Ropinirole

19 Agu 2019| Olivia
Ditinjau oleh dr. Wisniaty
Ropinirole bekerja dengan membantu mengembalikan zat dopamin di otak sehingga dapat meningkatkan kemampuan bergerak

Ropinirole digunakan untuk pasien penyakit parkinson dan sindrom gerakan kaki tak terkontrol (restless leg syndrome).

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

ReQuip PD 24 Hour.

Deskripsi obat

Ropinirole digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson dan sindrom gerakan kaki tak terkontrol (restless leg syndrome). Obat ini bekerja dengan membantu mengembalikan zat dopamin di otak sehingga dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk bergerak, mengurangi tremor, dan mengurangi rasa tidak nyaman pada kaki.

Ropinirole (Ropinirol)
Golongan

Agonis reseptor dopamin / Antiparkinson

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan efek buruk terhadap janin dan tidak ditemukan studi yang memadai pada manusia. Namun, mengingat efektivitasnya, penggunaannya dapat dipertimbangkan pada wanita hamil sekalipun berisiko.

Dosis obat

Dosis diberikan oleh dokter berdasarkan kondisi medis. Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respon terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.

Monoterapi penyakit parkinson:

  • Dewasa: dosis awal 0,25 mg tiga kali sehari, ditingkatkan sebesar 0,75 mg per minggu untuk 4 minggu pertama. Penambahan berikutnya 1,5 mg per minggu hingga 9 mg/hari, kemudian 3 mg dengan interval mingguan. Dosis berkisar 3-9 mg/hari. (Maksimal 24 mg/hari, dosis yang lebih tinggi mungkin diperlukan jika digunakan bersama levodopa)

Restless leg syndrome:

  • Dewasa: dosis awal 0,25 mg/hari selama 2 hari, diminum 1-3 jam sebelum tidur. Dapat ditingkatkan menjadi 0,5 mg/hari selama beberapa hari berikutnya. Penambahan berikutnya 0,5 mg dengan interval mingguan hingga 3 mg/hari tercapai. (Maksimal 4 mg/hari)

Petunjuk umum konsumsi

Ikuti aturan carai pakai yang tertera pada kemasan sebelum menggunakan obat ini. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis yang sesuai dengan kondisi Anda.

Obat ini dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Untuk mengurangi rasa mual, Anda bisa mengonsumsi obat ini dengan makanan. Minum obat ini sesuai anjuran dokter, biasanya tiga kali sehari untuk penyakit Parkinson dan sekali sehari untuk sindrom gerakan kaki tidak terkontrol. Dokter mungkin akan menyarankan untuk meningkatkannya secara perlahan untuk mengurangi risiko efek samping seperti mengantuk dan tekanan darah rendah.

Konsumsi obat ini secara teratur agar mendapatkan manfaat yang maksimal. Anda bisa menggunakan alat pengingat (alarm) agar bisa mengonsumsi obat ini pada waktu yang sama setiap hari. Jangan meningkatkan dosis atau berhenti mengonsumsi obat ini tanpa anjuran dari dokter. Gejala seperti demam, nyeri otot, dan kebingungan dapat terjadi jika Anda berhenti mengonsumsi obat ini. Konsultasikan dengan dokter mengenai gejala-gejala yang timbul atau memburuk.

Efek samping obat

Efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan obat ini:

  • Tertidur secara tiba-tiba dengan atau tanpa rasa mengantuk
  • Mual, sakit perut
  • Pusing, sakit kepala
  • Somnolen (penurunan kesadaran)
  • Halusinasi
  • Hipotensi
  • Tardive dyskinesia

Perhatian Khusus

Beritahukan dokter Anda mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi medis seperti:

  • Gangguan hati atau ginjal
  • Kehamilan
  • Dapat menyebabkan atau memperburuk diskinesia yang telah ada

Penghentian obat harus dilakukan secara bertahap untuk mengurangi efek samping. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan rasa kantuk. Hindari melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin. Penggunaan pada orang dewasa yang lebih tua mungkin akan lebih sensitif terhadap efek samping obat ini.

Jangan menggunakan obat ini jika mempunyai kondisi medis seperti:

  • Menyusui

Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Menggunakan ropinirole dengan obat-obatan lain dapat menyebabkan terjadinya interaksi.

  • Meningkatkan kadar ropinirole dengan inhibitor CYP1A2 seperti cimetidine, ciprofloxacin, erythromycin, fluvoxamine, isoniazid, ritonavir dan zileuton.
  • Mengurangi efektivitas dengan antagonis dopamin seperti fenotiazin dan metoklopramid.
  • Menurunkan pembersihan ropinirole dengan estrogen dan tembakau.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ropinirole-oral-route/description/drg-20066810
Diakses pada 1 Oktober 2018

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ropinirole-oral-route/description/drg-20066810
Diakses pada 1 Oktober 2018

MIMS.  http://www.mims.com/indonesia/drug/info/ropinirole/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 17 Desember 2018

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4468-4041/ropinirole-oral/ropinirole-oral/details
Diakses pada 17 Desember 2018

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email