Quetiapine

27 Apr 2021| Arif Putra
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Quetiapine digunakan untuk membantu mengatasi berbagai gangguan mental

Quetiapine digunakan untuk membantu mengatasi berbagai gangguan mental

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Seroquel, Seroquel XR

Deskripsi obat

Quetiapine digunakan untuk membantu mengatasi berbagai gangguan mental, di antaranya depresi, gangguan bipolar, dan skizofrenia. Obat ini termasuk dalam golongan obat antipsikotik yang dapat membantu mengurangi halusinasi dan meningkatkan konsentrasi penderita gangguan mental.

Penggunan obat ini dapat membantu membuat pikiran menjadi lebih jernih, positif, dan aktif dalam kehidupan sehari-hari, serta mengurangi rasa gugup.

Tidak hanya itu, quetiapine juga dapat meningkatkan suasana hati, tidur, nafsu makan, dan energi. Obat ini pun dapat membantu mencegah perubahan suasana hati yang parah atau mengurangi frekuensi terjadinya perubahan suasana hati.

Mekanisme kerja quetiapine adalah dengan cara membantu mengembalikan keseimbangan zat alami tertentu (neurotransmitter) di otak.

Quetiapine (Quetiapin)
GolonganKelas terapi: Antipsikotik Klasifikasi obat: Diazepin, oksazeopin, dan tiazepin
Kategori obatObat resep
Bentuk sediaan obatTablet
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusuiKategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin
Dosis obatDosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Petunjuk umum konsumsi

Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.

Oral
Skizofrenia

Immediate-release untuk dewasa

  • Hari ke-1: 25 mg dua kali sehari
  • Hari ke-2 dan 3: Tingkatkan dosis menjadi 25-50 mg, dalam dosis yang dibagi 2-3 kali per hari
  • Hari ke-4: 300-400 mg dalam dosis yang dibagi
  • Regimen titrasi: Penyesuaian dosis dengan meningkatkan dosis antara 25-50 mg dua kali sehari, dalam interval tidak lebih dari dua hari
  • Dosis pemeliharaan: 150-750 mg per hari, dalam dosis terbagi
  • Dosis maksimal: 750 mg per hari

Extended-release untuk dewasa

  • Hari ke-1: 300 mg sekali sehari
  • Dosis titrasi: Peningkatan dosis maksimal 300 mg pada interval sesering 1 hari
  • Dosis pemeliharaan: 400-800 mg sekali sehari
  • Dosis maksimal: 800 mg per hari

Immediate-release untuk lansia

  • Hari ke-1: 25 mg dua kali sehari
  • Hari ke-2 dan ke-3: Peningkatan dosis antara 25-50 mg, dibagi dalam 2-3 kali sehari
  • Hari ke-4: 300-400 mg sehari sekali, dalam dosis terbagi
  • Terapi titrasi: Peningkatan dosis antara 25-50 mg dua kali sehari, dalam interval tidak lebih dari dua hari
  • Dosis pemeliharaan: 150-750 mg per hari, dalam dosis yang dibagi
  • Dosis maksimal: 750 mg per hari

Extended-release untuk lansia

  • Hari ke-1: 50 mg sekali sehari
  • Peningkatan dosis maksimal 50 mg pada interval sesering 1 hari, tergantung respons pasien
  • Dosis pemeliharaan: 400-800 mg sekali sehari
  • Dosis maksimal: 800 mg per hari

Immediate-release untuk anak dan remaja berusia 10-17 tahun

  • Hari ke-1: 25 mg dua kali sehari
  • Hari ke-2: 50 mg dua kali sehari
  • Hari ke-3: 100 mg dua kali sehari
  • Hari ke-4: 150 mg dua kali sehari
  • Hari ke-5: 200 mg dua kali sehari
  • Setelah hari ke-5: Peningkatan dosis maksimal 100 mg sehari
  • Dosis pemeliharaan: 400-800 mg sekali sehari, dalam dosis yang dibagi 2-3 kali
  • Dosis maksimal: 800 mg per hari

Extended-release untuk anak 10-17 tahun 

  • Hari ke-1: 50 mg sekali sehari
  • Hari ke-2: 100 mg dua kali sehari
  • Hari ke-3: 150 mg dua kali sehari
  • Hari ke-4: 200 mg dua kali sehari
  • Peningkatan dosis maksimal 50 mg/hari
  • Dosis pemeliharaan: 400-800 mg sehari dalam dosis yang dibagi
  • Dosis maksimal: 800 mg sehari

