Opistan 500 Kaplet 500 mg

Opistan 500 kaplet adalah obat untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang, seperti sakit kepala

Deskripsi obat

Opistan 500 kaplet berfungsi untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, nyeri otot, dan nyeri setelah operasi. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Opistan 500 kaplet mengandung zat aktif asam mefenamat.
Asam mefenamat adalah obat golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Opistan bekerja dengan menghentikan produksi zat yang menyebabkan nyeri, demam, dan pembengkakan. Asam mefenamat hanya boleh digunakan dalam jangka pendek, yaitu maksimal 7 hari, untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang, pada orang dewasa dan anak-anak berusia minimal 14 tahun.

Opistan 500 Kaplet 500 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 6.875/box per November 2019
Kandungan utamaAsam mefenamat.
Kelas terapiAnalgesik dan antiinflamasi.
Klasifikasi obatNon-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID).
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 kaplet
ProdusenPertiwi Agung

Informasi zat aktif

Asam mefenamat termasuk dalam golongan NSAID. Obat ini mampu meredakan nyeri (analgesik), mengatasi peradangan (antiinflamasi), dan menurunkan demam (antipiretik).

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, asam mefenamat diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan cepat di saluran pencernaan. Waktu ketika obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma): 2-4 jam.
  • Distribusi: Melewati ASI. Ikatan protein plasma: 90% ke atas untuk albumin.
  • Metabolisme: Metabolisme di hati menjadi 3-asam karboksimefenamat.
  • Ekskresi: Melalui urine (sekitar 52%; 6% sebagai glukuronida, 25% sebagai asam 3-hidroksimefenamat, 21% sebagai asam 3-karboksimefenamat), feses (hingga 20%, terutama sebagai asam 3-karboksimfenamat). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat sekitar 2 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Membantu meringankan nyeri ringan hingga sedang, seperti:

  • Sakit kepala.
  • Sakit gigi.
  • Nyeri perut bagian bawah saat menstruasi (dismenore primer).
  • Nyeri setelah pencabutan gigi.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Nyeri karena trauma.
  • Nyeri setelah operasi.
  • Menurunkan demam.

Asam mefenamat mampu mengurangi rasa sakit dengan menghambat enzim cyclooxygenase-1 dan cyclooxygenase-2. Kedua enzim tersebut dapat memproduksi senyawa prostaglandin yang berperan sebagai mediator utama terjadinya peradangan. Dengan terhambatnya enzim tersebut, gejala peradangan, seperti demam dan nyeri akan berkurang.

Komposisi obat

Asam mefenamat 500 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa dan anak-anak berusia 14 tahun ke atas:

  • Dosis awal: 1 tablet (500 mg) pada pemberian pertama.
  • Dosis lanjutan: ½ tablet (250 mg)/6 jam.
    Obat dapat dikonsumsi maksimal selama 7 hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesudah makan.

Efek samping obat

  • Diare.
    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Jika Anda mengalami gejala dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat, segera hubungi dokter. Hindari mengonsumsi obat lain untuk menghentikan diare tanpa berkonsultasi dengan apoteker atau dokter terlebih dahulu.
  • Sakit perut.
    Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.
  • Mual.
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Muntah.
    Konsumsi banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dari dalam tubuh dan mencegah dehidrasi. Kondisi dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari konsumsi makanan pedas.
  • Sakit kepala.
    Ketika merasa sakit kepala, jangan mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk keadaan Anda. Pastikan Anda beristirahat dan minum banyak cairan. Sebelum mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, mintalah rekomendasi kepada apoteker.
  • Pusing.
  • Mengantuk.
  • Kesulitan buang air besar (sembelit).
  • Telinga berdenging (tinnitus).
  • Peningkatan tekanan darah (hipertensi).

