Prolepsi Tablet

27 Okt 2020
Prolepsi tablet adalah obat untuk mengatasi kejang.

Deskripsi obat

Prolepsi tablet adalah obat untuk mengurangi dan mencegah kejang parsial pada pasien yang mengalami kejang secara berulang (epilepsi). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Prolepsi tablet mengandung zat aktif okskarbazepin.

Prolepsi Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaOkskarbazepin.
Kelas terapiAntikonvulsan.
Klasifikasi obatDerivat karbamazepin.
Kemasan1 box isi 5 strip @ 10 tablet (300 mg; 600 mg)
ProdusenMersifarma TM

Informasi zat aktif

Okskarbazepin dan derivat monohidroksi (MHD) bekerja dengan memblokir saluran Na yang sensitif terhadap tegangan, menstabilkan membran neuron yang terhipreeksit, menghambat penembakan berulang, dan mengurangi propagasi impuls sinaptik. Sehingga dapat mencegah terjadinya penyebaran kejang. Okskarbazepin dan MHD juga mampu meningkatkan konduktansi K dan memodulasi aktivitas saluran Ca yang diaktifkan tegangan tinggi.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, okskarbazepin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap seluruhnya dari saluran pencernaan. Waktu untuk konsentrasi plasma puncak sekitar 4,5 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke seluruh tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Pengikatan protein plasma sekitar 40%, terutama albumin.
  • Metabolisme: dimetabolime di hati dengan cepat dan ekstensif dimetabolisme menjadi metabolit utama, 10, 11-dihydro-10-hydroxy-carbamazepine (MHD).
  • Ekskresi: Melalui urin, terutama sebagai metabolit, dan 1% ke bawah sebagai obat tidak berubah. Waktu paruh plasma sekitar 2 jam (oxcarbazepine) dan kira-kira 9 jam (metabolit monohidroksi).

Indikasi (manfaat) obat

  • Terapi tunggal atau terapi kombinasi yang digunakan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kejang yang berdampak pada satu daerah otak (kejang parsial) pada pasien yang mengalami kejang secara berulang (epilepsi).

Okskarbazepin merupakan obat yang bekerja dengan mengurangi aktivitas listrik yang tidak normal di dalam otak, obat ini mampu memblokir saluran natrium untuk menghentikan kejang menyebar ke seluruh otak. Obat ini juga dapat bekerja pada kalium dan kalsium di otak untuk menghentikan kejang.

Komposisi obat

  • Prolepsi tablet 300 mg: okskarbazepin 300 mg.
  • Prolepsi tablet 600 mg: okskarbazepin 600 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Dosis awal: 300 mg/hari.
  • Dosis pengobatan: 600-1200 mg/hari.
  • Dosis pemeliharaan: 900-3000 mg/hari.

Anak-anak 5 tahun ke bawah:

  • Dosis awal: 10 mg/kgBB/hari, dosis dapat ditingkatkan secara bertahap.
  • Dosis pemeliharaan: 30 mg/kgBB/hari.

Dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Perubahan mood seperti perasaan bingung atau tertekan, perasaan tidak stabil, sulit berkonsentrasi, pelupa, sensasi berputar (vertigo), ruam kulit, kerontokan rambut, penurunan kadar natrium, dan jerawat.
    Jika salah satu dari efek samping di atas menjadi semakin memburuk, segera hubungi dokter Anda.
  • Merasa pusing, kelelahan, dan penglihatan kabur.
    Hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin ketika merasa pusing, kelelahan, dan penglihatan kabur.
  • Merasa sakit seperti mual, muntah, sakit perut, diare, atau kesulitan buang air besar (konstipasi).
    Cobalah untuk mengonsumsi makanan sederhana. Hindari makan terlalu banyak dan hindari makanan pedas.
  • Sakit kepala.
    Konsumsi air putih dan minta rekomendasi obat penghilang rasa sakit yang sesuai. Jika sakit kepala masih berlanjut, segera hubungi dookter Anda.

Perhatian Khusus

  • Hindari penghentian secara mendadak.
  • Pasien penderita gangguan hati atau ginjal berat.
  • Wanita hamil.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien penderita penyakit jantung.
  • Pasien lanjut usia.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan prolepsi tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Ibu menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Karbamazepin, fenitoin, dan fenobarbital.
    Konsentrasi plasma oskarbazepin dapat mengalami penurunan jika dikonsumsi dengan penginduksi kuat dari isoenzim CYP seperti fenobarbital, fenitoin, dan karbamazepin.
  • Antikonvulsan lain seperti fenitoin dan fenobarbital.
    Okskarbazepin dapat meningkatkan konsentrasi plasma obat di atas, sehingga dapat menyebabkan risiko terjadinya toksisitas.
  • Penghambat saluran kalsium.
    Oskarbazepin dapat menurunkan konsentrasi plasma obat penghambat saluran kalsium.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Jika terdapat luka pada mulut atau sekitar mata, demam, kelelahan ekstrim, nyeri dada, kelemahan atau nyeri otot pembengkakan pada wajah, leher, selangkangan, atau area ketiak menguningnya kulit atau mata, perdarahan atau memar yang tidak biasa berdarah, keruh, bertambah, berkurang, atau nyeri saat buang air kecil, sakit tenggorokan, batuk, menggigil, dan tanda-tanda infeksi lainnya.
  • Jika terdapat ruam pada kulit, gatal-gatal, pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, mata, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau tungkai bawah, atau kesulitan menelan atau bernapas, mual, sakit kepala, kekurangan energi, kebingungan, atau kejang yang berlangsung lebih lama atau lebih sering terjadi daripada di masa lalu mengelupas, melepuh, atau mengelupas kulit.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/prolepsi?type=brief&lang=id
Diakses pada 12 Agustus 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/oxcarbazepine
Diakses pada 12 Agustus 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/oxcarbazepine.html#:~:text=Oxcarbazepine%20is%20an%20anticonvulsant.,at%20least%204%20years%20old.
Diakses pada 12 Agustus 2020

Patient. https://patient.info/medicine/oxcarbazepine-for-epilepsy-trileptal
Diakses pada 12 Agustus 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1700-5005/oxcarbazepine-oral/oxcarbazepine-oral/details
Diakses pada 12 Agustus 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601245.html
Diakses pada 12 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email