Panadol Cold and Flu Kaplet

29 Nov 2020| Aby Rachman
Panadol Cold and Flu kaplet digunakan untuk meringankan demam, sakit kepala, hidung tersumbat

Deskripsi obat

Panadol Cold and Flu kaplet digunakan untuk meringankan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin. Obat ini merupakan obat bebas terbatas.
Panadol Cold and Flu kaplet mengandung paracetamol, pseudoephedrine hydrochloride, dan dextromethorphan hydrochloride hydrobromide. Paracetamol bekerja dengan cara memproduksi bahan kimia yang menyebabkan terjadinya peradangan dan pembengkakan (prostaglandin) di otak. Dextrometorphan bekerja dengan cara menekan refleks batuk. Sementara, pseudoephedrine bekerja dengan cara mengurangi tersumbatnya saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung.

Panadol Cold and Flu Kaplet
HETRp 10.508/strip per Mei 2020
Kandungan utamaParacetamol, pseudoephedrine hydrochloride, dan dextromethorphan hydrobromide.
Kelas terapiObat batuk dan flu.
Klasifikasi obatAnalgesik non-opioid.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 kaplet
ProdusenSterling

Informasi zat aktif

Paracetamol mengurangi rasa sakit dengan meningkatkan ambang rasa sakit. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi bahan kimia yang menyebabkan terjadinya peradangan dan pembengkakan (prostaglandin) di otak.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, paracetamol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik setelah pemberian oral. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) sekitar 10-60 menit (oral).
  • Distribusi: Didistribusikan ke sebagian besar jaringan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
  • Metabolisme: Terutama dimetabolisme di hati melalui pelepasan senyawa (konjugasi) asam glukuronat dan sulfat, selanjutnya dimetabolisme kembali melalui konjugasi dengan senyawa antioksidan (glutation) di hati dan ginjal.
  • Ekskresi: Terutama melalui urine kurang dari 5% sebagai obat yang tidak berubah; 60-80% sebagai metabolit glukuronida dan 20-30% sebagai metabolit sulfat. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 1-3 jam.

Dextrometorphan menekan refleks batuk dengan tindakan langsung pada pusat batuk di jaringan ginjal (medula). Dextromethorphan memiliki potensi antitusif yang hampir sama dengan kodein yang merupakan obat pereda nyeri, tetapi tidak menyebabkan kecanduan dan tidak memiliki aksi obat batuk berdahak (ekspektoran). Dextrometorphan juga menghasilkan lebih sedikit efek samping jika dibandingkan kodein. Pengobatan dimaksudkan untuk meredakan frekuensi batuk.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, dextrometorphan diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan mudah dari saluran cerna.
  • Distribusi: Tidak diketahui.
  • Metabolisme: Dimetabolisme secara ekstensif oleh hati.
  • Ekskresi: Sedikit yang diekskresikan tidak berubah terutama dalam urine, sekitar 7% sampai 10% diekskresikan dalam tinja.

Pseudoephedrin hydrochloride termasuk dalam kelompok obat yang disebut dekongestan simpatomimetik, yang bekerja dengan mengurangi tersumbatnya saluran pernapasan bagian atas, termasuk hidung, sehingga lebih mudah untuk bernapas.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, pseudoefedrin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan cepat dan cepat dari saluran pencernaan.
  • Distribusi: Memasuki ASI (jumlah kecil). Volume distribusi: 2,64-3,51 L / kg.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Melalui urine sekitar 43-96%. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi): 9-16 jam (pH 8); 3-6 jam (pH 5).

Indikasi (manfaat) obat

  • Meringankan gejala hidung tersumbat.
  • Batuk tidak berdahak.
  • Demam yang menyertai influenza.

Paracetamol, dextromethorphan, dan pseudoephedrine adalah kombinasi obat yang digunakan untuk mengobati sakit kepala, demam, sakit badan, batuk, hidung tersumbat yang disebabkan oleh alergi, dan flu. Paracetamol berfungsi untuk menghentikan reaksi rasa sakit di otak dan menurunkan demam. Pseudoephedrine termasuk dalam kelompok obat dekongestan simpatomimetik, yang bekerja dengan mengurangi hambatan di saluran pernapasan bagian atas, termasuk hidung dan membuatnya lebih mudah untuk bernapas. Dextromethorphan memiliki aktivitas pada pusat batuk di otak untuk menekan batuk kering.

Komposisi obat

  • Paracetamol 500 mg.
  • Pseudoefedrin hydrochloride 30 mg.
  • Dextrometorphan hydrobromide 15 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Dosis umum: 1 kaplet setiap 4-6 jam.
  • Dosis maksimal: 8 kaplet/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, serta dapat diminum dengan air putih atau jus buah.

Efek samping obat

  • Sakit kepala ringan.
    Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.
  • Mual ringan.
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sediki sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Diare.
    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.
  • Sakit perut.
    Istirahatkan tubuh Anda agar rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit dan lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping. Anda juga bisa mengurangi efek samping dengan mengompres perut menggunakan bantalan atau botol air panas.
  • Detak jantung melebihi 100 kali/menit (takikardia).
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
  • Pemakaian jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Pusing.
  • Mulut kering.
  • Gangguan tidur.
  • Kulit kemerahan.
  • Depresi pernapasan.
  • Depresi susunan saraf pusat.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).

Cara penyimpanan obat

Simpan di tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya matahari.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita penyakit jantung dan aliran darah buruk di pembuluh darah jantung.
  • Pasien penderita gangguan sistem saraf pusat yang menyebabkan kejang (epilepsi).
  • Pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan urine (retensi urine).
  • Pasien yang mengalami pembesaran kelenjar prostat (hipertrofi prostat).
  • Pasien yang memiliki kadar hormon tiroid terlalu tinggi (hipertiroid).
  • Penggunaan bersama obat yang mengandung paracetamol.
  • Pasien yang mengalami peningkatan tekanan bola mata (glaukoma).
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes).
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Panadol Cold and Flu kaplet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) berat.
  • Pasien yang sedang menjalani terapi dengan obat penghambat monoamin oksidase (MAOI) untuk mengatasi depresi.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien penderita asma.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Anak-anak berusia 12 tahun ke bawah, kecuali atas petunjuk dokter.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Citalopram, desvenlafaxine, dexfenfluramine, dan dolasetron.
    Mengonsumsi bersama obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko kondisi langka dan serius, yang disebut sindrom serotonin. Kondisi ini memiliki gejala, seperti kebingungan, halusinasi, kejang, perubahan tekanan darah ekstrem, peningkatan detak jantung, demam, keringat berlebih, menggigil atau gemetar, penglihatan kabur, kejang atau kekakuan otot, tremor, inkoordinasi, kram perut, mual, muntah, dan diare.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan, segera hubungi dokter, atau kunjungi rumah sakit terdekat, jika Anda mengalami:

  • Kegugupan dan kecemasan.
  • Mudah marah.
  • Kegelisahan.
  • Mual dan muntah parah.
  • Sesak napas.
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau bagian tubuh lainnya.
  • Ruam atau gatal-gatal pada kulit.
  • Memar atau perdarahan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur.
  • Kesulitan buang air kecil.
  • Sakit kepala parah.
  • Sakit perut mendadak atau terdapat darah di feses.

Panadol. http://www.panadol.co.id/produk/dewasa/panadol-cold-and-flu.html
Diakses pada 19 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/acetaminophen-dextromethorphan-pseudoephedrine.html
Diakses pada 19 November 2020

NPS. https://www.nps.org.au/medicine-finder/panadol-cold-flu-relief-original-formula-tablets
Diakses pada 19 November 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email