Praxion 120 mg/5 ml Suspensi 60 ml

21 Sep 2020| Arif Putra
Praxion suspensi adalah obat untuk meredakan nyeri seperti sakit kepala dan menurunkan demam.

Deskripsi obat

Praxion suspensi adalah obat untuk meredakan nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi dan mampu menurunkan demam. Obat ini merupakan golongan obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter. Praxion suspensi mengandung zat aktif parasetamol.

Praxion 120 mg/5 ml Suspensi 60 ml
Golongan ObatObat bebas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter.
HETRp 38.016/botol per September 2019
Kemasan1 box isi 1 botol @ 60 ml
ProdusenFaratu

Indikasi (manfaat) obat

  • Menurunkan demam.
  • Meredakan nyeri seperti sakit gigi dan sakit kepala.

Parasetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin atau zat penyebab peradangan, penurunan prostaglandin dalam tubuh akan mengurangi gejela peradangan seperti demam dan nyeri.

Komposisi obat

Tiap 5 ml: parasetamol 120 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Anak-anak:

  • 0-1 tahun: ½ sendok takar 5 ml (2,5 ml) sebanyak 3-4 kali/hari.
  • 1-2 tahun: 1 sendok takar 5 ml sebanyak 3-4 kali/hari.
  • 2-6 tahun: 1-2 sendok takar 5 ml (5-10 ml) sebanyak 3-4 kali/hari.
  • 6-9 tahun: 2-3 sendok takar 5 ml (10-15 ml) sebanyak 3-4 kali/hari.
  • 9-12 tahun: 3-4 sendok takar 5 ml (15-20 ml) sebanyak 3-4 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Kondisi ketika jumlah sel neutrofil dalam darah menurun (neutropenia).
  • Penurunan tekanan darah (hipotensi).
  • Kondisi rendahnya jumlah trombosit di dalam tubuh (trombositopenia)
  • Kondisi rendahnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh (leukopenia).
  • Reaksi alergi.
  • Pada penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Pembengkakan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh yang biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir (angioedema).
  • Rasa gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Ruam pada kulit.
  • Biduran (urtikaria).
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Urin berwarna gelap.
  • Mual.
  • Sakit pada perut bagian atas.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Gatal.
  • Feses berwarna gelap.
  • Kelelahan.
  • Perubahan pada warna kulit atau sklera mata menjadi kekuningan.
  • Muntah.

Perhatian Khusus

  • Hentikan penggunaan jika terjadi reaksi anafilaksis atau reaksi alergi berat.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal yang berat.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Dapat menyebabkan kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson).
  • Hentikan penggunaan jika selama 3 hari mengonsumsi ini demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak hilang.
  • Pasien yang mengalami kekurangan gizi kronis.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien penderita penyakit hati yang berat.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Kolestiramin.
    Penggunaan bersama dengan kolestiramin dapat menurunkan penyerapan parasetamol.
  • Rifampisin, fenitoin, karbamazepin, dan fenobarbital.
    Penggunaan bersama rifampisin, fenitoin, karbamazepin, dan fenobarbital dapat menurunkan kadar parasetamol.
  • Metoklopramid dan domperidon.
    Jika dikonsumsi bersama metoklopramid dan domperidon dapat meningkatkan absorpsi parasetamol.
  • Kloramfenikol.
    Penggunaan bersama parasetamol dapat meningkatkan kadar kloramfenikol dalam tubuh.

Sesuai kemasan per September 2019

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/tylenol-acetaminophen-343346#0
Diakses pada 13 Juli 2020

Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html
Diakses pada 13 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email