Polysilane tablet adalah obat untuk mengatasi gangguan akibat peningkatan asam lambung, di antaranya gastritis, tukak lambung, luka atau tukak usus dua belas jari. Gangguan tersebut biasanya disertai gejala, seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, dan perasaan penuh pada lambung.
Selain digunakan untuk mengurangi gejala akibat asam lambung berlebih, obat ini juga dapat mengurangi gejala akibat kelebihan gas. Beberapa gejala yang timbul karena gas berlebih, misalnya sering bersendawa, perut kembung, serta perasaan tertekan dan tidak nyaman di perut atau usus.
Produk Polysilane merupakan obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter. Obat ini memiliki kandungan aluminium hidroksida atau Al(OH)3, magnesium hydroxide atau Mg(OH)2, dan simethicone.
Kandungan simethicone dalam obat ini dapat membantu memecah gelembung gas di usus. Sementara, kandungan aluminium dan magnesium bekerja dengan cepat untuk menurunkan asam di lambung.
Polysilane Tablet | |
Golongan Obat | Obat bebas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter. |
HET | Rp 9.856/strip per Maret 2019 |
Kandungan utama | Simethicone, aluminium hidroksida, dan magnesium hydroxide. |
Kelas terapi | Antasida, agen antirefluks, dan antiulserasi. |
Kemasan | 1 strip @ 8 tablet |
Produsen | Pharos Indonesia |
Kandungan aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida bertindak sebagai antasida, yaitu obat yang mampu menetralkan asam lambung dengan meningkatkan pH di dalam lambung. Simethicone merupakan obat antigas. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi produksi gelembung gas di saluran pencernaan yang menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada perut.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, simethicone, aluminium hidroksida, dan magnesium hydroxide diketahui memiliki status:
Polysilane tablet hanya mampu mengurangi kadar asam yang ada di perut, tetapi tidak dapat mencegah produksi asam dalam tubuh.
Obat ini dapat digunakan secara tunggal atau kombinasi bersama obat lain yang dapat menurunkan produksi asam, termasuk penghambat H2 seperti cimetidine dan ranitidine, serta penghambat pompa proton seperti omeprazole.
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya.
Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.
Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala, segera informasikan kepada dokter Anda. Jangan menghentikan obat tanpa persetujuan dokter.
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-935/aluminum-hydroxide-magnesium-hydroxide-simethicone-oral/details
Diakses pada 30 Desember 2020
Drugs. https://www.drugs.com/mtm/aluminum-hydroxide-magnesium-hydroxide-and-simethicone.html
Diakses pada 30 Desember 2020
Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/aluminum-hydroxide-magnesium-hydroxide-simethicone.html
Diakses pada 30 Desember 2020
MedicineNet. https://www.medicinenet.com/aluminum_hydroxide_magnesium_hydroxide/article.htm#what_is_aluminum_hydroxide/magnesium_hydroxide_what_is_it_used_for
Diakses pada 30 Desember 2020
Glowm. https://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages/drugs/a024.html
Diakses pada 30 Desember 2020
Glowm. https://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages/drugs/m001.html
Diakses pada 30 Desember 2020
Glowm. https://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages/drugs/s011.html
Diakses pada 30 Desember 2020