rosiglitazone dapat menyebabkan kembalinya ovulasi.

Kontraindikasi

Jangan menggunakan Rosiglitazone jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Mengalami gagal jantung
  • Memiliki riwayat gagal jantung
  • Sindrom koroner akut
  • Penyakit hati aktif
  • Diabetes melitus tipe-1
  • Ketoasidosis diabetik
  • Menggunakan insulin dan nitrat

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi rosiglitazone dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Dapat meningkatkan kadar plasma jika digunakan bersama dengan ketoconazole, trimethoprim atau gemfibrozil.
  • Dapat menurunkan kadar plasma jika digunakan bersama dengan rifampisin.
  • Dapat meningkatkan risiko gagal jantung dan pembengkakan jika digunakan bersama dengan obat nonsteroid antiinflamasi.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus sesuai dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui BPOM.

MIMS. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/rosiglitazone/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 29 Agustus 2019

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email