Episode mania gangguan bipolar

Immediate-release untuk dewasa

  • Hari ke-1: 50 mg sekali sehari
  • Hari ke-2: 100 mg dua kali sehari
  • Hari ke-3: 150 mg dua kali sehari
  • Hari ke-4: 200 mg dua kali sehari
  • Peningkatan dosis maksimal 50 mg/hari
  • Dosis pemeliharaan: 400-800 mg sehari dalam dosis yang dibagi
  • Dosis maksimal: 800 mg sehari
  •  

Immediate-release untuk lansia

  • Hari ke-1: 50 mg sekali sehari
  • Hari ke-2: 100 mg dua kali sehari
  • Hari ke-3: 150 mg dua kali sehari
  • Hari ke-4: 200 mg dua kali sehari
  • Peningkatan dosis maksimal 50 mg/hari
  • Dosis pemeliharaan: 400-800 mg sehari dalam dosis yang dibagi
  • Dosis maksimal: 800 mg sehari

Immediate-release untuk anak dan remaja berusia 10-17 tahun

  • Hari ke-1: 25 mg dua kali sehari
  • Hari ke-2: 50 mg dua kali sehari
  • Hari ke-3: 100 mg dua kali sehari
  • Hari ke-4: 150 mg dua kali sehari
  • Hari ke-5: 200 mg dua kali sehari
  • Setelah hari ke-5, dosis disesuaikan dengan peningkatan tidak lebih dari 100 mg sehari
  • Dosis pemeliharaan: 400-600 mg sehari dengan pembagian 2-3 dosis
  • Dosis maksimal: 600 mg sehari

Episode campuran gangguan bipolar 1

Extended-release untuk dewasa

  • Hari ke-1: 50 mg sekali sehari
  • Hari ke-2: 100 mg sekali sehari
  • Hari ke-3: 150-200 mg sekali sehari
  • Dosis pemeliharaan: 400-800 mg sekali sehari
  • Dosis maksimal: 800 mg sehari

Extended-release untuk lansia

  • Hari ke-1: 50 mg sekali sehari
  • Hari ke-2: 100 mg sekali sehari
  • Hari ke-3: 150-200 mg sekali sehari
  • Dosis pemeliharaan: 400-800 mg sekali sehari
  • Dosis maksimal: 800 mg sehari

Extended-release untuk anak dan remaja berusia 10-17 tahun

  • Hari ke-1: 50 mg sekali sehari
  • Hari ke-2: 100 mg sekali sehari
  • Hari ke-3: 200 mg sekali sehari
  • Hari ke-4: 300 mg sekali sehari
  • Hari ke-5: 400 mg sekali sehari
  • Dosis pemeliharaan: 400-600 mg sekali sehari
  • Dosis maksimal: 600 mg sehari

Episode depresif gangguan bipolar

Extended-release untuk dewasa

  • Hari ke-1: 50 mg sekali sehari
  • Hari ke-2: 100 mg sekali sehari
  • Hari ke-3: 200 mg sekali sehari
  • Hari ke-4: 300 mg sekali sehari
  • Dosis pemeliharaan: 300 mg sekali sehari
  • Dosis maksimal: 300 mg sehari

Extended-release untuk lansia

  • Hari ke-1: 50 mg sekali sehari
  • Hari ke-2: 100 mg sekali sehari
  • Hari ke-3: 200 mg sekali sehari
  • Hari ke-4: 300 mg sekali sehari
  • Dosis pemeliharaan: 300 mg sekali sehari
  • Dosis maksimal: 300 mg sehari

Depresi

Extended-release untuk dewasa

  • Hari ke-1: 50 mg sekali sehari
  • Hari ke-2: 50 mg sekali sehari
  • Hari ke-3: 100 mg sekali sehari
  • Hari ke-4: 150 mg sekali sehari
  • Dosis pemeliharaan: 150-300 mg sekali sehari
  • Dosis maksimal: 300 mg sehari

Extended-release untuk lansia

  • Hari ke-1: 50 mg sekali sehari
  • Hari ke-2: 50 mg sekali sehari
  • Hari ke-3: 100 mg sekali sehari
  • Hari ke-4: 150 mg sekali sehari
  • Dosis pemeliharaan: 150-300 mg sekali sehari
  • Dosis maksimal: 300 mg sehari

