Promethazine

27 Apr 2021| Anita Djie
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Promethazine digunakan untuk meredakan alergi seperti rinitis alergi

Promethazine digunakan untuk meredakan alergi seperti rinitis alergi

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Nufapreg

Deskripsi obat

Promethazine digunakan untuk meredakan alergi. Misalnya saja, rinitis alergi atau peradangan yang terjadi pada rongga hidung akibat reaksi alergi, konjungtivitis alergi atau peradangan pada selaput bening yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata, dan alergi pada kulit.

Obat ini juga dapat membantu mengatasi anafilaksis, yaitu reaksi alergi parah yang terjadi secara tiba-tiba dan disertai gejala flu, seperti bersin, batuk, dan pilek.

Selain itu, promethazine juga digunakan untuk mencegah dan mengobati mabuk perjalanan serta mencegah dan mengontrol mual dan muntah yang mungkin terjadi setelah operasi. Obat ini pun dapat membantu menghilangkan rasa sakit setelah operasi serta merelaksasi dan menenangkan pasien sebelum dan sesudah operasi atau selama persalinan.

Promethazine (Prometazin)
GolonganKelas terapi: Antihistamin Klasifikasi obat: Fenotiazin
Kategori obatObat resep
Bentuk sediaan obatTablet, sirup, injeksi, rektal
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusuiKategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin
Dosis obatDosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Petunjuk umum konsumsi

Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.

Oral
Kondisi alergi

  • Dewasa: 25 mg di malam hari, dapat ditingkatkan hingga 25 mg jika diperlukan. Dosis alternatif sebanyak 10-20 mg 2-3 kali sehari.
  • Anak-anak:
    • 2-5 tahun: 5-15 mg setiap hari dalam 1 atau 2 dosis terbagi
    • Lebih dari 5 tahun: 10-25 mg setiap hari dalam 1 atau 2 dosis.

Manajemen jangka pendek insomnia

  • Dewasa: 20-50 mg pada malam hari
  • Anak:
    • 2-5 tahun: 15-20 mg
    • Lebih dari 5 tahun: 20-25 mg

Mual dan Muntah

  • Dewasa: Sebagai prometazin teoklat, dosis 25 mg di malam hari dan dapat ditingkatkan menjadi 50-75 mg atau 25 mg sebanyak 2-3 kali sehari. Maksimal 100 mg setiap hari.
  • Anak berusia 5-10 tahun: Sebagai prometazin HCl, dosis sebanyak 12,5-37,5 mg setiap hari

Mabuk perjalanan

  • Dewasa: 20 mg atau 25 mg pada malam sebelum bepergian, diikuti dengan dosis yang sama pada pagi berikutnya. Sebagai promethazine teoklat, sebanyak 25 mg diberikan pada malam hari atau 1-2 jam sebelum bepergian.
  • Anak: Sebagai prometazin HCl untuk usia 2-5 tahun, berikan sebanyak 5 mg. Jika lebih dari 5 tahun, berikan sebanyak 10 mg. Dosis diberikan pada malam sebelum perjalanan dan diulangi pada pagi berikutnya (6-8 jam kemudian).
    Sebagai promethazine teoklat untuk usia 5-10 tahun, berikan sebanyak 12,5 mg, pada malam hari atau 1-2 jam sebelum perjalanan.

Mabuk perjalanan

  • Dewasa: 25 mg diberikan sesegera mungkin dan diulangi di malam hari, diikuti dosis ke-3 pada malam berikutnya.
  • Anak berusia 5-10 tahun: 12,5 mg diberikan sesegera mungkin dan diulangi di malam hari, diikuti dosis ke-3 pada malam berikutnya

Parenteral
Kondisi alergi

  • Dewasa: 25-50 mg dengan injeksi intramuskular atau melalui otot dalam dan injeksi atau infus intravena atau melalui pembuluh darah vena dengan laju tidak lebih dari 25 mg/menit. Dosis maksimal sebanyak 100 mg.
  • Anak berusia 5-10 tahun: 6,25-12,5 mg dengan injeksi intramuskular atau melalui otot dalam

Mual dan muntah

  • Dewasa: 12,5-25 mg, diulang dengan jarak tidak kurang dari 4 jam. Dosis maksimal sebanyak 100 mg setiap hari.

Rektal
Manajemen insomnia jangka pendek

  • Dewasa: 20-50 mg pada malam hari
  • Anak: Untuk usia 2-5 tahun berikan sebanyak 15-20 mg dan untuk usia di atas 5 tahun berikan sebanyak 20-25 mg

Kondisi alergi

  • Dewasa: 25 mg di malam hari, tingkatkan hingga 25 mg dua kali sehari bila dibutuhkan atau 10-20 mg sebanyak 2-3 kali sehari
  • Anak: Untuk usia 2-5 tahun berikan sebanyak 5-15 mg setiap hari dalam 1 atau 2 dosis terbagi dan untuk usia di atas 5 tahun berikan sebanyak 10-25 mg setiap hari dalam 1 atau 2 dosis terbagi

Mencegah mabuk perjalanan

  • Dewasa: 20 atau 25 mg setiap malam sebelum bepergian, diikuti dengan dosis yang sama pada pagi berikutnya
  • Anak: Untuk usia 2-5 tahun berikan sebanyak 5 mg dan untuk usia di atas 5 tahun berikan sebanyak 10 mg. Dosis diberikan malam sebelum perjalanan dan diulangi pada pagi berikutnya (6-8 jam kemudian).