Cara penyimpanan obat

Simpan pada suhu di bawah 30°C, terlindung dari cahaya matahari langsung.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Risiko gangguan jantung dapat meningkat seiring lama penggunaan obat. Pasien dengan riwayat gangguan jantung memiliki risiko kambuh lebih besar.
  • Pasien dengan kondisi kadar lipid atau lemak dalam darah meningkat tinggi (hiperlipidemia).
  • Penggunaan bersama obat antiinflamasi nonsteroid, seperti meloxicam dapat meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah jantung, serangan jantung (infark miokard), maupun stroke yang dapat berakibat fatal.
  • Pasien penderita gagal ginjal dan hati.
  • Pasien lanjut usia.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Risiko pada sistem pembuluh darah.
  • Pasien penderita gangguan jantung.
  • Dapat menyebabkan kerusakan pada hati.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Pasien penderita gagal jantung.
  • Pasien yang mengalami dehidrasi.
  • Pasien yang mengalami penurunan jumlah darah dan cairan dalam tubuh secara drastis (hipovolemia).
  • Dapat meningkatkan kadar enzim yang bekerja untuk membantu hati dalam mencerna lemak, yaitu SGOT atau SGPT.

Kategori kehamilan

Pada trimester pertama dan kedua:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Opistan 500 kaplet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Pada trimester ketiga:
Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia. Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius ketika obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap asam mefenamat.
  • Pasien penderita gagal jantung.
  • Pasien dengan riwayat asma.
  • Wanita hamil trimester terakhir.
  • Pasien yang mengalami peradangan pada usus besar (gastritis).
  • Pasien penderita peradangan pada saluran pencernaan.
  • Pasien penderita peradangan yang terjadi pada rongga hidung akibat reaksi alergi (rhinitis alergi).
  • Pasien penderita biduran (urtikaria).
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal yang berat.
  • Pasien yang mengalami pengencangan otot-otot yang melapisi saluran udara (bronkus) di paru-paru (bronkospasma).
  • Penggunaan obat ini dikontraindikasikan untuk pasien yang mengalami nyeri setelah operasi arteri koroner (coronary artery bypass graft).
  • Pasien dengan riwayat pendarahan pada saluran pencernaan akibat penggunaan obat untuk mengatasi nyeri dan peradangan golongan aintiinflamasi non-steroid (NSAID).
  • Pasien yang memiliki luka pada dinding lambung (tukak lambung) dan usus 12 jari (ulkus duodenum).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Furosemid dan hidroklortiazid.
    Penggunaan obat di atas bersama asam mefenamat dapat menurunkan efek pengeluaran urine pada obat diuretik furosemid dan hidroklortiazid.
  • Ciclosporin dan takrolimus.
    Penggunaan bersama obat-obatan di atas dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan fungsi pada ginjal (nefrotoksisitas).
  • Digoxin dan metotreksat.
    Asam mefenamat dapat meningkatkan serum digoksin dan metotreksat, sehingga dapat meningkatkan risiko keracunan.
  • Obat golongan ACE inhibitor, antagonis angiotensin II, dan beta blocker untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
    Asam mefenamat dapat mengurangi efek penurunan tekanan darah pada obat tekanan darah tinggi (antihipertensi).
  • Obat antiinflamasi nonsteroid lain atau salisilat, seperti aspirin dan obat penghambat proses pembekuan darah (antikoagulan), seperti warfarin.
    Penggunaan asam mefenamat bersama obat-obatan di atas dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
  • Lithium.
    Penggunaan asam mefenamat bersama lithium akan meningkatan kadar lithium dalam plasma dan menurunkan pembuangan lithium pada ginjal, sehingga dapat menimbulkan efek samping.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain untuk mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan konsumsi asam mefenamat dan hubungi dokter jika mengalami sakit perut, mulas, muntah yang berdarah atau terlihat seperti bubuk kopi, darah di tinja, atau tinja berwarna hitam dan berlendir.

Medline Plus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681028.html
Diakses pada 18 Desember 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/mefenamic%20acid?mtype=generic
Diakses pada 18 Desember 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-11586/mefenamic-acid-oral/details
Diakses pada 18 Desember 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/mefenamic-acid.html
Diakses pada 18 Desember 2020

Patient. https://patient.info/medicine/mefenamic-acid-for-pain-and-inflammation-ponstan
Diakses pada 18 Desember 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email