Prochlorperazine

29 Mei 2019
Prochlorperazine dikonsumsi untuk dewasa dan anak >2 tahun dan digunakan untuk mengobati penyakit saraf, mental dan kecemasan.

Prochlorperazine digunakan untuk mengobati penyakit saraf, mental dan kecemasan

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Compazine

Deskripsi obat

Prochlorperazine merupakan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kondisi saraf, mental, dan kecemasan serta mual dan muntah yang parah. Obat ini termasuk golongan fenotiazin.

Prochlorperazine (Proklorperazin)
Golongan

Antipsikotik dan antivertigo

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Obat oral, suppositoria, dan injeksi

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak >2 tahun

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan efek buruk terhadap janin dan tidak ditemukan studi yang memadai pada manusia. Namun, mengingat efektivitasnya, penggunaannya dapat dipertimbangkan pada wanita hamil sekalipun berisiko.

Dosis obat

Dosis diberikan oleh dokter berdasarkan kondisi medis. Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.

Intramuskular
Mual dan Muntah

  • Dewasa: 12,5 mg injeksi intramuskular dalam. Bila diperlukan, dilanjutkan dengan pemberian per oral.

Psikosis

  • Dewasa: 12,5-25 mg injeksi intramuskular dalam dua kali/tiga kali sehari.

Intravena
Mual dan Muntah

  • Dewasa: 2,5-10 mg melalui IV lambat atau infus dengan laju tidak melebihi 5 mg/menit. Tidak melebihi 40 mg per

Oral
Mual dan Muntah

  • Dewasa: Sebagai maleat atau mesilate: 20 mg, dapat dilanjutkan bila diperlukan. Dosis buccal: Sebagai maleat: 3-6 mg dua kali sehari.

Psikosis

  • Dewasa: 12,5 mg dua kali sehari selama 7 hari, ditingkatkan secara perlahan-lahan sampai dosis 75-100 mg per Dosis pemeliharaan: 25-50 mg per hari.
  • Anak: 1-5 tahun: 1,25-2,5 mg, 5-12 tahun: 2,5-5 mg. Dapat diberikan hingga tiga kali sehari.

Prophylaxis Mual dan Muntah

  • Dewasa: Maleat atau mesilate: diberikan per oral dengan dosis 5-10 mg dua kali sehari/tiga kali sehari.

Vertigo

  • Dewasa: Diberikan per oral dengan dosis 15-30 mg per hari, dalam dosis terbagi. Dapat dikurangi secara bertahap hingga 5-10 mg per Dosis buccal: 3-6 mg dua kali sehari.

Terapi tambahan untuk gangguan kecemasan yang parah

  • Dewasa: Diberikan per oral dengan dosis 5-10 mg, hingga 3-4 kali sehari.

Rektal
Mual dan Muntah

  • Dewasa: 25 mg dua kali sehari

Psikosis

  • Dewasa: 25 mg dua kali/tiga kali sehari.

Petunjuk umum konsumsi

Ikuti saran dan resep dokter.

  • Minum obat ini dengan atau tanpa makanan.
  • Konsumsi 3 sampai 4 kali sehari.
  • Dosis berdasarkan kondisi medis dan respons.

Konsumsi obat sesuai petunjuk dokter.

Efek samping obat

Efek samping dapat terjadi pada pemakaian obat-obatan. Mual, pusing, sakit kepala merupakan efek samping yang umum terjadi selama pemakaian obat ini. Beritahukan dokter Anda mengenai setiap efek samping yang terjadi pada Anda.

Segera hubungi dokter Anda bila mengalami gejala berikut:

  • Kejang otot
  • Mudah pendarahan
  • Tanda-tanda infeksi (demam, nyeri tenggorokan)
  • Muntah terus-menerus

Perhatian Khusus

Beritahukan dokter Anda mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut:

  • Mengganggu kemampuan mengemudi atau melakukan tugas yang membutuhkan kewaspadaan mental atau koordinasi fisik
  • Gangguan ginjal dan hati
  • Parenteral pada anak-anak tidak dianjurkan
  • Riwayat penyakit kuning, parkinsonisme
  • Diabetes mellitus, hipotiroidisme, miastenia gravis, ileus paralitik, hiperplasia prostat atau retensi urine
  • Pemeriksaan mata secara teratur direkomendasikan pada pasien yang menjalani pengobatan jangka panjang

Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis, seperti:

  • Depresi SSP, pasien koma
  • Depresi sumsum tulang, phaechromocytoma, tumor yang bergantung prolaktin, dan hipersensitivitas
  • Anak di bawah 2 tahun
  • Kehamilan dan menyusui

Informasi lebih lengkap bisa dilihat pada kemasan.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Konsumsi beberapa obat secara bersamaan dapat menimbulkan interaksi obat. Konsumsi prochlorperazine bersamaan dengan antihistamin, antidepresan trisiklik, dan obat antiparkinson dapat meningkatkan efek antikolinergik. Konsumsi bersamaan dapat mengurangi efek antihipertensi dari guanetidin dan penghambat neuron adrenergik lainnya, meningkatkan risiko aritmia saat digunakan dengan obat yang memperpanjang interval QT.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/prochlorperazine-oral-route/before-using/drg-20406263
diakses pada 29 November 2018.

MIMS. http://mims.com/indonesia/drug/info/prochlorperazine/?type=brief&mtype=generic
diakses pada 29 November 2018.

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6269/prochlorperazine-maleate-oral/details
diakses pada 29 November 2018.

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email