Piralen Tablet 10 mg

27 Okt 2020
no-image-drug

Deskripsi obat

Piralen tablet adalah obat untuk mengatasi lemahnya otot lambung sehingga mengganggu kemampuan mencerna makanan (gastroparesis), mual, dan muntah setelah tindakan operasi. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Piralen tablet mengandung zat aktif metoklopramide hidroklorida.
Piralen Tablet 10 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HET0
Produk HalalYa
Kandungan utamaMetoklopramid hidroklorida.
Kelas terapiAntiemetik dan prokinetik.
Klasifikasi obatAgen prokinetik.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 tablet (10 mg)
ProdusenOtto Pharmaceutical Industries

Informasi zat aktif

Metoklopramid memiliki efek antiemetik dengan menghambat reseptor dopamin D2 dan serotonin 5-HT3 di chemoreceptor trigger zone (CTZ) yang terletak di area postrema otak sehingga dapat meredakan mual dan muntah dan menghambat reseptor D2 di saluran pencernaan, hal tersebut merangsang motilitas saluran pencernaan bagian atas dan mempercepat peristaltik lambung tanpa mempengaruhi sekresi lambung, empedu atau pankreas yang menyebabkan peningkatan pengosongan lambung dan waktu transit usus. Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, metoklopramid diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diabsorpsi secara cepat dan sempurn dari saluran cerna setelah pemberian oral. Ketersediaan hayati adalah 80±15.5% dan waktu puncak konsentrasi plasma sekitar 1-2 jam.
  • Distribusi: Didistribusi secara luas keseluruh jaringan tubuh, melewati sawar darah otak dan plasenta serta memasuki ASI dalam kadar yang rendah. Volume distribusi sekitar 3,5 L/kg dan ikatan protein plasma sekitar 30%.
  • Metabolisme: Metabolisme lintas pertama di hati oleh CYP2D6 melalui oksidasi dan konjugasi glukuronida dan sulfat menjadi metabolit utama, monometil metoklopramid.
  • Eksresi: Sekitar 85% diekskresi melalui urin dengan 50% dalam bentuk bebas atau konjugasi metoklopramid dan sebanyak 5% diekskresi melalui feses. Waktu paruh eliminasi adalah 2,5-6 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi lemahnya otot lambung sehingga mengganggu kemampuan mencerna makanan (gastroparesis).
  • Mengatasi mual dan muntah setelah tindakan operasi.

Metoklopramid merupakan antiemetik dan prokinetik yang bekerja meredakan mual dan muntah dengan cara menghambat reseptor dopamin D2 dan serotonin 5-HT3 di chemoreceptor trigger zone (CTZ) yang terletak di area postrema otak dan menghambat reseptor D2 di saluran pencernaan sehingga merangsang motilitas saluran pencernaan bagian atas dan mempercepat peristaltik lambung.

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Mual dan muntah terkait dengan kemoterapi atau terapi radiasi: 10 mg sebanyak 3 kali/hari.
    • Dosis maksimal: 30 mg atau 0,5 mg/kgBB/hari.
    • Durasi maksimal terapi: 5 hari.
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD): 10-15 mg sebanyak 4 kali/hari berdasarkan beberapa gejala.
    • Dosis maksimal: 60 mg/hari.
    • Durasi maksimal terapi: 12 minggu.
  • Statis lambung diabetes: 10 mg sebanyak 4 kali/hari dalam 2-8 hari.
    • Dosis maksimal: 40 mg/hari.
  • Premedikasi tindakan radiologis pada saluran cerna atas dan intubasi usus kecil: 10-20 mg dalam dosis tunggal.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong, berikan 30 menit sebelum makan.

Efek samping obat

  • Pusing atau pingsan (tekanan darah rendah).
    Efek samping ini akan membaik setelah beberapa hari saat Anda terbiasa dengan metoklopramid hidroklorida. Jangan mengemudi, mengendarai sepeda, atau menggunakan alat dan mesin. Cobalah untuk duduk atau berbaring hingga Anda merasa membaik, jangan minum alkohol sebab akan memperburuk keadaan. Hubungi dokter jika efek samping tidak menghilang setelah beberapa hari atau kondisi memburuk.
  • Mengantuk dan tidak bertenaga.
    Jangan mengemudi atau menggunakan alat dan mesin, janagan mengonsumsi alkohol sebab akan memperburuk kondisi menjadi semakin lelah. Jika efek samping ini memburuk atau bertahan lebih lama hingga beberapa hari, segera hubungi dokter Anda.
  • Perubahan suasana hati.
    Jika samping ini berlangsung selama beberapa hari, segera hubungi dokter sebab Anda mungkin membutuhkan mengonsumsi obat lain.
  • Diare.
    Cobalah minum banyak cairan seperti air atau mengonsumsi buah labu untuk menhindari dehidrasi yang ditandai dengan buang air kecil yang lebih sedikit dari biasanya atau urin berwarna gelap dan berbau tajam. Jangan mengonsumsi obat lain untuk mengatasi diare tanpa konsultasi dengan apoteker atau dokter.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang memiliki penyakit gagal jantung.
  • Pasien yang memiliki penyakit kejang.
  • Pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Pasien dengan denyut jantung lemah (bradikardia).
  • Pasien gangguan ginjal dan hati.
  • Anak-anak.
  • Lansia.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien dengan kerusakan sel saraf otak (parkinson).
  • Pasien dengan perforasi gastrointestinal yaitu bentuk penetrasi dinding lambung, usus halus, dan usus besar.
  • Pasien dengan gangguan kejang (epilepsi).
  • Pasien dengan gangguan ekstrapiramidal di otak (sindrom ekstrapiramidal).
  • Anak-anak usia 1 tahun ke bawah.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Siklosporin.
    Penggunaan bersama metoklopramid meningkatkan kadar siklosporin dalam tubuh Anda dan meningkatkan risiko gangguan ginjal, pencernaan, dan kesemutan yang disebabkan oleh kerusakan saraf.
  • Insulin.
    Penggunaan bersama metoklopramid mempengaruhi cara makanan bergerak ke seluruh tubuh Anda, hal ini dapat meningkatkan kadar gula darah karena makanan bergerak melalui perut dan memasuki aliran darah lebih cepat.
  • Tetrasiklin.
    Penggunaan bersama metoklopramid mempengaruhi seberapa banyak tetrasiklin yang diabsorpsi oleh tubuh dan meningkatkan risiko efek samping tetrasiklin seperti diare dan muntah.
  • Levodopa.
    Penggunaan bersama metoklopramid menurunkan efek terapi levodopa dalam tubuh.
  • Lurasidon.
    Penggunaan bersama metoklopramid meningkatkan toksisitas lurasidon.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika otot atau mata Anda mulai bergerak dengan cara yang tidak biasa atau tidak terkontrol, dan mengalami kejang segera hubungi dokter Anda.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/metoclopramide
Diakses 12 Agustus 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/reglan-metozolv-odt-metoclopramide-342051#3
Diakses 12 Agustus 2020

Nhs. https://www.nhs.uk/medicines/metoclopramide/
DIakses 12 Agustus 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/metoclopramide-oral-tablet#interactions
Diakses 12 Agustus 2020

Drugbank. https://www.drugbank.ca/drugs/DB01233
Diakses 12 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email