Praxion tetes 15 ml

03 Jul 2020| Anita Djie
Praxion tetes adalah obat untuk meringankan nyeri dan menurunkan demam.

Deskripsi obat

Praxion tetes adalah obat untuk meringankan nyeri dan menurunkan demam. Obat ini merupakan obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter. Praxion tetes mengandung zat aktif parasetamol yang dapat digunakan sebagai pereda nyeri (analgetik) dan mampu menurunkan demam (antipiretik). Parasetamol bekerja dengan menekan kemampuan tubuh untuk memproduksi zat yang menyebabkan peradangan (prostaglandin), saat produksi zat tersebut dikurangi maka tubuh tidak akan merasakan gejala peradangan seperti demam dan nyeri. 

Praxion tetes 15 ml
Golongan ObatObat bebas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter.
HETRp 32.666/botol (15 ml) per Desember 2019
Kemasan1 box isi 1 botol @15 ml
ProdusenPharos

Indikasi (manfaat) obat

  • Menurunkan demam.
  • Meredakan sakit kepala.
  • Meringankan sakit gigi.
  • Meredakan nyeri.
  • Meringankan nyeri dan demam setelah vaksinasi.
  • Meringankan demam dan flu setelah imunisasi.

Komposisi obat

Tiap 1 ml: parasetamol mikronized 100 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Anak-anak:

  • 1 tahun ke bawah: 0,6 ml sebanyak 3-4 kali/hari.
  • 1-2 tahun : 0,6-1,2 ml sebanyak 3-4 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Reaksi alergi.
  • Pada penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Pembengkakan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh yang biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir (angioedema).
  • Rasa gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Ruam pada kulit.
  • Biduran (urtikaria).
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Urin berwarna gelap.
  • Mual.
  • Sakit pada perut bagian atas.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Gatal.
  • Feses berwarna gelap.
  • Kelelahan.
  • Perubahan pada warna kulit atau sklera mata menjadi kekuningan.
  • Muntah.
  • Kelainan pada darah, kulit, dan alergi lainnya.

Perhatian Khusus

  • Hentikan penggunaan jika terjadi reaksi anafilaksis atau reaksi alergi.
  • Pasien penderita gangguan hati.
  • Pasien penderita gangguan ginjal berat.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien kekurangan gizi kronis.
  • Dapat menyebabkan kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson).
  • Hentikan penggunaan jika selama 3 hari mengonsumsi ini demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak hilang.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien penderita penyakit hati yang berat.
  • Pasien penderita gagal ginjal.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Alkohol.
  • Obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan) seperti warfarin.
  • Aspirin.
  • Fenobarbital.

Sesuai kemasan per Desember 2019.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/praxion?lang=id
Diakses pada 30 Juni 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/tylenol-acetaminophen-343346#0
Diakses pada 30 Juni 2020

Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html
Diakses pada 30 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email