Postinor 2 Tablet 0,75 mg

15 Feb 2021| Arif Putra
Postinor 2 tablet adalah pil KB darurat untuk mencegah kehamilan.

Deskripsi obat

Postinor 2 tablet adalah pil kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan yang harus diminum 12-72 jam (3 hari), setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan atau kondom. Obat ini termasuk dalam golongan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Postinor 2 tablet mengandung zat aktif levonorgestrel. Postinor hanya boleh dikonsumsi sekali dalam kondisi darurat, bukan seperti pil KB yang diminum secara rutin. Menggunakan obat ini tidak akan menghentikan kehamilan yang sudah ada, atau melindungi Anda atau pasangan Anda dari penyakit menular seksual. Obat ini sebaiknya dikonsumsi sesegera mungkin. Semakin cepat diminum, maka efektivitas obat ini akan semakin tinggi. Bila postinor tablet dikonsumsi sesegera mungkin, kehamilan dapat dicegah hingga 99%.

Postinor 2 Tablet 0,75 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 27.500/box per Oktober 2019
Kandungan utamaLevonorgestrel
Kelas terapiKontrasepsi oral
Klasifikasi obatHormon progestin
Kemasan1 box isi 1 strip @ 2 tablet (0,75 mg)
ProdusenTunggal Idaman Abdi

Informasi zat aktif

Levonorgestrel, yang merupakan turunan nortestosteron, adalah isomer aktif norgestrel. Zat ini adalah penghambat ovulasi yang kuat.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, lovenorgestrel diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diabsorpsi secara cepat dan hampir sempurna dari saluran pencernaan.
  • Distribusi: Pengikatan protein: 42-68% (globulin pengikat kelamin), 30-56% (albumin). Didistribusikan ke ASI
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Melalui urine dan melalui feses.

Indikasi (manfaat) obat

  • Pil KB darurat yang harus dikonsumsi dalam waktu 12-72 (3 jam) setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Levonorgestrel adalah hormon progestin sintetis yang dapat mencegah kehamilan. Obat ini bekerja dengan menghambat proses ovulasi, yaitu mencegah pelepasan sel telur dari indung telur (ovarium). Obat ini juga dapat membuat cairan vagina menjadi lebih kental, sehingga dapat membantu mencegah sperma mencapai sel telur (pembuahan) dan dapat mengubah lapisan rahim untuk mencegah terjadinya penempelan sel telur yang telah dibuahi.

Komposisi obat

Levonorgestrel 0, 75 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

0,75 mg dikonsumsi sebanyak 2 kali.

  • Dosis pertama dikonsumsi sesegera mungkin.
  • Dosis kedua dikonsumsi 12 jam setelah dosis pertama.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Sakit kepala.
    Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan rahang, leher, dan bahu Anda.
  • Pusing.
    Jika Anda mulai merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin, jika Anda mengalami efek samping ini.
  • Mual.
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa meletakkan biskuit di samping tempat tidur Anda dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Muntah.
    Duduk atau berbaring dalam posisi bersandar. Minumlah sedikit minuman manis. Minuman yang mengandung gula mampu membantu menenangkan perut. Namun, hindari minuman asam, seperti jus jeruk atau jus anggur.
  • Haid tidak teratur.
  • Nyeri pada payudara (mastalgia).
  • Kehamilan di luar kandungan atau rahim (kehamilan ektopik).
  • Nyeri pada perut bagian bawah.
  • Kelelahan.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita gangguan dalam menyerap nutrisi dari saluran pencernaan (sindrom malabsorbsi).
  • Pasien yang memiliki kantung berisi cairan yang berkembang pada ovarium atau indung telur (kista ovarium).
  • Pasien penderita penyakit hati.
  • Pasien penderita penyakit jantung.
  • Pasien penderita gangguan ginjal.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Pasien penderita asma.
  • Pasien yang mengalami kejang yang disebabkan gangguan sistem saraf pusat (epilepsi).
  • Pasien dengan kondisi sakit kepala sebelah (migrain).
  • Ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori X: Penggunaan postinor 2 tablet tidak disarankan pada ibu hamil. Penelitian menunjukkan adanya dampak berupa kelainan pada janin, mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, serta risiko efek sampingnya lebih besar pada wanita hamil daripada manfaatnya. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Khusus ibu hamil di usia trimester pertama, harus lebih berhati-hati mengingat efek sampingnya dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan organ janin.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien dengan riwayat alergi terhadap levonorgestrel.
  • Wanita hamil.
  • Pasien yang mengalami perdarahan pada vagina.
  • Pasien dengan riwayat kanker payudara.
  • Pasien penderita gangguan hati.
  • Pasien penderita penyakit arteri berat.
  • Pasine penderita tumor jinak pada hati (adenoma hati).
  • Pasien penderita kelainan genetik yang menyebabkan pembentukan heme tidak sempurna (porfiria).
  • Pasien dengan riwayat hamil anggur atau pembentukan plasenta yang tidak normal selama kehamilan (mola hidatidosa).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Ciclosporin.
    Levonorgestrel dapat menghambat metabolisme ciclosporin.
  • Aminoglutethimide.
    Mengonsumsi aminoglutethimide dapat mengurangi efektivitas dari levonorgestrel.
  • Ampicillin, rifampicin, tetracycline, neomycin, sulfonamida, chloramphenicol, phenytoin, griseofulvin, carbamazepine, dan pirimidone.
    Mengonsumsi levonogestrel bersama obat-obatan di atas dapat menurunkan efektivitas levonogestrel.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

Jika Anda lupa mengonsumsi Postinor dosis kedua, Anda tidak perlu mengulang minum Postinor di awal. Segera minum Postinor dosis kedua untuk mencegah kehamilan.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika efek samping ini tidak hilang:

  • Perdarahan menstruasi yang lebih berat atau lebih ringan dari biasanya
  • Timbul bercak atau perdarahan di antara periode menstruasi.
  • Mual atau muntah.
  • Diare.
  • Kelelahan.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Nyeri pada payudara.

Sesuai kemasan per Oktober 2019

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/postinor-2
Diakses pada 6 November 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/levonorgestrel
Diakses pada 6 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-17833-1347/levonorgestrel-oral/levonorgestrel-1-5-mg-oral/details
Diakses pada 6 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/levonorgestrel.html
Diakses pada 6 November 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a610021.html
Diakses pada 6 November 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email