Ostelox Tablet 15 mg

27 Okt 2020| Arif Putra
Ostelox tablet 15 mg adalah obat yang berguna sebagai pengobatan osteoartritis, artritis rematoid dan spondilitis ankilosa.

Deskripsi obat

Ostelox tablet adalah obat untuk pengobatan jangka pendek gejala-gejala peradangan sendi seperti osteoartritis, artritis rheumatoid dan spondilitis ankilosa. Obat ini merupakan golongan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Ostelox tablet mengandung zat aktif meloksikam.
Ostelox Tablet 15 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 122.984/strip per Desember 2019
Produk HalalYa
Kandungan utamaMeloksikam.
Kelas terapiAntiinflamasi dan antirematik.
Klasifikasi obatNon-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID).
Kemasan1 box isi 2 strip @ 10 tablet (15 mg)
ProdusenSanbe Farma

Informasi zat aktif

Meloksikam, turunan oksikkam, adalah golongan NSAID yang memiliki aktivitas anti-inflamasi, analgesik, dan antipiretik. Obat ini bekerja dengan menghambat siklooksigenase-1 dan -2 (COX-1 dan -2), sehingga menghambat terbentuknya prostaglandin atau senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, meloksikam diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan. Waktu puncak konsentrasi plasma: 4-5 jam.
  • Distribusi: Volume distribusi: kira-kira 10 liter. Pengikatan protein plasma: kira-kira 99,4%, terutama untuk albumin.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati melalui oksidasi oleh enzim CYP2C9 dan CYP3A4 menjadi metabolit tidak aktif.
  • Ekskresi: Melalui urin dan tinja sebagai metabolit tidak aktif. Waktu paruh eliminasi: kira-kira 15-22 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Pengobatan jangka pendek gejala-gejala yang menyebabkan sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak (osteoartritis).
  • Pengobatan jangka panjang gejala-gejala peradangan sendi akibat kondisi autoimun (artritis rheumatoid).
  • Pengobatan gejala-gejala peradangan kronis yang dapat menyebabkan menutupnya celah antar ruas tulang belakang (spondilitis ankilosa).

Meloksikam termasuk dalam kelas obat yang disebut obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). NSAID membantu mengurangi rasa sakit, peradangan, dan demam. Obat ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dengan menurunkan kadar prostaglandin atau zat yang menyebabkan peradangan, sehingga mampu mengurangi gejala-gejala dari peradangan.

Komposisi obat

Meloksikam 15 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dosis awal: 7,5 mg sebanyak 1 kali/hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 15 mg/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dapat dikonsumsi dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

Efek samping obat

  • Mual atau muntah.
    Konsumsilah makanan sederhana. Minum banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang.
  • Diare.
    Pilihlah makanan yang sederhana, konsumsi banyak cairan untuk menggantkan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi atau kehilangan cairan.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
    Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi seperti buah dan sayuran, dan konsumsi banyak air putih.
  • Gangguan pencernaan dan perut terasa tidak nyaman.
    Konsumsi obat ini setelah makan, jika keluhan masih berlanjut segera hubungi dokter Anda.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Mengantuk.
  • Perubahan suasana hati.
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Sakit kepala seperti sensasi sekelilingnya berputar (vertigo).
  • Telinga berdering (tinnitus).

Perhatian Khusus

  • Pasien lanjut usia.
  • Pasien dengan kondisi di mana kadar lipid atau lemak dalam darah meningkat tinggi (hiperlipidemia).
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Pasien penderita gangguan jantung dan hati.
  • Wanita hamil pada trimester 1 dan 2.
  • Pasien yang mengonsumsi obat antiinflamasi non-steroid lain, kortikosteroid, antiplatelet, dan obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan).
  • Pasien penderita asma.
  • Pasien yang mengalami luka atau perdarahan pada saluran pencernaan.
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi.
  • Pasien yang mengalami kekurangan cairan (dehidrasi).
  • Pasien dengan kondisi ketika jumlah darah dan cairan di dalam tubuh berkurang secara drastis (hipovalemia).
  • Pasien dengan kondisi rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut (sirosis hati).
  • Pasien penderita serangan jantung.
  • Anak-anak.

Kategori kehamilan

Pada trimester pertama dan kedua: Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan ostelox tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Pada trimester ketiga: Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia. Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di mana obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Wanita hamil pada trimester ketiga.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien yang mengalami pendarahan pada serebrovaskular.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap meloksikam, aspirin atau obat antiinflamasi non-steroid lainnya.
  • Wanita hamil pada trimester ketiga dan ibu menyusui.
  • Anak-anak 15 tahun ke bawah.
  • Pasien dengan riwayat mengalami perdarahan atau luka pada saluran pencernaan.
  • Pasien penderita gagal jantung.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Siklosporin dan takrolimus.
    Penggunaan meloksikam dan obat di atas dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan ginjal.
  • Lithium, digoksin, dan metotreksat.
    Penggunaan meloksikam dan obat di atas dapat meningkatkan serum kalium.
  • Kolestiramin.
    Meloksikam dapat menurunkan efektivitas dari kolestiramin.
  • Obat penghambat pembekuan darah seperti warfarin, dan heparin.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko terjadinya luka atau perdarahan pada saluran pencernaan.
  • Obat penurun tekanan darah tinggi seperti golongan ACE inhibitor, antagonis angitensin II, dan beta blocker.
    Meloksikam dapat menurunkan efektivitas obat penurun tekanan darah tinggi.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Jika obat dikonsumsi sekali sehari.
    Konsumsi obat dikemudian hari dengan mengikuti petunjuk di atas tentang meminumnya pada saat perut kosong Jika ini tidak memungkinkan, maka minum saja dosis berikutnya pada keesokan harinya, di pagi hari.
  • Jika obat dikonsumsi sekali seminggu.
    Tunggu sampai hari berikutnya dan kemudian minum obat Anda di pagi hari. Setelah ini, kembali minum dosis mingguan Anda pada hari biasa.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Sesuai kemasan per Desember 2019

Nps. https://www.nps.org.au/medicine-finder/moxicam-tablets
Diakses pada 14 Agustus 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/meloxicam
Diakses pada 14 Agustus 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-911/meloxicam-oral/details
Diakses pada 14 Agustus 2020

Mayoclinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/meloxicam-oral-route/description/drg-20066928
Diakses pada 14 Agustus 2020

Patient. https://patient.info/medicine/meloxicam-for-pain-and-inflammation#:~:text=About%20meloxicam,-Type%20of%20medicine&text=Meloxicam%20eases%20pain%20and%20swelling,period%20of%20time%20in%20osteoarthritis.
Diakses pada 14 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email