Sodium Bicarbonate, Meylon 84-BP
Oxytocin digunakan untuk melancarkan proses persalinan atau melahirkan (postpartum). Oxytocin adalah hormon yang diproduksi hipotalamus dan dilepaskan kelenjar pituitari.
Hormon ini memainkan peran penting dalam proses persalinan, seperti memperkuat kontraksi rahim atau uterus dan mengendalikan perdarahan setelah persalinan. Obat ini juga kadang digunakan untuk merangsang keluarnya air susu ibu (ASI) dan membantu menjaga kesehatan.
Selain itu, obat oxytocin juga digunakan untuk merangsang kontraksi rahim pada wanita yang mengalami keguguran inkomplet, yaitu hanya sebagian janin yang keluar dari rahim, dan keguguran terancam yang ditandai dengan perdarahan di jalan lahir.
Oxytocin (Oksitosin) | |
---|---|
Golongan | Kelas terapi: Hormon sintesis |
Kategori obat | Obat resep |
Bentuk sediaan obat | Injeksi, semprot hidung (nasal spray) |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. |
Dosis obat | Dosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat. |
Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.
Injeksi atau infus pembuluh darah vena (intravena)
Pendarahan saat persalinan:
Prosedur aborsi:
Induksi persalinan:
Pemeriksaan kondisi gawat janin:
Semprot hidung (nasal spray)
Membantu laktasi atau memperlancar ASI
Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.
Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan oxytocin adalah:
Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan oxytocin pada kondisi:
Simpan pada suhu antara 2-8°C.
Hindari penggunaan oxytocin pada pasien dengan kondisi medis, seperti:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan oxytocin pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Hubungi dokter jika Anda mengalami:
Interaksi obat mungkin terjadi bila beberapa obat dikonsumsi bersamaan. Jika ingin mengonsumsi obat bersamaan, konsultasikan ke dokter Anda terlebih dahulu. Bila perlu, dokter akan mengubah dosis obat atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.
Menggunakan epinephrine dengan obat-obatan lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi, seperti:
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
You and Your Hormones. https://www.yourhormones.info/hormones/oxytocin/
Diakses pada 4 Maret 2021
MIMS. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/oxytocin?mtype=generic
Diakses pada 4 Maret 2021
Eeveryday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/oxytocin#drug-side-effects
Diakses pada 4 Maret 2021
Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/oxytocin.html
Diakses pada 4 Maret 2021