Persidal Tablet

20 Jan 2021
Persidal tablet adalah tablet yang digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan mental tertentu.

Deskripsi obat

Persidal tablet adalah tablet yang digunakan untuk mengatasi gangguan mental tertentu seperti skizofrenia akut dan kronis, gangguan perubahan emosi yang drastis (bipolar), serta penyakit penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, dan bicara (alzheimer). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Persidal tablet mengandung zat aktif risperidon.

Persidal Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaRisperidon.
Kelas terapiAntipsikotik.
Klasifikasi obatDerivat benzisoksazol.
Kemasan1 box isi 2 strip @ 10 tablet (1 mg; 2 mg; 3 mg)
ProdusenMersifarma Tirmaku Mercusana

Informasi zat aktif

Risperidon adalah antipsikotik atipikal benzisoksazol dengan aktivitas antagonis serotonin dopamin campuran yang berikatan dengan reseptor 5-HT2 di SSP dan di perifer dengan afinitas yang sangat tinggi berikatan dengan reseptor dopamin-D2 dengan afinitas yang lebih rendah. Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, risperidon diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mudah diabsorpsi dari saluran pencernaan. Waktu puncak konsentrasi plasma adalah dalam 1-2 jam.
  • Distribusi: Didistribusikan ke dalam ASI. Vollume distribusi adalah 1-2 L/kg dan pengikatan protein plasma adalah sekitar 90% dalam bentuk risperidon dan 77% dalam bentuk 9-hydroxyrisperidone.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati secara ekstensif melalui hidroksilasi yang dimediasi oleh isoenzim CYP2D6 menjadi 9-hidroksirisperidon (metabolit aktif utama), oksidatif N-dealkilasi adalah jalur metabolisme minor.
  • Ekskresi: Diekskresi melalui urin sebanyak 70% dan sebagian kecil melalui feses 14%. Waktu paruh eliminasi adalah 20 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi:

  • Gangguan mental jangka panjang seperti skizofrenia akut dan kronis.
  • Perubahan emosi yang drastis (gangguan bipolar).
  • Penurunan daya ingat, kemampuan berikir, dan berbicara (penyakit alzheimer).

Risperidon bekerja dengan cara memengaruhi jumlah bahan kimia tertentu yang disebut neurotransmitter yang terjadi secara alami di otak. Pasien skizofrenia dan gangguan bipolar diperkirakan memiliki ketidakseimbangan neurotransmiter tertentu dan risperidon ini bisa memperbaiki ketidakseimbangan ini.

Komposisi obat

  • Persidal tablet 1 mg: risperidon 1 mg.
  • Persidal tablet 2 mg: risperidon 2 mg.
  • Persidal tablet 3 mg: risperidon 3 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Hari pertama: 1 mg sebanyak 2 kali/hari.
  • Hari kedua: 2 mg sebanyak 2 kali/hari.
  • Hari ketiga: 3 mg sebanyak 2 kali/hari.
  • Optimal dosis: 2-4 mg sebanyak 2 kali/hari.

Lansia, pasien gangguan ginjal dan hati: 0,5 mg sebanyak 2 kali/hari, kemudian dosis ditingkatkan 1-2 mg sebanyak 2 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Mual, kesulitan buang air besar (konstipasi), diare, rasa tidak nyaman pada perut.
    Jika Anda mengalami satu atau beberapa efek samping tersebut setelah mengonsumsi risperidon, cobalah mengonsumsi makanan yang ringan, hindari makanan berat atau pedas.
  • Pusing atau mengantuk dan pengelihatan kabur.
    Jika Anda mengalami satu atau beberapa efek samping tersebut setelah mengonsumsi risperidon, jangan mengemudi dan jangan menggunakan alat atau mesin dan jangan mengonsumsi alkohol.
  • Sakit kepala dan rasa nyeri lain.
    Cobalah untuk minum banyak air dan mintalah apoteker Anda untuk merekomendasikan obat penghilanga rasa sakit yang sesuai. Jika rasa sakit terus berlanjut, hubungi dokter Anda.
  • Gemetar, gelisah, gerakan otot yang tidak biasa atau tidak terkendali.
    Jika Anda mengalami satu atau beberapa efek samping tersebut, segera bicarakan pada dokter sebab pengobatan Anda mungkin perlu disesuaikan.
  • Kesulitan tidur (insomnia).
  • Perasaan seperti kesal atau gelisah (agitasi).
  • Kecemasan (ansietas).
  • Penurunan tekanan darah terjadi secara tiba-tiba (hipotensi ortostatik).
  • Detak jantung cepat (takikardia).
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan riwayat kejang seperti penyakit Parkinson.
  • Pasien dengan masalah dalam mengingat, berpikir, bergerak, berperilaku, dan mempengaruhi suasana hati (Lewy Body Dementia).
  • Pasien dengan penyakit kardiovaskular.
  • Pasien dengan kekurangan pasokan darah (hipovolemia).
  • Pasien dengan kehilangan cairan tubuh (dehidrasi).

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan persidal tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Sitalopram dan esitalopram.
    Penggunaan sitalopram atau esitalopram bersama dengan risperidon dapat meningkatkan risiko irama jantung tidak teratur yang mungkin serius dan berpotensi mengancam nyawa, meskipun efek sampingnya relatif jarang.
  • Oksikodon dan tramadol.
    Penggunaan obat nyeri narkotik atau batuk bersama dengan obat lain yang juga menyebabkan depresi sistem saraf pusat dapat menyebabkan efek samping yang serius termasuk gangguan pernapasan, koma, dan bahkan kematian.
  • Aripirazol, lorazepam, diazaepam, klonazepam, dan alprazolam.
    Penggunaan bersama risperidon dapat meningkatkan efek samping seperti pusing, mengantuk, kebingungan, dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Difenhidramin.
    Penggunaan bersama risperidon berisiko memiliki tanda-tanda masalah kandung kemih, mulut kering, sakit perut, demam, penglihatan kabur, kebingungan, pusing, atau detak jantung berkurang.
  • Lamotrigin.
    Penggunaan bersama risperidon menyebabkan efek samping seperti kantuk berlebihan, pusing, peningkatan detak jantung, kejang, dan tremor.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika Anda mengalami gejala seperti otot kaku, suhu tubuh sangat tinggi, perasaan bingung, detak jantung cepat dan berkeringat.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/risperidone
Diakses pada 25 Agustus 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/persidal
Diakses pada 25 Agustus 2020

Patient. https://patient.info/medicine/risperidone-risperdal
Diakses pada 25 Agustus 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/perseris-risperdal-consta-risperidone-342986#5
Diakses pada 25 Agustus 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/risperidone.html
Diakses pada 25 Agustus 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/risperidone-oral-tablet#side-effects
Diakses pada 25 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email