Plendil Tablet

27 Okt 2020
Plendil tablet adalah obat untuk terapi menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Deskripsi obat

Plendil tablet adalah obat untuk terapi menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti stroke dan serangan jantung. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Plendil tablet mengandung zat aktif felodipin.
Plendil Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaFelodipin.
Kelas terapiAntihipertensi dan antiangina.
Klasifikasi obatCalcium Channel Blocker (CCB).
Kemasan1 box isi 3 strip @ 10 tablet (2,5 mg; 5 mg; 10 mg)
ProdusenAstra Zeneca

Informasi zat aktif

Felodipin dikenal sebagai penghambat saluran kalsium, obat ini dapat menghasilkan relaksasi otot polos pada pembuluh darah koroner dan melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi koroner) dengan menghambat masuknya ion Ca di area sensitif tegangan tertentu dari otot polos pembuluh darah dan miokardium selama depolarisasi.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, nirmadil diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Hampir seluruhnya terserap dari saluran pencernaan. Peningkatan konsentrasi plasma dengan makanan berlemak tinggi Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 15%. Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi plasma puncak) selama 2,5-5 jam.
  • Distribusi: Memasuki ASI. Pengikatan protein plasma sekitar lebih dari 99%.
  • Metabolisme: Menjalani metabolisme jalur pertama hati (first pass effect).
  • Ekskresi: Melalui urin (sekitar 70% sebagai metabolit), feses (10%). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) selama 11-16 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Felodipin dikenal sebagai penghambat saluran kalsium. Dengan memblokir kalsium, obat ini melemaskan dan memperlebar pembuluh darah sehingga darah bisa mengalir lebih mudah. Felodipin adalah penghambat saluran kalsium. Obat ini bekerja dengan mempengaruhi pergerakan kalsium ke dalam sel-sel jantung dan pembuluh darah. Felodipin bekerja dengan melemaskan pembuluh darah dan meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung.

Komposisi obat

  • Plendil tablet 2,5 mg: felodipin 2,5 mg.
  • Plendil tablet 5 mg: felodipin 5 mg.
  • Plendil tablet 10 mg: felodipin 10 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Hipertensi:
    • Dosis awal: 5 mg/hari. Dosis individual dapat disesuaikan berdasarkan respon pasien.
    • Dosis biasa: 2,5-10 mg sehari.

  • Angina pektoris:
    • Dosis awal: 5 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 10 mg/hari sesuai kebutuhan.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Pusing.
    Jika felodipin membuat Anda merasa pusing, hentikan apa yang Anda lakukan dan duduk atau berbaring sampai Anda merasa lebih baik.
  • Sakit kepala.
    Pastikan Anda istirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker Anda untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya akan hilang setelah minggu pertama mengonsumsi felodipin. Bicaralah dengan dokter Anda jika berlangsung lebih dari seminggu atau parah.
  • Pembengkakan pada pergelangan kaki.
    Angkat kaki Anda saat Anda duduk.
  • Pembilasan.
    Coba kurangi kopi, teh, dan alkohol. Mungkin membantu untuk menjaga ruangan tetap dingin dan menggunakan kipas angin. Anda juga bisa menyemprot wajah dengan air dingin, atau menyesap minuman dingin atau es. Pembilasan akan hilang setelah beberapa hari. Jika tidak kunjung sembuh, atau jika menyebabkan masalah bagi Anda, hubungi dokter Anda.

Perhatian Khusus

  • Pasien lanjut usia.
  • Ibu menyusui.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien yang mengalami peradangan pada jaringan lunak (gingivitis) atau peradangan pada gusi (periodontitis).
  • Pasien dengan kondisi yang terjadi ketika salah satu bagian dari jantung menebal tanpa sebab yang jelas (kardiomiopati hipertrofik) dengan penyumbatan pada saluran kemih (obstruksi saluran kemih).
  • Pasien penderita gangguan pada pembukaan katup aorta jantung yang tidak terbuka secara penuh atau menyempit, sehingga membuat aliran darah dari jantung tidak lancar (stenosis aorta berat).
  • Pasien penderita gagal jantung.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan felodipin tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Wanita hamil.
  • Pasien penderita nyeri dada (angina pektori) yang tidak stabil.
  • Pasien penderita penyumbatan (obstruksi) pada katup jantung yang signifikan.
  • Pasien penderita gangguan jantung dalam memompa darah yang terjadi dalam jangka pendek (gagal jantung dekompensasi).
  • Pasien penderita serangan jantung (infark miokard akut).
  • Pasien penderita penyumbatan (obstruksi) pada saluran kemih.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Fenitoin, karbamazepin, rifampisin, barbiturat, dan efavirenz.
    Kadar felodipin dapat berkurang jika dikonsumsi dengan obat di atas, sehingga efek obat akan menurun.
  • Takrolimus.
    Felodipin dapat meningkatkan kadar serum takrolimus.
  • Simetidin, etirtomisin, ritonavit, dan itrakonazol.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan kadar felodipin sehingga dapat menimbulkan efek samping.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk menggunakan obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal pemakaian obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal pemakaian obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi yang serius seperti, kram perut, kesulitan bernapas, mual dan muntah, atau pembengkakan pada wajah dan tenggorokan.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/felodipine?mtype=generic
Diakses pada 24 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/plendil.html
Diakses pada 24 September 2020

Medbroadcast. https://www.medbroadcast.com/drug/getdrug/plendil
Diakses pada 24 September 2020

Patient. https://patient.info/medicine/felodipine-tablets-cardioplen-felotens-folpik-neofel-plendil-vascalpha
Diakses pada 24 September 2020

EverydayHealth. https://www.everydayhealth.com/drugs/felodipine
Diakses pada 24 September 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-7244/felodipine-oral/details
Diakses pada 24 September 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a692016.html
Diakses pada 24 September 2020

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/felodipine/
Diakses pada 24 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email