Probiotik

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia
Probiokid, Lacto-B, Probiotin, Probiotim
Deskripsi obat
Probiotik dikenal juga sebagai "bakteri baik" dan diketahui memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan. Mulai dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh, pencegahan penyakit pada saluran pencernaan (seperti diare), gangguan intoleransi laktosa (kondisi di mana usus tidak bisa mencerna laktosa), hingga menjaga keseimbangan bakteri saluran pencernaan. Khasiatnya bagi kesehatan diperoleh bila probiotik dikonsumsi dalam jumlah tertentu.
Probiotik berguna untuk menambah jumlah bakteri baik pada saluran cerna. Probiotik juga mampu menyeimbangkan bakteri baik dan bakteri jahat pada saluran pencernaan. Bakteri baik pada probiotik meliputi Lactobacillus, Bifidobacterium, serta terdapat golongan yeast, yaitu Saccharomyces boulardii.
Saat ini, probiotik terdapat dalam dua sediaan, yaitu dalam bentuk suplemen makanan (seperti, kapsul, tablet, dan bubuk) dan bentuk makanan (seperti, yogurt dan produk olahan susu).
Probiotik (Probiotik) | |
---|---|
Golongan | Nutrisi makanan dan minuman |
Kategori obat | Obat bebas |
Bentuk sediaan obat | Bubuk, kapsul, tablet |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan menyusui | Saat ini, keamanan penggunaan probiotik selama kehamilan dan menyusui belum diketahui. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum penggunaannya. |
Dosis obat | Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dan baca petunjuk kemasan sebelum mengonsumsi obat. Dosis bergantung pada sediaan obat dan jumlah kandungan bakteri yang tersedia dalam obat. Namun secara umum, probiotik dapat memberikan manfaat bila jumlah bakteri baik yang dikonsumsi sebesar:
|
Aturan pakai obat
Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk label pada kemasan sebelum digunakan atau dikonsumsi. Probiotik dalam bentuk sediaan bubuk dalam sachet dapat dicampur ke dalam air putih, bubur, atau susu. Anda juga dapat meminumnya langsung bila tersedia dalam bentuk kapsul dan tablet.
Efek samping obat
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera di tangani oleh tenaga medis.
Probiotik dapat menimbulkan efek samping yang meliputi:
- Rasa kembung atau peningkatan pada gas lambung.
- Nyeri perut.
- Konstipasi.
- Sepsis / infeksi sistemik (seluruh tubuh). Kejadian infeksi ini meningkat bila disertai faktor risiko berupa kekebalan tubuh menurun, misalnya pada pasien kanker.
- Infeksi jantung (endocarditis).
- Abses hati.
Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter anda.
Perhatian khusus
Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit anda sebelumnya, terutama bila anda memiliki riwayat atau kondisi berikut:
- Penggunaan probiotik harus digunakan dengan hati-hati, khususnya pada pasien dengan immunicompromised (kekebalan tubuh yang rendah) dan immunosuppressed (penekanan sistem imun), misalnya pasien yang sedang menjalani kemoterapi.
- Pasien yang menggunakan central venous catheter.
- Pada pasien dengan short-gut syndrome.
Kontraindikasi pada probiotik belum banyak diketahui. Kontraindikasi yang ada bergantung pada kandungan yang ada dalam probiotik. Berikut contohnya:
- Kondisi immunicompromised dan imunosupresi yang berat.
- Probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki alergi pada laktosa dan susu.
- Tidak terdapat kontraindikasi pada penggunaan probiotik yang mengandung Bifidobacteria karena bakteri ini dianggap aman dan tidak bersifat membahayakan.
Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)
Interaksi obat mungkin terjadi jika anda mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter anda sebelum digunakan atau dikonsumsi. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.
Mengonsumsi probiotik dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:
- Penggunaan probiotik bersamaan dengan antibiotik, dapat menurunkan efikasi probiotik dan dapat membunuh bakteri baik.
- Penggunaan probiotik bersamaan dengan anti jamur (ketokonazole dan griseofulvin), dapat menurunkan efikasi dari probiotik.
- Probiotik harus digunakan secara hati-hati, terutama pada pasien yang mengonsusmsi obat-obatan penekan kekebalan tubuh (imunosupresan), seperti siklosporin, tacrolismus, azatriopin.
Ditinjau oleh: dr.Virly Isella
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-171781/probiotic-b-coagulans-oral/details
Diakses pada 4 Januari 2019
MIMS. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/probiokid/?type=brief
Diakses pada 4 Januari 2019
Medscape. https://www.medscape.com/viewarticle/719654_16
Diakses pada 4 Januari 2019
NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5031164/
Diakses pada 4 Januari 2019
Kligler B, Cohrssen A. Probiotics. Am Fam Physician. 2008 1;78(9):1073-1078
Diakses pada 4 Januari 2019
Newsletter Sign Up
Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!