Ascarzan, Ascomin, Combicitrine, Etaphylline, Piperacyl
Piperazine digunakan untuk membantu mengobati infeksi parasit yang disebabkan cacing. Obat ini termasuk dalam golongan obat antelmintik.
Obat cacing piperazine efektif melawan infeksi cacing gelang nematoda usus (Ascaris lumbricoides), sehingga mampu mengatasi askariasis. Tidak hanya itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan cacing kremi (Enterobiasis dan Oxyuriasis).
Penggunaan obat ini untuk cacing kremi sebaiknya dilakukan semua anggota keluarga di rumah. Pasalnya, cacing kremi mudah menular dari satu orang ke orang lain.
Piperazine (Piperazin) | |
---|---|
Golongan | Kelas terapi: Antelmintik |
Kategori obat | Obat resep |
Bentuk sediaan obat | Tablet, sirup |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin |
Dosis obat | Dosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat. |
Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.
Oral
Ascariasis
Dewasa: Dalam bentuk fosfat sebanyak 4,5 gram sebagai dosis tunggal, diulangi 1 kali setelah 14 hari
Anak-anak: Diberikan sebagai dosis tunggal dan diulangi 1 kali setelah 14 hari. Berikut dosisnya sesuai usia:
Sebagai alternatif, dosis piperazine fosfat tunggal sebanyak 4 g dapat diberikan sebagai persiapan dengan pencahar. Dosis ini diulangi tiap bulan selama 3 bulan, jika diperlukan. Regimen yang sama juga dapat digunakan untuk mencegah ascariasis.
Enterobiasis
Dewasa:
Anak-anak:
Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Untuk pasien yang mengonsumsi piperazine dalam bentuk granul, larutkan 1 paket obat ke dalam 75 mL air, susu, atau jus buah. Pastikan Anda menghabiskannya.
Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.
Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan piperazine adalah:
Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan piperazine pada kondisi:
Simpan pada suhu di bawah 30°C.
Hindari penggunaan piperazine pada pasien dengan kondisi medis, seperti:
Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.
Hubungi dokter jika Anda mengalami:
Interaksi obat mungkin terjadi bila beberapa obat dikonsumsi bersamaan. Jika ingin mengonsumsi obat bersamaan, konsultasikan ke dokter Anda terlebih dahulu. Bila perlu, dokter akan mengubah dosis obat atau mengganti dengan obat lain.
Menggunakan piperazine dengan obat-obatan lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi, seperti:
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/piperazine?mtype=generic
Diakses pada 19 Maret 2021
PubChem. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Piperazine-citrate
Diakses pada 19 Maret 2021
Mediindia. https://www.medindia.net/doctors/drug_information/piperazine.htm
Diakses pada 19 Maret 2021
Drugs. https://www.drugs.com/cons/piperazine.html
Diakses pada 19 Maret 2021
MayoClinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/piperazine-oral-route/proper-use/drg-20065522?p=1
Diakses pada 19 Maret 2021