Paramex Flu & Batuk Tablet

09 Des 2020| Maria Yuniar
Paramex Flu & Batuk tablet adalah obat untuk meringankan gejala flu dan batuk

Deskripsi obat

Paramex Flu & Batuk tablet adalah obat yang digunakan untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin yang disertai batuk berdahak. Obat ini merupakan obat bebas terbatas. Paramex Flu & Batuk tablet mengandung paracetamol, pseudoephedrine hydrochloride, dan dextromethorphan hydrobromide. Paracetamol adalah obat penghilang rasa sakit dan nyeri dan juga dapat digunakan untuk mengurangi suhu tinggi pada tubuh. Pseudoephedrine digunakan untuk meredakan hidung tersumbat yang disebabkan oleh pilek, alergi, dan demam. Dextrometorphan adalah penekan batuk yang digunakan untuk mengobati batuk yang disebabkan oleh pilek atau flu biasa.

Paramex Flu & Batuk Tablet
Golongan ObatObat bebasObat bebas terbatas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun aturan pakai serta efek sampingnya perlu diperhatikan.
Kandungan utamaParacetamol, pseudoephedrine hydrochloride, dan dextromethorphan hydrobromide.
Kelas terapiObat batuk dan flu.
Klasifikasi obatAnalgesik non-opioid.
Kemasan1 box isi 25 strip @ 4 tablet
ProdusenKonimex

Informasi zat aktif

<p>Paracetamol mengurangi rasa sakit dengan meningkatkan ambang rasa sakit, yaitu dengan membutuhkan rasa sakit yang lebih besar untuk berkembang sebelum seseorang merasakannya. Obat ini merupakan obat yang dapat bekerja dengan mengurangi produksi bahan kimia yang menyebabkan terjadinya peradangan dan pembengkakan (prostaglandin) di otak.</p> <p>Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, paracetamol diketahui memiliki status:</p> <ul> <li>Absorpsi: Diserap dengan baik setelah pemberian oral. Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) Sekitar 10-60 menit (oral).</li> <li>Distribusi: Didistribusikan ke sebagian besar jaringan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI.</li> <li>Metabolisme: Terutama dimetabolisme di hati melalui konjugasi asam glukuronat dan sulfat, selanjutnya dimetabolisme melalui konjugasi dengan glutathione di hati dan ginjal.</li> <li>Ekskresi: Terutama melalui urin kurang dari 5% sebagai obat yang tidak berubah; 60-80% sebagai metabolit glukuronida dan 20-30% sebagai metabolit sulfat). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 1-3 jam.</li> </ul> <p>Dextrometorphan menekan refleks batuk dengan tindakan langsung di pusat batuk di medula. Dextromethorphan memiliki potensi antitusif yang hampir sama dengan kodein tetapi tidak menyebabkan kecanduan dan tidak memiliki aksi ekspektoran. Dextrometorphan juga menghasilkan lebih sedikit efek samping jika dibandingkan kodein. Pengobatan dimaksudkan untuk meredakan frekuensi batuk.<br /><br />Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, dextrometorphan diketahui memiliki status:</p> <ul> <li>Absorpsi: Diserap dengan mudah dari saluran cerna.</li> <li>Distribusi: Tidak diketahui.</li> <li>Metabolisme: Dimetabolisme secara ekstensif oleh hati.</li> <li>Ekskresi: Sedikit yang diekskresikan tidak berubah terutama dalam urin, sekitar 7% sampai 10% diekskresikan dalam tinja.</li> </ul> <p>Pseudoephedrin hydrochloride termasuk dalam kelompok obat yang disebut dekongestan simpatomimetik, yang bekerja dengan mengurangi tersumbatnya saluran pernapasan bagian atas, termasuk hidung, sehingga lebih mudah untuk bernapas.</p> <p>Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, pseudoefedrin diketahui memiliki status:</p> <ul> <li>Absorpsi: Diserap dengan cepat dan cepat dari saluran gastrointestinal.</li> <li>Distribusi: Memasuki ASI (jumlah kecil). Volume distribusi: 2,64-3,51 L / kg.</li> <li>Metabolisme: Dimetabolisme di hati.</li> <li>Ekskresi: Melalui urin sekitar 43-96%. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi): 9-16 jam (pH 8); 3-6 jam (pH 5).</li> </ul>

Indikasi (manfaat) obat

Meringankan gejala-gejala flu seperti:

Paracetamol, dextromethorphan, dan pseudoephedrine adalah obat kombinasi yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit kepala, demam, batuk kering, hidung tersumbat, yang disebabkan oleh alergi, flu biasa, atau flu. Paracetamol bekerja dengan menghentikan reaksi rasa sakit di otak untuk menurunkan demam. Dextromethorphan adalah penekan batuk yang memiliki aktivitas di pusat batuk di otak untuk menekan batuk kering. Pseudoephedrine merupakan dalam kelompok obat yang disebut dekongestan simpatomimetik, yang bekerja dengan mengurangi hambatan di saluran pernapasan bagian atas, termasuk hidung dan membuatnya lebih mudah untuk bernapas.

