Primolut-N Tablet

20 Mei 2020| Maria Yuniar
Primolut-N Tablet digunakan untuk mengatasi pendarahan disfungsional, amenorea primer, amenorea sekunder, sindrom premenstruasi, endometriosis.

Deskripsi obat

Primolut-N Tablet digunakan untuk mengatasi pendarahan disfungsional, amenorea primer, amenorea sekunder, sindrom premenstruasi, endometriosis. Obat ini merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter. Primolut-N mengandung norethisterone.

Primolut-N Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Kemasan1 box isi 3 strip @ 10 tablet
ProdusenBayer Weimar Gembh

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi perdarahan yang tidak disebabkan oleh siklus haid (pendarahan disfungsional).
  • Mengatasi ketika sel telur tidak memproduksi atau hanya sedikit sekali memproduksi hormon seks wanita (amenorea primer) dan pada saat seorang wanita tidak haid selama lebih dari tiga siklus atau 6 bulan (amenorea sekunder).
  • Mengatasi sindrom yang terjadi sebelum wanita datang bulan (sindrom premenstruasi).
  • Mastopati siklik.
  • Pengaturan waktu menstruasi.
  • Untuk kondisi di mana jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim (endometrium) tumbuh dan menumpuk di luar rahim (endometriosis).

Komposisi obat

Tiap 1 tablet: norethisterone 5,0 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Pendarahan disfungsional:
    • Pengobatan: 1 tablet sebanyak 3 kali/hari selama 10 hari.
    • Pencegahan pendarahan disfungsional kembali: 1 tablet sebanyak 1-2 kali/hari dimulai pada hari ke 16 sampai 25 hari dari siklus, dihitung sejak hari pertama dari pendarahan terakhir.
  • Amenorea primer dan sekunder: 1 tablet sebanyak 1-3 kali/hari, selama 10 hari.
  • Merangsang pendarahan siklus: 1 tablet sebanyak 2 kali/hari dimulai pada hari ke 16 sampai 25 hari dari siklus, dihitung sejak hari pertama dari pendarahan terakhir.
  • Sindroma premenstruasi dan mastopati siklik: 1 tablet sebanyak 1-3 kali/hari selama fase luteal dari siklus.
  • Pengaturan jadwal menstruasi: 1 tablet sebanyak 2-3 kali/hari selama tidak lebih dari 10-14 hari, dimulai sekitar 3 hari sebelum menstruasi yang diharapkan.
  • Endometrium dan endometriosis: 1 tablet sebanyak 2 kali/hari, dimulai dari hari pertama hingga hari ke lima dari siklus. Setelah pendarahan terhenti, pengobatan dapat dilanjutkan paling tidak selama 4-6 bulan.

Aturan pakai obat

Tablet harus ditelan secara utuh dengan air.

Efek samping obat

  • Gangguan sistem saraf: sakit kepala.
  • Gangguan saluran cerna: mual.
  • Gangguan sistem reproduksi dan payudara:
    • Pendarahan uterin atau vaginal termasuk pendarahan bercak dan menstruasi yang sedikit (hypomenorrhea).
  • Kondisi ketika wanita tidak mengalami menstruasi atau datang bulan (amenorrhea).
  • Gangguan lainnya: pembengkakan pada anggota tubuh yang terjadi karena penimbunan cairan di dalam jaringan (edema).

Perhatian Khusus

  • Gangguan sirkulasi.
  • Tumor.
  • Penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Hentikan pemakaian jika terjadi migrain, sakit kepala, gangguan penglihatan atau pendengaran dan sesak.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Wanita hamil dan menyusui.
  • Riwayat migrain.
  • Penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Gangguan fungsi hati.
  • Alergi terhadap komponen obat.
  • Penderita tumor hati jinak atau ganas.
  • Penderita keganasan yang tergantung pada hormon seks.
  • Tingginya risiko pembekuan yang bisa menyumbat pembuluh darah vena atau arteri di seluruh tubuh (trombosis vena atau arteri).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Obat yang menginduksi enzim hati, seperti:

  • Fenitoin.
  • Barbiturat.
  • Primadon.
  • Karbamazepin.
  • Rifampisin.
  • Okskarbazepin.
  • St.john's wort.
  • Rifabutin.

Sesuai kemasan per Maret 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email