Aturan pakai obat

  • Oral: Dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan
  • Injeksi: Dilakukan langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter
  • Suppositoria:
    • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat
    • Buka bungkus suppositoria
    • Gosokkan pelumas berbahan dasar air ke ujungnya atau celupkan ke dalam air untuk membantu Anda memasukan suppositoria dengan lancar
    • Anda dapat berdiri dengan satu kaki di atas kursi atau berbaring miring dengan satu kaki lurus dan kaki lainnya ditekuk ke arah perut
    • Buka bokong Anda perlahan
    • Dorong suppositoria hati-hati dengan ujung yang runcing terlebih dahulu, sekitar 1 inci ke bagian bawah Anda
    • Rapatkan kaki Anda dan duduk atau berbaring selama sekitar 15 menit untuk membiarkan obat larut
    • Cuci kembali tangan Anda dengan air hangat dan sabun

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan promethazine adalah:

  • Pusing
    Jika Anda mulai merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau menggunakan alat atau mesin jika Anda mengalami efek samping ini.
  • Sakit kepala
    Beristirahatlah dan minum banyak cairan. Jika efek samping ini terasa mengganggu, mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Bicaralah dengan dokter jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah.
  • Mengantuk
  • Telinga berdenging
  • Penglihatan ganda
  • Gugup
  • Mulut kering
  • Lelah
  • Mengantuk
  • Penurunan trombosit
  • Gangguan pernapasan

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya.

Hati-hati menggunakan promethazine pada kondisi:

  • Asma
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Gangguan pernapasan
  • Riwayat kejang
  • Sistem kekebalan tubuh lemah
  • Tekanan bola mata tinggi (glaukoma)
  • Pembesaran kelenjar prostat
  • Luka pada dinding lambung (tukak lambung)
  • Penyakit jantung
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Penyakit hati
  • Tumor kelenjar adrenal (pheochromocytoma)
  • Kadar kalsium rendah dalam tubuh (hipokalsemia)

Penyimpanan

  • Sirup, tablet, dan injeksi: simpan pada suhu antara 15-30°C dan terlindung dari cahaya
  • Suspensi: simpan pada suhu 2-8°C

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hindari penggunaan promethazine pada pasien dengan kondisi medis seperti:

  • Alergi terhadap promethazine
  • Pasien dalam keadaan koma atau menderita depresi SSP karena sebab apa pun
  • Anak-anak 2 tahun ke bawah
  • Penggunaan bersamaan atau dalam 14 hari penggunaan MAOI

Kategori kehamilan & menyusui

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan promethazine pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.

Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Berhenti menggunakan promethazine dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Kantuk parah dan pernapasan lemah atau pendek
  • Perasaan pusing seperti akan pingsan
  • Merasa bingung atau jengkel, halusinasi, dan mimpi buruk
  • Kejang
  • Detak jantung cepat atau lambat
  • Kulit atau mata menguning
  • Gerakan otot yang tidak terkendali di wajah, seperti mengunyah, mengerutkan kening, atau berkedip
  • Mudah memar atau berdarah, misalnya mimisan dan gusi berdarah
  • Kelemahan mendadak atau perasaan sakit, demam, menggigil, sakit tenggorokan, seriawan, gusi merah atau bengkak, dan kesulitan menelan
  • Reaksi sistem saraf yang parah, seperti otot yang sangat kaku, demam tinggi, berkeringat, kebingungan, detak jantung cepat atau tidak seimbang, tremor, dan perasaan seperti akan pingsan

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat bersamaan. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi promethazine dengan obat lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi, meliputi:

  • Obat antikolinergik, asam trikloroasetat, dan obat sedatif atau hipnotik
    Promethazine dapat meningkatkan efek obat di atas.
  • Obat penekan sistem saraf pusat, lainnya seperti barbiturat, anestesi umum, analgesik narkotik, dan obat penenang
    Penggunaan bersama obat di atas dapat menyebabkan perpanjangan efek kantuk.
  • Salisilat
    Penggunaan bersama salisilat dapat mengaburkan gejala kerusakan organ pendengaran (ototoksisitas).
  • Epinefrin
  • Narkotika dan anestesi lokal
    Penggunaan bersama obat di atas dapat menurunkan ambang kejang.
  • Obat golongan penghambat monoamine oxidase (MAO inhibitor)
    Promethazine dengan obat MAOI dapat meningkatkan risiko efek ekstrapiramidal, seperti gemetar atau tremor.
  • Epinefrin

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682284.html
Diakses pada 16 April 2021

WebMD.https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8895/promethazine-oral/details
Diakses pada 16 April 2021

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/promethazine-oral-tablet#side-effects
Diakses pada 16 April 2021

Drugs. https://www.drugs.com/promethazine.html#:~:text=Promethazine%20is%20used%20to%20treat,a%20sedative%20or%20sleep%20aid.
Diakses pada 16 April 2021

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/promethazine?mtype=generic
Diakses pada 16 April 2021

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/promethazine/
Diakses pada 16 April 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email