Pronam Kaplet 4 mg

27 Okt 2020| Dina Rahmawati
Pronam kaplet 4 mg diindikasikan untuk kondisi alergi.

Deskripsi obat

Pronicy kaplet adalah obat untuk mengobati penyakit alergi di kulit seperti biduran serta radang selaput lendir (rhinitis alergi). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Pronicy kaplet mengandung zat aktif siproheptadin hidroklorida.
Pronam Kaplet 4 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 35.750/box per November 2019
Produk HalalYa
Kandungan utamaSiproheptadin hidroklorida.
Kelas terapiAntihistamin.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 kaplet (4 mg)
ProdusenHarsen

Informasi zat aktif

Siproheptadin adalah antihistamin penenang dengan antimuskarinik, antagonis serotonin dan sifat penghambat saluran kalsium (Ca). Siproheptadin bekerja pada situs reseptor H1 pada sel efektor di saluran pencernaan, pembuluh darah dan saluran pernapasan. Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, siproheptadin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diabsorpsi secara baik dari saluran pencernaan dan waktu puncak konsentrasi plasma adalah 6-9 jam.
  • Metabolisme: Hampir sepenuhnya dimetabolisme terutama menjadi konjugat amonium glukuronida kuaterner dan mengalami hidroksilasi cincin aromatik, N-demetilasi dan oksidasi cincin heterosiklik.
  • Ekskresi: Sebanyak 40% diekskresi melalui urin dalam bentuk konjungat dan sebanyak 2-20% melalui feses dan waktu paruh eliminasi adalah 16 jam dalam bentuk metabolit.

Indikasi (manfaat) obat

  • Manifestasi alergi di kulit atau gatal-gatal (urtikaria) dan pembengkakan akibat alergi (angiodema).
  • Alergi dingin (cold urticaria).
  • Radang selaput lendir hidung (alergi rhinitis).
  • Peradangan pada mukosa hidung (vasomotor rhinitis).

Siproheptadin hidroklorida merupakan obat antihistamin yang bekerja dengan memblokir zat alami histamin yang dihasilkan tubuh sehingga dapat mengurangi berbagai reaksi alergi yang terjadi.

Komposisi obat

Siproheptadin hidroklorida 4 mg

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Dosis awal: 4 mg sebanyak 3 kali/hari disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Dosis lazim: 12-16 mg/hari dalam 3-4 dosis terbagi.
  • Dosis maksimal: 32 mg/hari.

Anak-anak:

  • 2-6 tahun: 2 mg sebanyak 2-3 kali/hari.
    • Dosis maksimal: 12 mg/hari.
  • 7-14 tahun: 4 mg sebanyak 2-3 kali/hari.
    • Dosis maksimal: 16 mg/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan tetapi sebaiknya dikonsumsi dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

Efek samping obat

  • Sakit kepala.
    Minumlah banyak air dan mintalah rekomendasi obat penghilang rasa sakit yang sesuai kepada apoteker Anda. Jika sakit kepala terus berlanjut, segera hubungi dokter Anda.
  • Kesulitan buang air kecil.
    Jika setelah mengonsumsi siproheptadin Anda mengalami kesulitan dalam buang air, segera hubungi dokter jika efek samping tersebut menjadi masalah atau kondisi Anda bertambah parah.
  • Kelelahan atau mengantuk dan pengelihatan kabur.
    Jangan mengemudia dan jangan menggunakan alat atau mesin hingga kondisi Anda membaik dan jangan mengonsumsi alkohol.
  • Mulut kering.
    Jika mulut Anda terasa kering setelah mengonsumsi siproheptadin, cobalah untuk mengisap permen bebas gula atau mengunyah permen karet bebas gula.
  • Perubahann suasana hati.
  • Melihat atau mendengar hal yang tidak ada (halusinasi).
  • Gerakan tidak terkontrol (tremor).
  • Detak jantung tidak teratur.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita kelebihan hormon tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh (hipertiroid).
  • Tidak untuk anak-anak 14 tahun ke bawah.
  • Tidak boleh mengemudikan kendaraan atau menjalankan mesin.
  • Pasien penderita dengan riwayat asma.
  • Pasien dengan riwayat kenaikan tekanan intraokular.
  • Pasien dengan penyakit jantung.
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi (hipertensi).

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Penderita yang hipersensitif terhadap siproheptadin atau obat yang struktur kimianya mirip.
  • Penyumbatan antara lambung dan usus dua belas jari (obstruksi pyloroduodenal).
  • Bayi baru lahir atau prematur.
  • Penderita kelainan genetik yang timbul akibat proses pembentukan heme yang tidak sempurna (porphyria).
  • Wanita menyusui.
  • Penderita yang sedang mendapat terapi monoamin oksidase.
  • Pasien dengan kondisi kerusakan sarf mata akibat tekanan pada bola mata (glaukoma).
  • Tukak lambung yang menyebabkan penyempitan lambung (stenosis).
  • Gejala pembesaran prostat (hipertrofi prostat).
  • Penderita lanjut usia.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Penghambat monoamin oksidase (MAO) seperti isokarboksazid, linezolid, fenelzin, prokarbazin, rasagilin, safinamid, selegilin, selegilin transdermal, tedizolid, tranilsipromin.Penghambat monoamin oksidas MAO dapat memperpanjang dan meningkatkan efek antikolinergik dari antihistamin dan siproheptadin dapat mengurangi efek serotonergik dari penghambat MAO.
  • Metirapon.
    Penggunaan bersama siproheptadin dapat mengurangi efektivitas dari metirapon.
  • Alkohol atau obat penekan sistem saraf pusat (SSP).
    Penggunaan bersama siproheptadin dapat meningkatkan rasa kantuk.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cyproheptadine
Diakses pada 21 Agustus 2020

Webmd. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8879/cyproheptadine-oral/details#
Diakses pada 21 Agustus 2020

Patient. https://patient.info/medicine/cyproheptadine-tablets-periactin
Diakses pada 21 Agustus 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/cyproheptadine-343389#3
Diakses pada 21 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email