Rendapid kaplet 20 mg

31 Des 2019| Anita Djie
Rendapid kaplet 20 mg obat penunjang diet untuk menurunkan peningkatan kadar kolesterol total dan ldl.

Deskripsi obat

Rendapid untuk menurunkan kolesterol LDL (lemak jahat) dan meningkatkan HDL (kolesterol baik) dalam darah. Obat ini merupakan obat keras yang membutuhkan resep dokter. Rendapid mengandung zat aktif simvastatin.

Rendapid kaplet 20 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 103.125/strip (20 mg) per Oktober 2019
Kemasan1 box isi 3 strip @ 10 tablet (20 mg)
ProdusenBernofarm

Indikasi (manfaat) obat

Sebagai Penunjang diet bagi pasien dengan kadar kolesterol dalam darah yang tinggi (hiperkolesterolemia) primer tipe IIA dan IIB yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol total dan LDL untuk mengurang risiko terjadinya kematian, serangan jantung (infark miokardia) dan tindakan pada penyakit jantung (revaskularisasi mikoardial).

 

 

Komposisi obat

Simvastatin 20 mg

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Rentang dosis: ¼ -2 kaplet (5-40 mg) sebanyak 1 kali/hari dosis tunggal, diberikan pada malam hari.
Dosis awal: ¼-½ kaplet (5-10 mg) sebanyak 1 kali/hari dosis tunggal, diberikan pada malam hari.
Dosis maksimum: 2 kaplet (40 mg) sebanyak 1 kali/hari dosis tunggal, pada malam hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi pada malam hari.

Efek samping obat

  • Gangguan otot dalam tubuh (miopati).
  • Otot kerangka mengalami kerusakan (rabdomiolisis).
  • Nyeri sendi (arthralgias).
  • Gangguan sistem saraf:
    • Gangguan fungsi beberapa saraf otak.
    •  Gerakan yang tidak terkontrol dan tidak terkendali pada satu atau lebih bagian tubuh Anda (tremor).
    • Mengalami pusing, sampai merasa dirinya atau sekelilingnya berputar (vertigo).
    • Hilang ingatan.
    • Susah tidur.
    • Depresi.
    • Khawatir.
    • Reaksi hipersensitifitas.
  • Gangguan saluran pencernaan:
    • Radang pada kelenjar pankreas yang terjadi dengan dua bentuk yang sangat berbeda yaitu akut dan kronis (pankreatitis).
    • Peradangan yang terjadi di hati (hepatitis).
    • Penyakit kuning (kolestatik jaundice).
    • Perubahan kadar lemak di hati.
    • Gangguan makan (anoreksia).
    • Muntah.
  • Kerontokan rambut yang disebabkan oleh serangan sistem imunitas tubuh sendiri terhadap folikel (alopecia) pada kulit.
  • Pada sistem reproduksi:
    • Pembesaran jaringan kelenjar payudara yang terjadi pada pria (ginekomastia).
    • Gangguan dalam gairah seksual (libido).
  • Mempercepat katarak.
  • Kelemahan atau kelumpuhan otot mata (opatalmoplegia).

Perhatian Khusus

  • Selama terapi dengan obat ini harap lakukan pemeriksaan fungsi hati.
  • Pemeriksaan level transaminase dalam serum.
  • Pasien penderita miopati akut.
  • Pasien penderita resiko kegagalan ginjal sekunder.
  • Anak-anak.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Hipersensitif terhadap komponen dalam obat ini.
  • Pasien penyakit hati (liver).
  • Pasien dengan tingkat enzym transaminase dalam serum yang tinggi.
  • Wanita hamil.
  • Ibu menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Sesuai kemasan per Oktober 2019

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email