Aturan pakai obat

  • Tablet immediate-release: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan
  • Tablet extended-release: Harus dikonsumsi saat perut kosong atau bersama makanan dengan maksimal 300 kalori. Obat harus ditelan seluruhnya dan tidak boleh dikunyah.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan quetiapine adalah:

  • Pusing
    Jika obat ini membuat Anda merasa pusing saat berdiri, cobalah bangun dengan sangat lambat atau tetap duduk sampai Anda merasa lebih baik. Jika Anda mulai merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik.
    Berhati-hatilah saat mengemudi atau menggunakan alat atau mesin jika Anda mengalami efek samping ini.
  • Sembelit
    Cobalah makan makanan mengandung serat tinggi, minum air yang cukup, dan berolahraga. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter Anda.
  • Mulut kering
    Cobalah mengunyah permen karet atau mengisap permen bebas gula.
  • Mengantuk
  • Kelelahan
  • Gangguan berbicara
  • Jantung berdetak cepat
  • Peningkatan nafsu makan
  • Berat badan bertambah
  • Sakit perut
  • Mual
  • Muntah
  • Masalah dalam bergerak

Perhatian Khusus

Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan quetiapine pada kondisi:

  • Penyakit hati
  • Gangguan jantung
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) atau tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Rendahnya jumlah sel darah putih
  • Gangguan buang air kecil atau sembelit
  • Pembesaran kelenjar prostat
  • Kejang
  • Glaukoma
  • Katarak
  • Kolesterol atau trigliserida tinggi
  • Diabetes
  • Kesulitan menelan

Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 20-25°C.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hindari penggunaan quetiapine pada kondisi:

  • Anak-anak berusia 10 tahun ke bawah
  • Penggunaan bersama penghambat CYP3A4, misalnya penghambat protease HIV, agen antijamur azol, eritromisin, klaritromisin, dan nefazodon

Kategori kehamilan & menyusui

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan quetiapine pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.

Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Gerakan otot yang tidak terkendali di wajah
  • Penampilan wajah seperti topeng, kesulitan menelan, dan masalah bicara
  • Perasaan pusing seperti akan pingsan
  • Sembelit parah
  • Nyeri atau sulit buang air kecil
  • Penglihatan kabur, penglihatan terowongan, sakit mata, atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu
  • Reaksi sistem saraf parah, seperti otot yang sangat kaku, demam tinggi, berkeringat, kebingungan, detak jantung cepat atau tidak seimbang, tremor, dan pingsan
  • Kadar gula darah tinggi yang disertai dengan peningkatan rasa haus dan buang air kecil serta mulut kering
  • Jumlah sel darah putih rendah yang ditandai dengan gejala demam, menggigil, seriawan, luka kulit, sakit tenggorokan, batuk, kesulitan bernapas, dan perasaan pusing

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat bersamaan. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi quetiapine dengan obat lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Ketoconazole, ritonavir, dan nefazodone
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan konsentrasi quetiapine dalam mengatasi gangguan mental.
  • Fenitoin, karbamazepin, dan rifampisin
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan konsentrasi quetiapine dalam mengatasi gangguan mental.
  • Levodopa
    Quetiapine dapat melawan efek levodopa dalam mengatasi penyakit Parkinson.
  • Antiaritmia kelas IA (misalnya quinidine dan procainamide), antiaritmia kelas III (misalnya amiodarone dan sotalol), obat antipsikotik (misalnya ziprasidone, klorpromazin, dan thioridazine), antibiotik (misalnya gatifloxacin dan moxifloxacin)
    Penggunaan bersama obat di atas dapat menyebabkan risiko gangguan irama jantung.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/quetiapine?mtype=generic
Diakses pada 31 Maret 2021

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4689-8274/quetiapine-oral/quetiapine-oral/details
Diakses pada 31 Maret 2021

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/quetiapine.html
Diakses pada 31 Maret 2021

Rxlist. https://www.rxlist.com/seroquel-drug.htm
Diakses pada 31 Maret 2021

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/quetiapine-oral-tablet
Diakses pada 31 Maret 2021

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4718/seroquel-oral/details
Diakses pada 31 Maret 2021

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a698019.html
Diakses pada 31 Maret 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email