Pyrexin Tablet 500 mg

21 Jan 2021
Pyrexin tablet adalah obat untuk menurunkan demam dan meringankan nyeri ringan hingga sedang.

Deskripsi obat

Pyrexin tablet adalah obat untuk menurunkan demam dan meringankan nyeri ringan hingga sedang seperti sakit gigi dan sakit kepala. Obat ini merupakan obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter. Pyrexin tablet mengandung zat aktif parasetamol.

Pyrexin Tablet 500 mg
Golongan ObatObat bebas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaParasetamol.
Kelas terapiAnalgesik dan antipiretik.
Klasifikasi obatAnalgesik non-opioid.
Kemasan1 box isi 20 strip @ 10 tablet (500 mg)
ProdusenMeprofarm

Informasi zat aktif

Parasetamol merupakan obat yang dapat menurunkan demam (antipiretik) dan meredakan nyeri (analgetik). Obat ini merupakan obat yang dapat bekerja dengan mengurangi produksi bahan kimia yang menyebabkan terjadinya peradangan dan pembengkakan (prostaglandin) di otak. Parasetamol mengurangi rasa sakit dengan meningkatkan ambang rasa sakit, yaitu dengan membutuhkan rasa sakit yang lebih besar untuk berkembang sebelum seseorang merasakannya.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, parasetamol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik setelah pemberian oral. Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) Sekitar 10-60 menit (oral).
  • Distribusi: Didistribusikan ke sebagian besar jaringan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Ikatan protein plasma sekitar 10-25%.
  • Metabolisme: Terutama dimetabolisme di hati melalui konjugasi asam glukuronat dan sulfat, selanjutnya dimetabolisme melalui konjugasi dengan glutathione di hati dan ginjal.
  • Ekskresi: Terutama melalui urin kurang dari 5% sebagai obat yang tidak berubah; 60-80% sebagai metabolit glukuronida dan 20-30% sebagai metabolit sulfat). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 1-3 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Parasetamol digunakan untuk meredakan nyeri ringan atau sedang. Ini biasanya nyeri karena masuk angin, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri tubuh atau otot, kram menstruasi, artritis, atau sakit gigi. Anda juga bisa menggunakannya untuk menurunkan demam. Parasetamol bekerja mengurangi pembengkakan atau peradangan dengan menghalangi pelepasan bahan kimia tertentu di otak Anda yang menyebabkan sensasi nyeri.

Komposisi obat

Parasetamol 500 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa: 1-2 tablet sebanyak 3 kali/hari.

  • Dosis maksimal: 8 tablet/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Mual.
    Tetap berpegang pada makanan sederhana dan jangan makan makanan kaya atau pedas. Jika Anda sedang sakit, cobalah sedikit air untuk menghindari dehidrasi.
  • Muntah.
    Minum banyak cairan, seperti air untuk menghindari dehidrasi. Minumlah sedikit-sedikit, sesering mungkin jika Anda sedang sakit. Tanda-tanda dehidrasi termasuk buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau urine berwarna gelap dan berbau tajam. Jika diare dan muntah Anda berlanjut selama lebih dari 24 jam hubungi dokter Anda untuk meminta nasihat.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
    Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi seperti sayuran dan buah segar serta sereal.
  • Sakit kepala.
    Istirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit jika Anda membutuhkannya. Bicaralah dengan dokter Anda jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau parah. Jika sakit kepala berlanjut, beri tahu dokter Anda.
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).
  • Rendahnya kadar jumlah sel darah putih dalam tubuh (leukopenia).
  • Penurunan jumlah sel neutrofil dalam darah (neutropenia).
  • Penurunan jumlah eritrosit dalam darah (pansitopenia).
  • Kegagalan sumsum tulang dalam membentuk granulosit (agranolusitosis).
  • Pembengkakan yang disebabkan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh seperti di sekitar bibit, mata, dan pipi.
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Bercak kemerahan pada kulit (eritema).
  • Sensasi rasa hangat, kemerahan, dan gatal (flushing).
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Penggunaan panjang dapat menyebabkan kerusakan pada hati.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang mengalami kekurangan gizi kronis.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal yang berat.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Hentikan penggunaan jika selama 3 hari mengonsumsi ini demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak hilang.
  • Dapat menyebabkan kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson).
  • Hentikan penggunaan jika terjadi reaksi anafilaksis atau reaksi alergi berat.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap parasetamol.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Kloramfenikol.
    Penggunaan bersama parasetamol dapat meningkatkan kadar kloramfenikol dalam tubuh.
  • Metoklopramid dan domperidon.
    Jika dikonsumsi bersama obat di atas dapat meningkatkan absorpsi parasetamol.
  • Kolestiramin.
    Penggunaan bersama dengan kolestiramin dapat menurunkan penyerapan parasetamol.
  • Fenobarbital, rifampisin, karbamazepin, dan fenitoin.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat menurunkan kadar parasetamol.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Hentikan penggunaan jika selama 3 hari mengonsumsi ini demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak hilang.
  • Timbulnya ruam pada kulit, kemerahan atau pembengkakan, serta sakit kepala berkelanjutan.
  • Gejala semakin memburuk atau timbulnya gejala baru.

Sesuai kemasan per September 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol?mtype=generic
Diakses pada 28 September 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-362/acetaminophen-oral/details
Diakses pada 28 Septeber 2020

Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html
Diakses pada 28 September 2020

Medicinet. https://www.medicinenet.com/acetaminophen/article.htm
Diakses pada 28 September 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681004.html
Diakses pada 28 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email