Komposisi obat

  • Paracetamol 500 mg.
  • Pseudoefedrin hydrochloride 30 mg.
  • Dextrometorphan hydrobromide 15 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa dan anak 12 tahun ke atas: 1 tablet sebanyak 3 kali/hari.
  • Anak-anak 6-12 tahun: ½ tablet sebanyak 3 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesuai petunjuk penggunaan atau petunjuk dokter.

Efek samping obat

  • Mual.
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sediki sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Diare.
    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.
  • Sakit kepala.
    Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.
  • Sakit perut.
    Istirahatkan tubuh Anda agar rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit dan lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping. Anda juga bisa mengurangi efek samping dengan mengompres perut menggunakan bantalan atau botol air panas.
  • Pada pemakaian jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Detak jantung melebihi 100 kali/menit (takikardia).
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
  • Gangguan susunan saraf pusat.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
  • Gangguan pernapasan.
  • Pusing.
  • Mulut kering.
  • Gangguan tidur.
  • Kulit kemerahan.

Cara penyimpanan obat

Simpan di tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya matahari.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita penyakit jantung dan aliran darah yang buruk di pembuluh darah jantung.
  • Pasien penderita gangguan sistem saraf pusat yang menyebabkan kejang (epilepsi).
  • Pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan urin (retensi urin).
  • Pasien yang mengalami pembesaran kelenjar prostat (hipertrofi prostat).
  • Pasien yang memiliki kadaar hormon tiroid terlalu tinggi (hipertiroid).
  • Penggunaan bersama obat yang mengandung paracetamol.
  • Pasien yang mengalami peningkatan bola mata (glaukoma).
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes).
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.

Kategori kehamilan

<p>Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Paramex Flu & Batuk tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.<br />Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.<br />Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.</p>

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang sedang menjalani terapi dengan obat penghambat monoamin oksidase (MAOI) untuk mengatasi depresi.
  • Untuk anak-anak usia 12 tahun ke bawah, kecuali atas petunjuk dokter.
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) yang berat.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien penderita asma.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Citalopram, desvenlafaxine, dexfenfluramine, dan dolasetron.
    Mengonsusmi bersama obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko dengan kondisi langka namun serius yang disebut sindrom serotonin, yang mungkin termasuk gejala seperti kebingungan, halusinasi, kejang, perubahan tekanan darah yang ekstrem, peningkatan detak jantung, demam, keringat berlebih, menggigil atau gemetar, kabur. penglihatan, kejang atau kekakuan otot, tremor, inkoordinasi, kram perut, mual, muntah, dan diare.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

<ul> <li>Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.<br />Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.</li> <li>Sudah mendekati jadwal berikutnya.<br />Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.</li> <li>Jangan menggandakan dosis yang terlewat.<br />Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.</li> <li>Sering lupa mengonsumsi obat.<br />Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.</li> </ul>

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

<p>Hentikan penggunaan dan segera beri tahu apoteker atau dokter Anda atau kunjungi rumah sakit terdekat, jika Anda mengalami:</p> <ul> <li>Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau bagian tubuh lainnya.</li> <li>Memar atau perdarahan yang tidak dapat dijelaskan.</li> <li>Sakit perut mendadak atau terdapat darah di feses.</li> <li>Kegugupan dan kecemasan.</li> <li>Detak jantung cepat atau tidak teratur.</li> <li>Kesulitan untuk&nbsp;buang air kecil.</li> <li>Ruam atau gatal-gatal pada kulit.</li> <li>Mual dan muntah parah.</li> <li>Sakit kepala parah.</li> <li>Mudah marah.</li> <li>Kegelisahan.</li> <li>Sesak napas.</li> </ul>

Panadol. http://www.panadol.co.id/produk/dewasa/panadol-cold-and-flu.html
Diakses pada 20 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/acetaminophen-dextromethorphan-pseudoephedrine.html
Diakses pada 20 November 2020

NPS. https://www.nps.org.au/medicine-finder/panadol-cold-flu-relief-original-formula-tablets
Diakses pada 20 November 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email