Oxytocin

09 Mar 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Oxytocin digunakan untuk melancarkan proses persalinan atau melahirkan

Oxytocin digunakan untuk melancarkan proses persalinan atau melahirkan

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Sodium Bicarbonate, Meylon 84-BP

Deskripsi obat

Oxytocin digunakan untuk melancarkan proses persalinan atau melahirkan (postpartum). Oxytocin adalah hormon yang diproduksi hipotalamus dan dilepaskan kelenjar pituitari.

Hormon ini memainkan peran penting dalam proses persalinan, seperti memperkuat kontraksi rahim atau uterus dan mengendalikan perdarahan setelah persalinan. Obat ini juga kadang digunakan untuk merangsang keluarnya air susu ibu (ASI) dan membantu menjaga kesehatan. 

Selain itu, obat oxytocin juga digunakan untuk merangsang kontraksi rahim pada wanita yang mengalami keguguran inkomplet, yaitu hanya sebagian janin yang keluar dari rahim, dan keguguran terancam yang ditandai dengan perdarahan di jalan lahir.

Oxytocin (Oksitosin)
Golongan

Kelas terapi: Hormon sintesis

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Injeksi, semprot hidung (nasal spray)

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Petunjuk umum konsumsi

Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.

Injeksi atau infus pembuluh darah vena (intravena)
Pendarahan saat persalinan:

  • Dewasa: 10-40 unit melalui infus 1.000 ml untuk mengontrol pendarahan setelah persalinan

Prosedur aborsi:

  • Dewasa: 10-20 miliunit/menit melalui suntikan ke pembuluh darah. Dosis maksimal 30 unit selama 12 hari.

Induksi persalinan:

  • Dewasa: 1-2 miliunit/menit melalui suntikan ke pembuluh darah. Dosis bisa ditambah dengan interval setidaknya 30 menit, hingga pasien mengalami maksimal 3-4 kontraksi setiap 10 menit. Pemberian obat tidak boleh melebihi 32 miliunit/menit atau lebih dari 5 unit dalam sehari.
    Jangan gunakan obat ini 6 hari setelah pemberian tablet induksi. Awasi kontraksi rahim (uterus) dan detak jantung janin terus menerus. Kurangi pemberian obat secara bertahap setelah ada kemajuan persalinan.

Pemeriksaan kondisi gawat janin:

  • Dewasa: Encerkan 5-10 unit dalam 1 L cairan dekstrosa dengan kadar 5%. Pertama-tama, berikan obat kepada ibu melalui infus 0,5 miliunit/menit. Kecepatan infus bisa ditingkatkan dengan interval 15-30 menit. Dosis maksimal 20 miliunit/menit.
    Awasi detak jantung janin dan kontraksi uterus segera sebelum dan selama pemberian infus. Hentikan infus saat muncul 3 kontraksi uterus moderat dalam interval 10 menit. Bandingkan dengan detak jantung janin yang telah diinduksi oxytocin. Jika tidak ada perubahan, ulangi pemeriksaan dalam 1 minggu.

Semprot hidung (nasal spray)
Membantu laktasi atau memperlancar ASI

  • Dewasa: 1 spray (4 unit) disemprotkan dalam salah satu lubang hidung sebelum ibu menyusui

Aturan pakai obat

  • Injeksi dan infus: Dilakukan secara langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter
  • Nasal spray: Digunakan dengan dihirup atau sesuai petunjuk penggunaan dan dokter

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan oxytocin adalah:

  • Sakit kepala parah
    Pastikan Anda istirahat yang cukup. Minumlah banyak air dan hindari alkohol. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya akan hilang setelah minggu pertama mengonsumsi obat ini. Hubungi dokter jika gejala berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah.
  • Mual dan muntah
    Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan dengan rasa yang kuat, seperti pedas. Jika Anda sedang sakit, cobalah minum air sedikit demi sedikit untuk menghindari dehidrasi.
  • Detak jantung cepat, lambat, atau tidak seimbang
  • Perdarahan berlebihan setelah melahirkan
  • Penglihatan kabur
  • Kebingungan
  • Kelemahan parah
  • Perasaan tidak stabil

Perhatian Khusus

Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan oxytocin pada kondisi:

  • Infeksi parah di rahim
  • Persalinan yang sulit karena memiliki panggul kecil
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Masalah jantung
  • Usia 35 tahun ke atas

Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 2-8°C.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hindari penggunaan oxytocin pada pasien dengan kondisi medis, seperti:

  • Ketidakseimbangan antara kepala janin dengan panggul ibu (disproporsi sefalopelvik)
  • Janin abnormal
  • Cairan ketuban berlebihan (hidramnios)
  • Wanita yang telah melahirkan dua hingga empat kali (multiparae)
  • Operasi caesar atau operasi rahim lainnya
  • Rahim (uterus) pecah
  • Kanker leher rahim (serviks)
  • Infeksi herpes genital aktif
  • Keluarnya tali pusar sebelum bayi saat persalinan (prolaps tali pusar)
  • Plasenta di bawah rahim (plasenta previa)
  • Pembuluh darah dari tali pusat janin melintas di mulut rahim (vasa previa)
  • Gawat janin, yaitu kondisi saat bayi kekurangan oksigen

Kategori kehamilan & menyusui

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan oxytocin pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.

Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Detak jantung cepat, lambat, atau tidak seimbang
  • Perdarahan berlebihan dan lama setelah melahirkan
  • Sakit kepala parah
  • Penglihatan kabur
  • Kebingungan
  • Kelemahan parah
  • Perasaan tidak stabil

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi bila beberapa obat dikonsumsi bersamaan. Jika ingin mengonsumsi obat bersamaan, konsultasikan ke dokter Anda terlebih dahulu. Bila perlu, dokter akan mengubah dosis obat atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Menggunakan epinephrine dengan obat-obatan lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi, seperti:

  • Epinephrine
    Penggunaan oxytocin bersama epinephrine dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah signifikan dan risiko hipertensi.
  • Ciprofloxacin dan ondansetron
    Penggunaan ciprofloxacin atau ondansetron bersama oxytocin dapat meningkatkan risiko irama jantung tidak teratur yang mungkin serius dan berpotensi mengancam nyawa, meskipun efek sampingnya relatif jarang terjadi.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

You and Your Hormones. https://www.yourhormones.info/hormones/oxytocin/
Diakses pada 4 Maret 2021

MIMS. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/oxytocin?mtype=generic
Diakses pada 4 Maret 2021

Eeveryday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/oxytocin#drug-side-effects
Diakses pada 4 Maret 2021

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/oxytocin.html
Diakses pada 4 Maret 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email